Teknik Sederhana Menulis Fantasi

1.2K 53 6
                                    


Sebagaimana yang dikatakan orang-orang bijak di zaman Romawi kuno, "Buang air besar pun ada tekniknya."

Ya, sama halnya dengan menulis fantasi. Memang bebas, tidak terikat aturan ataupun suatu kaidah tetapi jangan sampai kebablasan.

Fantasi menyediakan slot khusus bagi kita untuk menjadi sutradara dalam cerita.

Bingung?

Kunyah saja semua tips menulis fantasi yang pernah kalian baca.

Untuk dapat menulis fantasi, hal paling mendasar yang harus kalian miliki adalah interaksi. Kalian harus sering berinteraksi dengan tokoh-tokoh cerita kalian. Bayangkan saja bila tokoh tersebut benar-benar hidup, duduk berbaris di hadapan kalian dan siap mendengarkan arahan kalian.

Ini terlihat rumit, padahal sebenarnya sangat sederhana. Kalian ditugaskan sebagai sutradara yang akan mengarahkan para tokoh imajinatif sesuai ide yang dimiliki.

Sekarang coba buat satu tokoh beserta biodatanya. Sederhana saja, cukup berisi: nama, umur, gender, dan penampilan.

Sudah?

Jika sudah, coba ajak bicara dia. Seolah-olah kalian sedang membahas sebuah project cerita bersamanya.

Kalau dalam tahap ini kalian sanggup membayangkannya dengan jelas. Maka kita dapat masuk ke tahap berikutnya.

Di tahap berikutnya, saya ingin mengingatkan satu hal pada kalian. Tokoh yang barusan kalian ciptakan itu memiliki perasaan, jadi hati-hati pada saat menyuruhnya melakukan sesuatu. Jangan sampai ia tersinggung. Intinya, kita jaga mood-nya karena hal tersebut juga dapat memengaruhi mood menulis kita.

Lanjut?

Ya, suruh saja tokoh kalian untuk memperagakan sebuah adegan. Adegannya harus sesuai dengan cerita yang hendak kalian buat. Berikan komentarmu terhadapnya. Jika ia tidak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan, berikan kritik. Tetapi jika ia merasa tidak nyaman, tolong beri dia ruang seluasnya untuk protes.

Jadi, apa tokoh kalian sesuai harapan?

Bagus. Sekarang ajak dia bicara empat mata. Tahap ini sangat penting dan merupakan tahapan penyusun cerita. Jadi, jangan sampai orang lain tahu, cukup kalian dan sang tokoh saja.

Sekarang, coba kalian tanyakan padanya, dunia seperti apa yang cocok ia tinggali.

Tanyakan juga, ingin menjadi apa di dunia tersebut. Pahlawan atau penjahat?

Selanjutnya kalian tentukan tujuan sang tokoh di dunia itu. Kalian tambahkan asal-usulnya dan daftar kerabatnya. Pilih juga saingan dan musuh yang lebih tangguh. Diskusikan segala hal yang dapat menunjang karier sang tokoh dalam ceritamu.

Terakhir, kalian sendiri yang harus menjadi musuh utama sang tokoh. Kenapa demikian? Sang tokoh akan berusaha menggapai tujuannya, sementara kalian harus menghalanginya dengan berbagai rintangan yang kalian ciptakan.

Jika tokoh tersebut berhasil mencapai tujuan. Itu berarti kalian telah dikalahkan olehnya. Dan selamat! Kalian telah berhasil menyelesaikan satu cerita fantasi.

Saya hanya memberi gambaran sederhana. Semakin sering kalian berinteraksi dengan tokoh kalian, semakin memudahkan kalian dalam penyusunan plot dan penentuan alur cerita.

Satu catatan singkat yang perlu kalian ingat! Jangan ciptakan tokoh yang tidak berguna atau sebagai pelengkap saja. Fantasi yang baik, semua tokohnya dapat digunakan hingga bab terakhir. Dalam hal ini, kalian bisa menyisipkan plot twist jika berani menghilangkan beberapa tokoh di awal dan memunculkannya kembali di pertengahan cerita. Perhatikan juga latar tempat yang kalian bangun. Jika tidak berhubungan dengan tujuan para tokoh, sebaiknya buang saja. Kalau perlu telan sampai kenyang.

Sekian.

Warning!
Ini teknik bukan tips.
Berdasarkan pengalaman bukan buku panduan.

— Ardian Sevenix

[Jika ada pertanyaan, silakan komen di buku berjudul 'Request Box' kami supaya mudah dinotis officer (admin), okay?]

Tips MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang