PERNIKAHAN

21.9K 604 13
                                    

Ify menundukkan kepalanya meremas kedua tangannya, gugup itulah yang dia rasakan saat ini. Disampingnya duduk seorang lelaki yang tak lama lagi akan sah menjadi suaminya, lelaki yang tak pernah dikenal olehnya. Lelaki yang dikirimkan Ayahnya untuk menjadi pendamping hidupnya. Ify hanya bisa berdoa semoga pilihan Ayahnya adalah yang terbaik untuknya.

"Sah..."

"Al-Fatiha"

Sandrio Athana, anak tunggal dari keluarga Athana yang sekarang telah resmi menjadi suaminya. Rio memasangkan cincin pada jari manis Ify begitupun dengan Ify yang juga memasangkan cincin pada jari Rio.

Kini mereka berdua menyapa para tamu undangan, ucapan selamat atas pernikahan mereka tak hentinya orang-orang ucapkan. Rio tersenyum dan merangkul pundak Ify saat teman mereka meminta sesi foto bersama.

"Waahh selamat Bro" Kata pemuda sipit itu, Alvin namanya.

Sedangkan pemuda lainnya hanya diam tidak memberi ucapan apapun, Gabriel memang terkenal dengan sifat dinginnya.

"Akhirnya sahabat ku tidak jomblo" Ujar Cakka.

Acara berlangsung hingga sore hari, mereka berdua harus menerima tamu yang hadir meskipun lelah menghampiri mereka berdua.

***

Acara pernikahan telah usai, disinilah mereka berdua sekarang berdiri didepan rumah Rio. Hadiah dari orang tua Rio atas pernikahan keduanya.

Ify memandang takjub rumah suaminya itu, rumah bernuansa putih dengan halaman yang luas. Terdapat air mancur dengan bentuk elang dibagian tengahnya. Pada bagian pintu masuk terdapat ukiran bertuliskan 'Sandrio Athana'

"Mau sampai kapan kau memandangi rumah ku." Ucap Rio yang berhasil membuyarkan lamunan Ify.

"Cepatlah masuk, sekalian bawa koper ku juga." Rio lebih dulu melangkah masuk ke dalam rumah, membiarkan Ify menggeret dua koper sekaligus.

Lagi-lagi Ify memandang takjub rumah Rio, desain interiornya begitu elegan dan mewah banyak guci dan barang-barang unik disini.

"Bereskan pakaian ku di kamar setelah itu buatkan aku makan, cepat" Suruh Rio, Ify hanya mengangguk dan menuruti perintah suaminya itu.

Sementara itu Rio pergi ke kamar mandi dan Ify membereskan pakaian Rio kedalam lemari.

Ify tahu benar bahwa Rio tidak mencintai dirinya, bahkan gadis itu juga tahu jika Rio telah memiliki seorang kekasih. Mereka berdua dinikahkan untuk menyelamatkan bisnis keluarganya yang diambang kehancuran.

Rio menikah dengan Ify hanya diatas kertas, tidak ada cinta didalamnya. Sayangnya tidak dengan Ify, dia mencintai suaminya.

"Mana makanan? Kenapa belum siap?" Tanya Rio sambil mengusak rambutnya yang basah dengan handuk.

"Maaf, aku belum selesai membereskan pakaian mu" Ucap Ify menatap takut kearah Rio.

"Sialan, istri macam apa kau ini hah? Membereskan begini saja tidak selesai dari tadi." Ucap Rio penuh emosi.

"Sebentar lagi selesai, setelah ini ku buatkan makan." Ucap Ify.

"Tidak usah, aku sudah tidak selera. Dasar tidak berguna!" Rio melemparkan handuknya tepat diwajah Ify.

"Maaf, akan ku buatkan makan sekarang" Ify masih bersikukuh membuatkan Rio makan meskipun lelaki itu telah menolaknya.

"KU BILANG TIDAK USAH BODOH, APA KAU TIDAK PAHAM BAHASA MANUSIA HAH?" Teriak Rio tepat didepan telinga Ify.

Mendengar bentakan dari suaminya tentu saja Ify terisak, seumur hidupnya baru kali ini dia dibentak seperti itu. Rio yang melihat Ify menangis bukannya menenangkan istrinya justru berdecih.

"Jangan menangis di hadapan ku, itu sungguh menjijikkan." Kata Rio kemudian pergi begitu saja membiarkan Ify yang masih terisak.

Ify mencoba memejamkan matanya walaupun itu susah, Rio yang dengan teganya menyuruh Ify tidur dibawah dengan alas selimut sedangkan dia tidur diatas kasur. Padahal ukuran kasur terbilang muat untuk mereka berdua.

Ify hanya bisa menerima semua perlakuan suaminya itu, ini masih hari pertama dan dia harus siap dengan hari-hari selanjutnya. Dia yakin dia pasti bisa melalui semua ini.

***

Derap langkah kaki terdengar menuruni tangga, Rio yang sudah siap berangkat ke kantor kini tengah memakai arloji di pergelangan tangan kirinya, sedangkan Ify terlihat sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya.

"Kau masak apa?" Tanya Rio.

"Nasi goreng dan susu coklat." Ucap Ify.

"Apa katamu? Susu coklat? Kau mau membunuh ku?" Rio menatap tajam Ify.

"I.. i iyaa, kenapa?" Tanya Ify gugup, dia takut melihat Rio yang menatapnya tajam.

"Kau tidak tahu jika aku alergi coklat? HAH!!" Bentak Rio, Ify menggeleng.

"Maaf aku sungguh tidak tahu." Ucap Ify meminta maaf atas kelalaiannya itu.

"Kau memang tidak layak disebut istri, sudahlah aku pergi ke kantor saja. Muak melihat wajah mu itu" Rio langsung pergi tanpa menyentuh makan yang telah dibuat oleh Ify.

Sedangkan Ify hanya mampu menangis dalam diamnya dia percaya suatu hari ini semua akan berakhir. Dia percaya Rio akan mencintainya nanti, yah dia percaya itu.

***

Rio mengelus foto yang ada dalam genggamnya, potret seorang gadis cantik yang telah menjadi kekasihnya 5 tahun terakhir. Sampai sekarang mereka masih berhubungan meskipun sudah jarang berkomunikasi karena negara yang memisahkan mereka. Kekasihnya tengah berada di paris mengambil pendidikan S2 disana.

Cklek...

Pintu secara tiba-tiba dibuka begitu saja, Rio tidak peduli dia sudah tahu jika itu merupakan salah satu temannya yang tidak punya sopan santun.

"Hai sobat, maafkan aku tidak datang ke pernikahan mu kemarin." Ucap Debo sahabat sekaligus karyawannya.

"Tidak masalah, dan kabar ku? Ah kabar ku jauh lebih buruk dari sebelumnya" Ucap Rio kemudian meletakkan kembali bingkai kekasihnya diatas meja.

Mendengar penuturan Rio Debo mengernyit heran, mana ada pengantin baru yang mengatakan jika hidupnya lebih buruk setelah menikah.

"Gadis itu sungguh tidak berguna, aku heran kenapa Ayah menikahkan aku dengannya." Ucap Rio, Debo menggeleng mendengar penuturan lelaki itu.

"Sampai kapan kau akan membenci istrimu? Jangan sampai kau menyesal nantinya" Ucap Debo.

"Tidak, aku tidak akan menyesal apalagi jika aku bisa bercerai darinya. Pasti aku akan sangat bahagia." Kata Rio.

"Terserah kau saja yang penting aku sudah menasehati mu." Ucap Debo kemudian pergi dari ruangan Rio.

###

Happy reading

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang