Crematology coffee
Sudah beberapa hari coffee shop ini menjadi destinasi utamaku kala waktu makan siang tiba. Bukan karna kopi ataupun menunya yang sesuai di lidahku. Namun karena salah satu pramusaji yang menarik atensiku sejak pertama kali netraku menangkap sosoknya.
Rambutnya agak pendek bagi wanita kebanyakan, yang lebih memilih memanjangkan rambutnya. Tubuhnya kurus dan ringkih, kadang kala aku berpikir dia akan ambruk ketika membawa setumpuk piring kotor. Namun semua itu tidak menyingkirkan kesan gandes dari dirinya. Yang paling aku suka dari dirinya adalah senyumnya yang ramah setiap menyapa kostumer, apalagi dua lesung pipit yang menghiasi wajahnya ketika dia dia tersenyum.
"Pokoknya hari ini aku harus berhasil berkenalan dengannya." Tekadku yakin. Hari ini aku berencana untuk mengajaknya berkenalan. Bagaimana pun caranya.
Mungkin gugup atau apa. Tanganku mulai berkeringat dan keinginan untuk berkunjung ke toilet semakin menggebu-gebu. Aku pun memutuskan segera menyelesaikan keperluanku yang semakin mendesak. Melangkah menuju toilet pria, dan yang mengagetkan adalah saat aku menemukan sosoknya di dalam toilet. Aku bahkan ke luar untuk mengecek apakah aku tak salah masuk toilet atau tidak. Yang lebih mengejutkan adalah saat aku melihatnya menggunakan urinoir sama sepertiku.
end
###
fyiuh... selesai juga
#31dayswritingchallenge #day10 #success
Andieeeeer - Pinrang, 10 Desember 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
December writing challenge
Fiksi UmumBerisikan kumpulan cerita pendek yang akan dibuat setiap hari selama bulan Desember. #31dayswritingchallenge 31 hari, 31 keyword Cover made by @sempakterbang