...Author POV...
"ngapain kesini jenn?? " tanya alex saat jenny sudah masuk ke apartemennya.
Yaa.. Alex memang tinggal di apartemen, dia ingin belajar hidup mandiri.
"gue butuh tempat lex.. " kata jenny dengan lirih.
Tentu saja itu membuat alex semakin bingung.
Jenny yang biasanya dingin dan pendiam kini malah terlihat rapuh dimatanya.
"ada apa jenn?? " tanya alex lagi sambil menuntun jenny untuk duduk di sofa.
"pernah patah hati nggak lex?? " tanya jenny dengan serius.
"sekarang gue lagi patah hati jenn.. Dan itu gara gara kembaran lo.. "
Ingin sekali alex mengatakan itu pada jenny, tapi nyatanya dia tidak bisa.
Alex hanya mengangguk sambil tersenyum.
"rasanya sakit yaa?? " tanya jenny lagi.
"sakit banget jenn.. " jawab alex sambil menatap jenny dengan tatapan tanyanya.
"gue patah hati lex.. " kata jenny yang sudah tidak dapat menahan tangisnya lagi.
Dan akhirnya jenny menangis disini.
Untuk beberapa detik alex hanya diam saat melihat jenny menangis sambil menutup wajahnya, tapi setelah sadar dari keterkejutannya alex dengan cepat menarik jenny untuk menangis di pelukkannya, walaupun jenny tetap menangis tapi bukankah lebih baik menangis dalam pelukan seseorang.
Yaa memang alex tidak bisa menenangkan jenny tapi setidaknya alex bisa menjadi sandaran bagi jenny begitupun sebaliknya.
Alex juga butuh sandaran.
Memang dia tidak ingin menangis tapi alex juga merasa membutuhkan pelukan seseorang untuk menguatkannya.
Apalagi sekarang dia sedang berada di pelukan kembaran orang yang dia cintai.
Tapi sungguh, mereka berbeda.
Jadi pelukan jenny tidak akan pernah sama dengan pelukan jessy.Tapi dengan pelukan itu saja alex sudah merasa cukup.
Setidaknya wajah mereka sama walaupun pelukan mereka berbeda.
"nangis aja kalo pengen nangis jenn" kata alex sambil menepuk punggung jenny berharap jika kata kata itu mampu sedikit membuat gadis itu merasa tenang.
Oh bukan tenang.. Tapi mungkin merasa sedikit lega.
"dia cinta pertama gue lex.. " kata jenny dengan lirih membuat alex meringis karna rasa iba.
Bagaimanapun jenny adalah sahabatnya, jadi dia juga akan merasa iba jika melihat sahabatnya hancur hanya karna patah hati.
"patah hati boleh jenn.. Nangis karna patah hati juga boleh.. Tapi kita nggak boleh terlalu jatuh karna patah hati" kata alex dengan tegas.
Berpura pura tegar tapi sebenarnya dia rapuh.
Sama sama rapuh karna patah hati.
"jessy dijodohin sama aaron.. " kata jenny membuat alex kaget dan langsung melepaskan pelukannya pada jenny lalu menatap jenny dengan tatapan terkejutnya.
"jessy sama aaron?? " tanya alex yang masih terkejut.
"iyaa.. Kenapa?? " tanya jenny balik.
"lo nggak salah?? " tanya alex lagi.
"bahkan mereka udah pacaran sebelumnya" jelas jenny dengan lirih.
"lo tahu dari mana?? Mungkin aja itu cuma bohongan jenn.. " kata alex membuat jenny sedikit bingung dan curiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
And I Love You
Romancesaat yang saling mencintai tidak dapat bersatu. saat cinta bertepuk sebelah tangan. saat semua berawal dari keterpaksaan. dan saat cinta mengubah segala hal. "aku mencintaimu. tapi dia juga mencintaimu. aku tidak mungkin membiarkannya tersakiti...