Sianida

100 23 30
                                    

Aku menghempaskan pantatku di sofa. Sungguh hari yang membosankan, yang kulakukan sepanjang hari hanya rapat dan rapat. Kuraih remote televisi dan menekan tombol power.

"Seorang perempuan muda mendadak kejang-kejang di Restoran Olivier, West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu malam 6 Januari 2016 ...."  ucap seorang reporter perempuan dengan baju merah tanda stasiun tv tempat ia bekerja, TVdua.

"Hmm. Enam januari bukannya aku juga di kafe Oliver ya?"

"Wah cewek itu, keknya aku pernah lihat." ucapku saat kamera menyorot salah satu kerabat korban.

Otakku berkelana, ke memori dua hari yang lalu. Aku yang janjian bersama sahabatku Nova, namun Nova agak terlambat karena terhadang macet. Aku pun memilih untuk menunggunya di kafe Oliver sambil meminum coklat panas kesukaanku.

Aku memilih duduk di salah satu meja kayu dengan sofa hijau di tengah-tengah kafe yang lumayan legang. Salah satu kebiasaanku bila sendiri adalah mengamati keadaan sekitar.

Meja di depanku ditempati oleh segerombolan wanita sosialita dengan keranjang belanjaan di samping tempat duduk masing-masing. Mereka asyik bercerita tentang gosip dan faishon terbaru.

Fokusku beralih ketika seorang pelayan membawa tiga buah cangkir minuman berbeda ke salah satu meja bundar, meja itu hanya di tempati oleh seorang wanita berbaju coklat.

"Maruk banget sampe pesan tiga cangkir." pikirku dalam hati.

Begitu pelayan tersebut pergi, wanita itu meletakkan tiga buah paperbag berwarna putih ke atas meja. Aku terus memperhatikan gerak-gerik wanita itu.

Namun perhatianku harus terhenti, saat ponselku berdering. Menampilkan nama Nova.

"Iya Nov? Okok aku ke sana sekarang," aku pun pergi meninggalkan kafe untuk bertemu dengan Nova.

Setelah melihat berita malam itu, aku terus mengikuti kasus pembunuhan Mirna, yang dijuluki kasus kopi sianida. Satu lagi yang tak aku sangka wanita berbaju coklat yang hari itu aku lihat adalah tersangka utama, Siska atau Jessika.

End.

####

Ya ampun ini makin aneh wkwk. Semua ini hanya fiktif belaka 😎😎😎.
Jangan sampai saya dijadiin saksi.

#31dayswritingchallenge #day5 #success

Andieeeeer - Pinrang, 5 Desember 2016

December writing challengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang