Namanya Rey

11.5K 678 15
                                    

ReyGeofan: Hai

Aku membuka satu jendela obrolan di facebook sore ini. Rasanya baru tadi pagi Farel, Claudia, Andro, Carlo dan Davin menjelaskan profil singkat Rey padaku.

Aku ingat tadi sepulang sekolah aku hampir mati ketakutan karena Andro sialan yang menarikku bersama Mario. Mereka telalu kuat. Astaga aku diculik tadi siang, ke starbucks tapi.

Mario berjalan menghampiri mejaku dan mengisyaratkan Farel untuk pulang lebih dulu. Aku memang biasanya pulang bersama Mario atau Farel karena rumah kami searah. Tapi karena kupikir isyarat itu menandakan Mario yang mengantarku pulang, jadi aku diam saja. Ternyata, aku malah di masukkan ke mobil Andro dan Mario duduk di sebelahku menatapku intens.

"Kita mau kemana ya?" Tanyaku takut-takut karena tidak biasanya, bukan! Ini malah tumben terjadi, aku di mobil Andro dan Mario nebeng?! Sangat langka!

Mereka tidak menjawab dan malah menariku ke starbucks. Memesankanku latte yang biasa kupesan kalau aku pulang bersama Mario dan duduk melingkar dengan aku diantara mereka.

"Jadi, Ki. Kenapa si teri bisa nanyain lo ke anak-anak ya?"

"Gak tau, Ndroooo" jawabku benar-benar jujur

Mario memandangku penuh selidik, "Lo gak punya kegiatan lain kan? Misalnya dance atau apa gitu di luar sekolah?"

"Emang kenapa sih?"

Andro menatapku penuh selidik, "Serius gue curiga sama si teri liat lo dimana. Secara lo kan nyaris invisible gitu"

"Sialan, lo!" Umpatku akhirnya, maksudnya apa coba aku invisible?

"Ki, lo tau gak sih mantan-mantan Rey itu ya sejenis Claudia, atau gak Mora atau gak Ratu. Ya sejenis itu lah, makanya gue kaget kok lo bisa-bisanya dimintain gitu" jelas Andro

Mario mengangguk setuju, "Maksud kita tuh, lo bahkan gak pernah ketahuan ngegebet atau digebet siapapun. Nah ini bisa-bisanya sekali ngegebet malah dapet cowok macem si teri"

"Iya gue tau kok gue gak cantik, gak usah gitu juga kali..."

"Gak gitu...." Ucap Andro melembut padaku, "Komar! Jelasin nih sama si lemot"

Duh! Andro sialan.

"Farel udah semingguan ini dimintain kontak sama si teri. Kita kirain, dia nyari kirana anak kelas lain. Lupa kalo ternyata kirana cuma satu di sekolahan. Terus tadi tiba-tiba si Farel nanyain ijin lo, berarti Farel juga mikir-mikir mau ngenalin lo apa gak ke teri"

Aku mengangguk pelan

"Si Rey ini, most wanted di sekolahan. Tapi... Hnggg" Mario melanjutkan ucapannya dengan cengiran lebar, "Lo paham aturan mainnya kan?"

"Apa?"

"Beneran deh ini anak polosnya minta gue nodai"

Aku segera memelototi Andro dan dia balas memelototi ku, dasar tengil

"Ya, makanya kita penasaran kenapa dia malah nargetin lo sementara kita tau dia masih jauh dari ciri-ciri tobat" jelas Mario

"Lah terus kenapa?"

"Terus, lo harusnya inget-inget ketemu sama si teri dimana"

Ingatanku buyar kemudian karena pesan masuk selanjutnya yang cukup membuatku memicingkan mata

ReyGeofan: mbak mbak boleh kenalan kan? 😊😊😊
KiranaPramoedija: Boleh, Kirana... Lo?
ReyGeofan: Rey 😊 gue anak ipa kelas atas, btw lo sekelas sama Farel kan?
KiranaPramoedija: iya sekelas. Oh iya, sering lewat kelas gue dong ya, lo?
ReyGeofan: Lumayan, kadang ke kelas lo juga nyamperin kapten kapten gue
KiranaPramoedija: Masa? Kok gue gak tau ya?
ReyGeofan: Lo sibuk sama novel-novel lo 😂
KiranaPramoedija: Sorry deh gak notice
ReyGeofan: Lo sebangku sama Farel?
KiranaPramoedija: Iya
ReyGeofan: kalo gitu besok istirahat jangan kemana-mana, duduk situ aja
KiranaPramoedija: mau ngapain?
ReyGeofan: gue mau ngerasain jadi temen sebangku lo pas jam istirahat 😊

The Right Side Of Rock BottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang