Saat pelajaran berlangsung, Jungkook sedikit khawatir dengan Taehyung, Taehyung sedari tadi bersin-bersin terus, hidungnya juga sudah memerah.
"Taehyung-ssi sepertinya kamu dalam keadaan kurang sehat, kamu sebaiknya istirahat di UKS" ucap Choi Saem, guru mereka, dia tidak bermaksud mengusir Taehyung, dia hanya merasa kasihan melihat keadaan Taehyung saat ini, dia juga sedikit terganggu dengan suara bersin Taehyung yang menggangu pelajarannya, dia juga tidak mau murid yang lain tertular.
"Saya akan mengantarnya ke UKS Saem" ucap Jimin mengajukan diri yang dibalas anggukan oleh Choi Saem, Jimin memapah Taehyung menuju UKS.
Taehyung memang sudah sehat kemarin, Namjoon juga mengatakan jika Taehyung hanya demam tidak sampai flu, tapi karena dia tidak tidur semalam yang mengakibatkan sistem imunnya lemah akhirnya flu itu dengan mudah menyerangnya, ditambah lagi tadi dia tidak sarapan, dia tidak nafsu karena masih memikirkan keadaan Jungkook.
Jika kemarin Taehyung yang tidak tenang karena merasa bersalah, saat ini Jungkooklah yang tidak tenang, dia merasa sangat bersalah telah membiarkan Taehyung hujan-hujanan selama 2 setengah jam, dan membiarkan Taehyung menggendongnya hingga sampai di rumahnya, sungguh dia tidak tenang.
Tak lama Jimin datang, seakan tahu apa yang ada dipikiran Jungkook, meskipun dia tahu Jungkook gengsi bertanya dia memberi kertas berisi tulisan kepada Jungkook.
"Taehyung sudah diperiksa dan diberi obat, kamu tidak usah khawatir, saat ini dia sedang tidur"
Begitulah tulisan yang ada di kertas yang diberikan Jimin, Jungkook langsung menoleh ke belakang dimana tempat Jimin duduk dan menggerakkan bibirnya seakan mengatakan terima kasih untuk Jimin, Jimin menjawabnya dengan anggukan.
Hingga 5 menit kemudian terdengar suara bel istirahat berbunyi, semua siswa yang ada di kelas itu terlihat sangat senang, mereka terlihat bergegas keluar kelas.
Jungkook membawa bekal yang dibuatkan Kyungsoo, dia ingin menjenguk Taehyung di UKS, dia berjalan dengan hati-hati karena kakinya yang masih belum sembuh total, dia memasuki UKS, terlihat musuh setianya tengah tertidur dibalik tirai UKS.
Jungkook mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Taehyung, wajah Taehyung sangat merah saat ini, begitulah dia jika flunya menyerang, Jungkook mengambil sapu tangan disakunya dan mengelap keringat Taehyung, dia sungguh sangat bersalah akan hal ini, jika saja dia memaafkan Taehyung tanpa harus membiarkan Taehyung hujan-hujanan mungkin Taehyung tidak akan seperti ini.
Jungkook beralih mengelus pipi Taehyung yang sedikit panas, rasa bersalah itu semakin menjadi.
"Engh" erang Taehyung yang sedikit terusik dengan perlakuan Jungkook, dengan segera Jungkook menjauhkan tangannya namun dicegah dengan cepat oleh Taehyung.
"Tetaplah elus pipiku Kookie" ucap Taehyung dengan suara seraknya, dia menuntun tangan Jungkook untuk mengelus pipinya lagi, Jungkookpun tak menolak, dia mengelus pipi Taehyung membuat Taehyung menutup matanya lagi menikmati sentuhan Jungkook. dia tidak tidur lagi hanya merasakan kehangatan sentuhan Jungkook.
"Maafkan Kookie Hyungie, semua gara-gara Kookie Hyungie jadi seperti ini" ucap Jungkook memecah keheningan, terlihat jelas raut penyesalah di wajah Jungkook.
Taehyung langsung membuka matanya dan melihat Jungkook yang menunduk merasa bersalah, dengan cepat dia menarik dagu Jungkook untuk mengangkat wajahnya yang tertunduk.
"Ini bukan kesalahmu Kookie, ini salahku karena tadi pagi tidak ikut sarapan bersama Eomma dan Appa" sahut Taehyung.
Mendengarnya Jungkook langsung ingat dengan bekalnya, dia menyerahkan bekal itu untuk Taehyung.
"Makanlah Hyungie, ini buatan Mommy, pasti enak, Hyungie harus makan" ucap Jungkook seraya membuka bekalnya.
"Ini bekalmu Kookie, aku tidak mau kamu kenapa-napa kalau kamu telat makan" sahut Taehyung menjauhkan bekal itu.
"Kookie gag lapar Hyungie, Kookie sudah sarapan tadi pagi dan jika Kookie lapar Kookie bisa makan di kantin nanti, lagian Hyungie kan tidak sarapan tadi pasti Hyungie sangat lapar" sahut Jungkook, Taehyung hanya bisa bernafas pasrah dan mengangguk, Jungkook memang keras kepala.
Jungkook menyodorkan sendok berisi nasi dengan lauknya kepada Taehyung, Taehyung langsung mengunyahnya, dia juga baru menyadari jika dia sangat lapar, hingga 2 suapan terdengar suara yang sangat amat sakeral bagi Jungkook.
Kriuk kriuk
Sungguh, Jungkook ingin sekali mengubur dirinya hidup-hidup saat ini, bagaimana bisa perutnya tidak mau diajak kompromi, dia menutup matanya malu, sungguh ini lebih malu daripada dikatakan manja dan cuddle oleh Taehyung.
Dia mengintip dari sudut matanya Taehyung tengah tersenyum, sungguh dia ingin pura-pura mati saja saat ini.
Taehyung yang tersenyum, meraih sendok dari tangan Jungkook, Jungkook masih menutup matanya karena malu, namun detik kemudian dia terkejut merasa ada yang menyentuh bibirnya.
Ya salah, bukan bibir Taehyung yang menyentuh bibirnya, tapi sendok yang menyentuh bibir, maaf bagi penonton jangan kecewa, masih belum cukup umur mereka buat ciuman bibir.
"Makanlah" ucap Taehyung, Jungkook terlihat malu dan ragu untuk menerima atau menolah suapan Taehyung.
"Makanlah aku tahu kamu lapar, jika kamu tidak mau makan aku juga tidak mau makan" ucap Taehyung menggoda
"Tapi Hyungie juga harus makan, Hyungie tidak sarapan tadi, jadi Hyungie yang paling lapar disini" ucap Jungkook sebenarnya dia juga lapar, mengingat dia tidak pernah melewati makan sianganya karena Kyungsoo yang selalu memberikan bekal dengan menu kesukaan Jungkook.
"Begini saja, satu suapan untukmu, satu suapan untukku, kita gantian" sahut Taehyung, Jungkook terlihat berfikir dan yaps berhasil Jungkook langsung melahap makanan yang disuapi Taehyung.
Mereka gantian saling menyuapi, Taehyung yang menyuapi Jungkook, dan Jungkook yang menyuapi Taehyung, karena sendok hanya ada satu jadi mereka gentian saling menyuapi dan saling disuapi, tanpa mereka sadari mereka sedang melakukan adegan indirect kiss, alias ciuman tidak langsung dan saling bertukar saliva, ya meskipun dengan melalui sendok.
"Ya Tuhaaan mereka so sweet sekali, aku sekali-kali disuapin donk Hyung" ucap seseorang yang tengah mengintip di balik jendela.
"Ya! Aku tidak suka romantis seperti mereka, It's not my style, kalau kamu keberatan kamu bisa mencari pacar lain" sahut satu orang lainnya yang merupakan pacarnya.
"Ya! Yoongi Hyung bicara apa sih, aku kan cintanya sama Hyung, jadi aku tidak bisa mencari pacar lain selain Hyung, Hyung adalah segalanya bagiku" ucap orang itu kepada orang yang dipanggil Yoongi itu.
"Maaf Park Jimin bantet, gombalanmu tidak akan mempan untukku" sahut Yoongi kepada pacarnya Jimin.
"Ya Tuhan bagaimana bisa ada orang yang mengatai pacarnya bantet, apa dia tidak sadar jika dia juga bantet" gumam Jimin.
"Jimin, aku mendengarnya" sahut Yoongi, seketika atmesfer di balik jendela itu terasa sangat panas, Jimin menelan ludahnya, dia tahu betul bagaimana jika Yoongi sudah marah, bahkan malaikat betinapun akan bertekuk lutut dihadapannya jika dia sudah marah.
"Hwaaaaa" Jimin dengan tidak elitnya lari terpingkal-pingkal menjauhi pacarnya yang sudah menjelma menjadi dewa pencabut nyawa.
Kita doakan saja Jimin masih bisa bertahan dari serangan dewa pencabut nyawa ini, kasihan Taehyung jika Jimin tidak ada, Taehyung tidak akan memiliki sahabat yang dengan senang hati dia buli.
TBC
Baca juga ff aku yang lain
"Let Me Save You [Vkook / TaeKook] ((END))""It's Better [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Just It 'Sequel It's Better' [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Mianhae Kookie [Vkook / TaeKook] ((END))"
"Together Forefer [JiKook / MinKook] ((TBC))"
"BTS NEWS"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Care [VKook] (END)
Ficção GeralKim Taehyung, 16 tahun, putra tunggal dari pasangat Kim Chanyeol dan Kim Baekhyun, siswa Bangtan Senior High School tahun pertama, bersifat konyol, aneh, bandel dan mesum. Jeon Jungkook, 14 tahun, putra tunggal dari pasangan Jeon Sehun dan Jeon Ky...