Setelahnya Jungkook dan Yoongi kekamar Jungkook, mereka berdua langsung membersihkan diri dan mengganti pakaian, untung saja badan Yoongi sama dengan badan Jungkook jadi baju Jungkook muat untuk Yoongi, bahkan kebesaran mengingat Jungkook menyukai baju yang kebesaran.
Mereka belajar selama 2 jam ditemani berbagai macam camilan dari Kyungsoo dan setelah lelah dengan belajarnya mereka tidur dan bermain game bersama sambil menunggu malam untuk makan malam.
Malampun tiba, Sehun juga sudah pulang, dan anak mereka masih bermain game dikamar Jungkook, hingga tiba saatnya makan malam, Sehun sudah ada di meja makan dan Kyungsoo yang memanggil Jungkook dan Yoongi di kamar.
Tin tin
Suara klakson mobil berbunyi tanda ada tamu, Sehun langsung membuka pintu dan mendapati Jongin di balik pintu, Sehun menyuruh Jongin ikut makan malam bersama, awalanya Jongin menolak, namun Sehun yang memaksa akhirnya dia menerimanya.
Keheningan terjadi dalam meja makan itu, Jungkook, Yoongi dan Sehun sibuk dengan makanannya, sementara Jongin dan Kyungsoo sibuk dengan pikirannya, sudah 19 tahun mereka tidak pernah makan bersama, ya meskipun status mereka sudah tidak lagi dalam ikatan cinta tapi tetap saja, Jongin sangat merindukan saat seperti ini, lain halnya dengan Jongin, Kyungsoo merasa takut jika Jongin tambah susah untuk melupakannya, biar bagaimanapun dia harus memikirkan perasaan Yoongi dan Kristal.
Setelah selesai makan, Jongin dan Yoongi pamit pulang.
"Kami pamit pulang dulu, terima kasih sudah menerima Yoongi untuk bermain disini" ucap Jongin, mereka sudah ada di depan pintu utama.
"Tidak masalah, Yoongi juga sudah sangat dekat dengan Kookie" sahut Sehun.
"Kookie, Daddy, Mommy aku pulang dulu" ucap Yoongi memeluk Jungkook dan mendapat pelukan dari Kyungsoo. Jongin yang melihat itu begitu berharap.
'Seandainya saja Yoongi keluar dari rahimmu D.O dan Kookie adalah darah dagingku, mungkin aku adalah orang yang paling beruntung di dunia ini' Jongin membatin, ya dia memang masih belum bisa melupakan perasaannya terhadap Kyungsoo.
"Ayo Appa" ucap Yoongi yang berhasil membangunkan Jongin dari lamuananya.
"Ah ya ayok" sahut Jongin kemudian berlalu dari kediaman keluarga Jeon itu.
...
"Tae, nanti pulang sekolah datang kan ke acara pertandingan basket kelas XII-A dengan XII-D? ayolah Yoongi Hyung tanding dan aku ingin menyemangatinya" ucap Jimin kepada Taehyung, saat ini Taehyung dan Jimin tengah berada di kelasnya, bel masuk sudah berbunyi 3 menit yang lalu, Jimin mengajak Taehyung seraya menunggu Saem masuk.
"Baiklah, tapi kamu harus mentraktirku makan" sahut Taehyung, Taehyung memang suka memeras uang Jimin, dan Jimin dengan senang hati diperas oleh sahabat sehidup sematinya.
"Baiklah" setuju Jimin, apapun akan dia lakukan untuk kekasih putri salju sadisnya itu yaitu Yoongi, dia sangat menyayangi Yoongi, butuh perjuangan untuk mendapatkan cinta Yoongi.
"Kookei boleh ikut kan Hyung? Kookie ingin mendukung Yoongi Hyung juga" sahut orang yang duduk dibangku depan mereka, tentu saja pembicaraan mereka terdengar jelas oleh Jungkook yang duduk tepat di depan bangku Taehyung. Jungkook berharap hubungannya dengan Taehyung masih baik-baik saja meskipun dia sadar jika mulai kemarin Taehyung mengacuhkannya, setidaknya jika nanti dia ikut nonton pertandingan Yoongi, Taehyung mau menyapanya.
"Boleh Jungkook, Yoongi Hyung juga pasti akan sangat senang kamu datang" sahut Jimin senang, Jimin tahu Yoongi sangat menyayangi Jungkook, bahkan dia sempat cemburu dengan Jungkook yang selalu dinomorsatukan oleh Yoongi, bahkan dulu mereka hampir putus gara-gara Yoongi lebih memilih pergi bersama Jungkook daripada pergi bersamanya yang saat itu pas dia ulang tahun, namun Yoongi menjelaskan ada suatu hal yang tidak bisa dijelaskan mengapa dia sangat menyayangi Jungkook dan harus melindunginya.
Sementara Taehyung memilih tidak menjawab dan mengacuhkan Jungkook yang terlihat berbinar karena Jimin memperbolehkannya bergabung untuk menonton pertandingan Yoongi.
"Terima kasih Hyung" ucap Jungkook senang, meskipun dia sedikit kecewa karena Jimin yang senang bukan Taehyung, padahal dia berharap Taehyunglah yang senang, tapi ternyata takdir berkata lain.
..
Saat menonton, Taehyung berada diantara Jungkook dan Jimin, namun dia tidak sama sekali menghiraukan keberadaan Jungkook, Jungkook tentu saja sedih dengan diacuhkannya dirinya, dia merasa menjadi obat nyamuk, Jimin yang tertawa dengan Taehyung karena sangat bersemangat mendukung Yoongi, tanpa mengetahui wajah muram Jungkook, sementar Taehyung yang tidak sama sekali menoleh kepada Jungkook, Jungkook paham jika Taehyung marah kepadanya, keyakinan jika Taehyung akan memaafkannya dan akan berfikir dewasa masalah nilai hilang begitu saja, saat ini dia sangat sakit melihat semua ini.
Terlalu larut dalam pikirannya membuat dadanya serasa sesak, tidak, dia tidak boleh kambuh hanya gara-gara ini, 4 hari lagi adalah ujian, dia tidak boleh sakit dulu, dia ingin membanggakan Mommy dan Daddynya dan mengembangkan senyum di bibir mereka berdua, ya meskipun dia harus mendapat resiko jika Taehyung akan marahan lagi dengannya.
Priiit priiit
Peluit sudah berbunyi tanda mereka istirahat, atau biasa disebut setengah permainan, atau apalah itu aku tidak terlalu paham masalah olah raga.
Jungkook masih saja berharap jika Taehyung menyapanya bahkan hanya untuk sedekar meliriknya, namun nihil, dia sama sekali tidak melirik Jungkook, Jimin juga tidak tahu jika Jungkook merasa diacuhkan karena dia terlalu sibuk menyemangati kekasihnya, karena banyak orang bilang, jika sama pacar dunia serasa milik berdua, itulah yang Jimin rasakan saat ini, yaitu Yoongi, Yoongi, dan Yoongi.
"Hyung, Kookie ke toilet dulu ne" ucap Jungkook yang sudah tidak kuat diacuhkan oleh Taehyung yang membuat dadanya sesak.
"Ne Kook, cepat kembali ne, sebenatar lagi Yoongi Hyung akan main lagi" sahut Jimin mendengar pamitan dari Jungkook, sedangkan Taehyung tidak sama sekali menoleh kearah Jungkook.
"Ne Hyung" sahut Jungkook menunduk, dia kemudian meninggalkan 2 sahabat itu menuju toilet.
Di kamar mandi dia sudah tidak kuat menahan nafasnya yang sudah sangat sesak, dengan cepat dia mengambil inhaler di tasnya, dia pakai inhaler itu 2 hisapan, seperti biasa dia akan sangat lemas setelah memakai inhaler itu, dia bersandar di sudut toilet, dia tidak mampu lagi menahan tubuhnya, dia merosot ke bawah dengan posisi masih bersandar, dia sangat lemas saat ini, matanya mengabur.
"Kookie, apa yang terjadi?"
TBC
Baca juga ff aku yang lain
"Let Me Save You [Vkook / TaeKook] ((END))""It's Better [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Just It 'Sequel It's Better' [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Mianhae Kookie [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Together Forefer [JiKook / MinKook] ((TBC))"
"BTS NEWS"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Care [VKook] (END)
General FictionKim Taehyung, 16 tahun, putra tunggal dari pasangat Kim Chanyeol dan Kim Baekhyun, siswa Bangtan Senior High School tahun pertama, bersifat konyol, aneh, bandel dan mesum. Jeon Jungkook, 14 tahun, putra tunggal dari pasangan Jeon Sehun dan Jeon Ky...