Star Syndrome Berbahaya Bagi Penulis

1.6K 95 17
                                    

Pernah dengar soal star syndrom? Sindrom orang sombong? /plakk

Star syndrome kata yang sering kita dengar di telinga kita ini memiliki arti yang sangat sederhana yaitu lupa dengan kehidupan masa lalu.

Pengertian syndrome itu sendiri adalah gejala atau tanda yang muncul secara bersamaan dan memberikan tanda yang tidak normal pada hal tertentu seperti tingkah laku, emosional dan tindakan, sedangkan star (yang dimaksudkan disini) itu sendiri artinya terkenal.


Jadi, kemarin itu di grup kami sempat sharing soal sindrom yang satu ini. Ternyata ini bukan sekedar sindrom orang sombong biasa, loh!

Mau tau? Simak bahasannya yang sudah min Alice rangkum berikut ini!

.
.
.


Apa itu star syndrome?

Star syndrome adalah penyakit atau sindrom di mana penderitanya merasa puas dan bangga dengan prestasi atau kepopuleran yang didapatkannya. Pengidapnya akan berperilaku seolah dirinya selalu berada di puncak, cenderung malas melakukan pengembangan diri,  dan tidak mau menerima kritikan orang lain.

Sindrom ini juga ada kaitannya dengan masalah kejiwaan seseorang. Mengutip dari etalaseserpong.com, Star sybdrome sendiri merupakan gangguan kejiwaan di mana seseorang lupa dengan kehidupan masa lalu karena sudah mulai dikenal banyak orang dan menjadi populer. Hal ini disebabkan karena kondisi jiwa tidak siap mengalami perubahan yang cukup drastis.

Sedangkan kalau menurut  humiliationandabuse.tumblr.com star syndrom bisa disimpulkan sebagai gejala ketidaknormalan seseorang yang diakibatkan karena merasa terkenal, hebat dan lain sebagainya.


Apa saja ciri-ciri star syndrome?

- Sering bertindak arogan dan lupa diri

- Merasa paling benar, hebat, dan segala-galanya

- Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain

- Merasa dibutuhkan publik/merasa terkenal

- Malas belajar

- Hanya senang menerima pujian

- Merasa memiliki fans/hatter

- Tidak suka disaingi

- Selalu ingin tampil sempurna


Apa yang menyebabkan terjadinya star syndrome?

Selain karena kondisi jiwa yang tidak siap menerima kepopuleran secara tiba-tiba, sindrom ini juga bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan sekitar.

Iya, genetik. Semisal orang tersebut dari sebelum populer pun memang sudah memiliki sifat sombong yang ia dapatkan dari orang tuanya.  Maka dia akan lebih berpotensi terkena sindrom ini.

Kalau dari lingkungan, itu bisa karena pergaulan. Misalkan saja dia memang sering bergaul dengan orang yang sudah terkena star syndrome; atau bergaul di lingkungan orang yang populer; atau saat kepopulerannya melunjak, ia terlena atas banyak pujian. Hal-hal tersebut tentu saja dapat memicu sindrom ini muncul. 

Cara didik orang tua juga sangat berpengaruh, loh! Jika orang tua kurang mengajarkan anaknya soal rasa rendah hati, menghindari sifat sombong, selalu berpikiran terbuka, dan tidak mudah terlena, maka anaknya pun akan berpotensi terkena star syndrome.

Bimbingan orang tua sangat dibutuhkan, terutama pada usia remaja. Karena pada masa itulah seseorang mudah mengalami star syndrome. Dan terkadang, orang tidak sadar bahwa dirinya mengidap sindrom tersebut.


Apa saja dampaknya jika kita terkena star syndrome?

- Reputasi atau image yang buruk

- Hilangnya rasa toleransi

- Menjadi malas untuk berkembang

- Kehilangan teman, dikhianati teman, atau mungkin tidak mendapatkan teman sama sekali

- Hanya dimanfaatkan sebagai  batu loncatan kepopuleran orang lain

- Memicu sifat buruk lainnya seperti egois, benci, iri, dengki, lebih buruknya bisa membuat kita menjadi gelap mata sehingga tanpa ragu menyakiti orang lain

- Dapat menimbulkan stress, depresi, penyakit mental histrionik, atau penyakit mental lainnya


Bagaimana cara mencegah star syndrom?

Simpelnya, dengan menjaga pikiran kita untuk selalu terbuka.  Ingatlah bahwa di atas langit masih ada langit lagi. Mengertilah bahwa semua manusia itu sederajat, jadi kita juga harus menghargai sesama. Tanamkan konsep-konsep rendah hati. Orang yang humble tidak mungkin dibenci.

Kemampuan meredam keadaan lingkungan supaya tidak mempengaruhi diri. Jangan biarkan sekitarmu membuat terlena. Juga, jangan cepat puas terhadap suatu hal yang kita raih. Hidup adalah sebuah pembelajaran hingga ajal menjemput.

Sering-seringlah berdiskusi dengan teman dan intropeksi diri. Terbukalah terhadap kritikan atau saran. Selalu bersyukur dengan apa yang telah dimiliki. Dan lebih baik lagi jika berbagi ilmu.

Berbangga atas pencapaian sendiri itu boleh, asal tidak berlebihan. Sejatinya kita ini adalah mahluk yang sederhana. Kalau kata orang bule mah, 'Keep It Simple, Stupid!' /eaa

Oh! Satu hal lagi. Jangan lupa berdoa supaya dijauhkan dari star syndrome, hehe.

.
.
.

Jadi, bagaimana dengan kesimpulan diskusi di atas? Ada yang setuju atau bahkan ... punya pendapat lain soal star syndrome? Yuk, utarakan pendapatmu!
Semoga bahasan kali ini bisa bermanfaat dan dapat mengingatkan kita semua agar terjauh dari sindrom ini. Aamiin.

Mewakili keluarga Sirius Ink,
Love,

Alice.

[Jika ada pertanyaan, silakan komen di buku berjudul 'Request Box' kami supaya mudah dinotis officer (admin), okay?]

Tips MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang