Wedding Party 1

87 4 5
                                        

...Jessy POV...

"jess udah siap belom" tanya alex yang baru saja masuk ke dalam kamarku.

Aku yang masih duduk di meja rias langsung berdiri lalu menatap alex yang tampak berbeda hari ini.

Aku tahu jika alex tampan, tapi aku tidak tahu jika alex bisa setampan dan sekeren ini.

Dia benar benar terlihat rapi dengan kemeja putih dan celana jeans hitam.

"gue tahu gue cakep.." kata alex saat dia sadar jika sejak tadi aku mengamatinya.

"hehehee.. Nggapain lo kesini??" tanyaku.

"jemput elo jess.. Kasihan banget kalo elo dateng sendiri.. Keliatan banget kalo elo jomblo.." jawab alex dengan santai.

Sialan dia menyinggungku..

Yaa hari ini hari pernikahan jenny..

Aku tidak tahu dan tidak mau tahu bagaimana pernikahan ini bisa berlangsung.

Aku hanya sedikit membantu dengan meminta agar aaron mau menikahi jenny.

Sebenarnya aku juga malas melakukan itu, tapi mama 3 hari lalu datang ke kamarku lalu menangis dan aku tentu saja jadi tidak tega.

Akhirnya aku memohon pada aaron agar dia mau menikahi jenny.

Awalnya aku pikir aaron memang mau menikahi jenny, karna perkataannya dia taman minggu lalu.

Yaa saat dia memelukku jam 3 pagi, saat itu dia berkata seolah dia ingin menikahi jenny, tapi sebenarnya dia tidak berminat.

Ohh bukannya aku mau menjelekkan jenny..

Tapi yaa siapa yang mau menikah dengan gedis seperti dia??

Dia menjebak aaron..

Tapi lupakan saja semua itu.

Aku akhirnya bisa membuat aaron mau menikahi jenny, dan dalam 2 hari pernikahan iyu bisa disiapkan.

Jadi hari ini acara pemberkatan..

Rencananya aku akan datang sendiri, karna kak jovan jelas datang bersama nicolle, dan walaupun dia tidak datang bersama nicolle pun aku juga malas datang bersamanya.

Mama jelas datang bersama papa, dan aku tidak tahu mereka ada di mana.

"gue tahu elo mau ditinggal kawin jess.. Tapi jangan nglamun terus.. Entar elo kesambet.." sindiri alex.

Dengan cepat aku mengangkat tanganku untuk menjambak rambutnya..

Yaa Tuhan.. Teman temanku memang tidak punya perasaan..

Aku seharusnya di hibur dan di kuatkan.. Ini malah disindir..

"sialan lo.." kataku sambil melepaskan jambakanku lalu berjalan ke arah rak sepatu..

Kira kira hari ini aku pake sepatu apa yaa??

Aku pakai gaun putih dengan motif bunga bunga warna merah.. Lalu sepatu mana yang cocok??

"ini leboh cocok.. Biar elo nggak keliatan lebih tinggi dari gue.." kata alex sambil memberikan sneakers merah dengan tanda centang berwarna putih.

Yaa semua juga tahu sepatu ini merknya apa..

Secara ada tanda centangnya..

"gue pake sneakers??" tanyaku.

"iyaa.. Udah nggak pa pa.. Elo jadi keliatan imut kok.." kata alex.

Aku yakin dia berbohong tentang kata 'imut' itu..

And I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang