Tips Menulis

Narasi yang Ringan Dibaca

  Request by: Dania

"Cara Membuat Narasi yang Ringan Dibaca."

Sebenarnya ini gak terlalu jauh dari 'Cara Menulis Narasi Action yang Bagus.' Mungkin perbedaannya hanya ini untuk cerita umum, dan yang waktu itu aku menjelaskan khusus untuk genre action.

Ini hanya narasi kan? Berarti petajam adegan gerak-gerik sang tokoh, apa yang ia rasakan dan apa yang ia pikirkan.

Contohnya:

Jika tokoh utama (pria) terjebak di hutan dalam pertarungan, maka jadinya akan seperti ini:

◎Sudut pandang orang 1
Aku berlari di tengah-tengah hutan yang pohonnya cukup rapat. Di tengah gelapnya malam, aku harus kabur dari kejaran pada sindikat hitam yang membawa berbagai macam senjata tajam.

Di tengah-tengah pelarianku, kakiku tersandung akar pohon yang mencurat keluar, dan mengakibatkan pergelangan kakiku terasa sakit bukan main. Aku tidak bisa berlari secepat tadi, akhirnya dengan langkah tertatih, kucoba melangkahkan kakiku, namun ternyata para pengejarku lebih cepat menemukanku.

Tidak ada jalan lain, aku harus bertarung. Dengan kaki kiri yang sedikit memar akibat tersandung akar pohon tadi, akhirnya aku mencoba untuk memasang kuda-kuda terbaikku, sambil meraih pisau yang kusembunyikan di saku belakangku.

NAH, contohnya seperti itu. Kalau pakai sudut pandang orang ke tiga tinggal diubah saja penggunaan kata aku menjadi nama tokoh utamanya atau penggunaan kata pengganti orang lainnya.

Intinya, pertajam saja tindakan, apa yang sang tokoh rasakan dan pikirkan, agar narasi dalam cerita terasa lebih nyata. Dan perbanyak refrensi buku tentang cerita yang ingin kamu buat, dan kalau kamu bisa mengubah alur film ke sebuah novel, perbanyaklah menonton film sesuai dengan cerita yang ingin kamu buat. Itu yang biasa aku lakukan untuk menambah refrensi adegan tokoh dalam cerita. Mengubah tontonan menjadi tulisan.

Sekian.  

[Jika ada pertanyaan, silakan komen di buku berjudul 'Request Box' kami supaya mudah dinotis officer (admin), okay?]