najam

45 12 2
                                    

Saat matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Aku segera bangun dari tidur lelapku. Dengan selimut tebal membalut tubuh kurusku, aku membuka pintu balkon kamar.

Inilah saat yang selalu aku tunggu-tunggu tiap harinya. Di mana aku bisa memandangnya sepuas hati. Tanpa takut satu orang pun, akan menginterupsi.

Dia begitu berkilau, sangat sulit untuk aku jangkau. Saat pertama kali Ayahku memperkenalkannya, aku langsung jatuh hati.

Mungkin kini telah lima belas tahun telah berlalu. Namun aku tetap memilih untuk mengamatimu dari kejauhan, dari balkon kamarku.

Aku terlalu tahu diri, siapa aku. Jadi biarlah begini adanya. Menjadi salah satu dari jutaan pengagummu. Yang hanya mampu mengintip malu-malu di pagi buta.

Kau najam yang selalu bersinar terang sebelum pagi menyongsong. Kaulah sang bintang fajar.

End

###

Lagi dan lagi narasi semua 😂😂😂

Andieeeeer - Pinrang, 15 Desember 2016

#31dayswritingchallenge #day15 #success

December writing challengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang