Rabu, 7 Desember 2016
Pukul lima lewat tiga menit waktu setempat, sebuah getaran dahsyat mengguncang tanah Aceh. Hanya lima belas detik gempa berkekuatan enam koma lima skala Richter itu sukses merubuhkan sejumlah bangunan, tiang listrik tumbang, sebuah masjid tak sanggup menahan kuatnya gempa.
Warga yang mungkin saat itu sudah terjaga untuk menunaikan kewajibannya, bersiap memulai aktifitasnya di hari Rabu. Atau bahkan masih berselimut mimpi. Menjadi panik dan berhamburan keluar rumah, berusaha menyelamatkan diri.
Ratusan warga meregang nyawa tertimpa bangunan. Bahkan puluhan lainnya tewas tak terselamatkan.
Gempa yang untungnya tidak disertai dengan tsunami ini, kembali mengingatkan kita akan duka mendalam yang terjadi dua belas tahun silam di tanah Serambi Mekkah itu.
Mereka memutuskan ukuran tangan kalian. Tidak perlu menjadi orang kaya ataupun cendekiawan untuk membantu sesama. Semua orang kapabel untuk saling tolong-menolong asalkan disertai dengan kemauan.
Jika beberapa hari lalu hati kita mungkin tergelitik melihat banyaknya warga yang turut serta dalam aksi damai dua Desember menuntut satu orang akan penistaan agama.
Mungkin kejadian ini malah memukul hati mereka untuk membantu sesama. Ratusan atau mungkin ribuan saudara kita membutuhkan bantuan.
***
"Yess selesai."
Akhirnya aku berhasil mengetik serangkaian kalimat untuk dicetak dalam berlembar-lembar kertas brosur.
Aku dan beberapa kawanku, bermaksud mengumpulkan bantuan untuk disalurkan ke korban gempa Aceh.
###
Huftt... Selesai juga.
Sebenernya tadi gak mau nulis kek gini. Tapi entahlah liat berita jadi terenyuh juga.
Turut berduka cita bagi warga Aceh.
Keyword-nya maksa abis biar cocok wkwk.Sudahlah.
Andieeeeer - Pinrang, 7 Desember 2016
#31dayswritingchallenge #day7 #success #prayforaceh
KAMU SEDANG MEMBACA
December writing challenge
Художественная прозаBerisikan kumpulan cerita pendek yang akan dibuat setiap hari selama bulan Desember. #31dayswritingchallenge 31 hari, 31 keyword Cover made by @sempakterbang