Dion dan Fanya, selalu bersama sejak bayi. Di mana ada Dion, di sana pasti akan ada Fanya. Begitupun sebaliknya.
Kedua orang tua Fanya yang sibuk, selalu menitipkan Fanya ke Ibu Dion, yang merupakan sahabat mereka sejak di bangku kuliah.
Hingga hari itu pun tiba, di mana Fanya dan keluarganya harus pindah ke Singapura.
"Dion, Anya gak mau pelgi," ucap gadis berusia sepuluh tahun itu.
"Dion juga ga mau Fanya. Tapi Fanya tenang aja, Dion pasti menyusul Fanya di Singa-singa itu."
"Celius? Dion janji sama Anya?"
"Serius, nanti kita menikah kak Ayah sama Bunda."
"Fanya simpan ini ya!" ucap Dion, sambil menyerahkan permen berwarna merah, dan berbentuk seperti cincin.
Lima belas tahun telah berlalu, semenjak mereka mengikrarkan janji. Janji dua bocah berusia sepuluh tahun, namun Dion benar-benar menepati janjinya. Dion datang bersama orang tuanya, untuk melamar Fanya.
Kini Dion dan Fanya bukan hanya sebatas dua orang yang amikal. Akan tetapi teman sehidup-semati.
End
###
Andieeeeer - Makassar, 28 Desember 2016
#31dayswritingchallenge #day28 #success
KAMU SEDANG MEMBACA
December writing challenge
Ficción GeneralBerisikan kumpulan cerita pendek yang akan dibuat setiap hari selama bulan Desember. #31dayswritingchallenge 31 hari, 31 keyword Cover made by @sempakterbang