He Hold Me So Tight

82 6 3
                                    

...Jessy POV...

Ini sudah hampir 3 jam aku berbaring di tempat tidurku tapi aku belum bisa tidur.

Sekarang sudah jam 03.00 pagi.

Nicolle sudah tertidur dengan pulas disampingku.

Yaa dia tidur menemaniku.

Aku menatap ke arah ponselku yang ada di atas nakas.

Sejak tadi sore aku sudah menonaktifkan ponsel itu.

Tadi aaron dan keluarganya juga sudah datang ke rumah.

Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, dari cerita nicolle, aku hanya tahu jika jenny terus menangis, mama juga manangis, dan mamanya aaron tidak menyetujui usul kak jovan.

Usulnya kak jovan adalah, agar aaron menikahi jenny.

Dan semenjak itu ponselku tidak berhenti berdering, aaron terus menelponku jadi aku menonaktifkan ponsel itu.

Dan karna aku tidak mengangkat teleponnya, sekarang aku malah gelisah sendiri.

Ahh bagaimana mungkin aku tidak gelisah kalau pacarku akan menikah dengan kakakku.

Aku juga sudah lelah menangis, sejak sore aku sudah menangis.

Nicolle bilang jika menangis akan membuat aku menjadi lebih lega, tapi aku sudah menangis sejak sore dan hatiku belum lega juga.

Tanpa aku sadari aku sudah mengaktifkan ponselku.

Ada sekitar 250 panggilan tidak terjawab, dan semuanya dari aaron.

Aku harus bicara dengannya.

From: me

Aaron??

To: my boy

Dan aku kembali ingin menangis saat membaca nama kontak aaron di ponselku.

My boy??

Sialan.. Aku ingin menangis..

Saat aku sudah hampir menangis, tiba tiba ponselku bergetar.

Dan nama aaron terpampang jelas di layar ponselku, aku masih belum mengangkatnya karna aku masih asik melihat foto kami berdua.

Setiap aaron menelfonku maka foto itu akan terlihat, foto saat aaron mencium pipiku di taman kampus.

Ahh aku juga jadi rindu kampus.

2 minggu lalu kami wisuda..

Aku, aaron, alex, dan jenny.

Tiba tiba ponselku berhenti bergetar, aku menatap layar ponselku yang kembali gelap.

Tapi hanya dalam hitungan detik ponselku kembali bergetar.

Dengan cepat aku mengangkat panggilan itu sebelum nanti mati lagi.

"yaa??" tanyaku sambil bangkit berdiri lalu berjalan ke arah balkon.

Aku tidak mau nicolle bangun lalu mendengar pembicaraanku.

"jess.." kata aaron dengan lirih.

Saat mendengar suaranya tanpa aku sadari air mataku sudah menetes.

"kamu nggak tidur??" tanyaku.

Aku harus berusaha untuk tidak terdengar menangis, aku tidak mau aaron tahu jika aku menangis.

"gimana mungkin aku bisa tidur kalo kamu nggak bisa di hubungin jess??" kata aaron.

Yaa ampun dia juga tidak tidur sepertiku??

And I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang