Aku memutar otakku mencoba mengingat dimana pertama kali aku dengan bodohnya tidak menyadari bertemu dengan Rey.
Persis sewaktu liburan sekolah saat semester ganjil yang bertepatan dengan libur tahun baru, sekitar satu bulan yang lalu berarti.
Kejadiannya saat aku tidak menemukan Andro karena Andro sibuk dengan pacarnya yang anak kuliahan itu. Sementara Ferdi, Bagas dan Itara aku tidak tahu mereka ada dimana.
Waktu itu aku ingat betul sedang berjalan di sekitar halaman belakang rumah Ferdi karena ingin masuk ke dalam dan kedapur untuk mencari makanan, saat tiba-tiba tanpa sengaja ada seseorang yang menarikku paksa.
Tiba-tiba, aku tidak takut dengannya. Aku suka bau tubuhnya yang mint dan menyegarkan. Dia mendorongku ke dinding dan aku sadar apa artinya itu. Wajahnya mendekat padaku, dan aku mencium bau alkohol.
Aku tidak melawan entah kenapa. Entah karena justru aku yang merasa aman ketika berada di dalam kungkungannya atau karena memang dia tidak berniat buruk padaku. Aku tidak tahu dan aku tidak berniat mencari tahu.
Badannya yang tinggi menutupi sinar-sinar yang menyeruak masuk ke mataku. Rambutnya halus dan ditata entahlah model apa, intinya dari rambutnya saja aku tahu dia ganteng.
Dan, bibirnya yang melumat panas bibirku membuatku menyadari sesuatu. Hidungnya mancung, rahangnya tegas dan tubuhya berotot tapi tidak terlalu besar.
"Kirana!" Teriakan Ferdi menyadarkanku ketika waktu itu aku hampir saja kehabisan nafas karena ciuman paksa tapi menyenangkan tadi
Ferdi sudah menahannya dan memberikan satu pukulan hingga akhirnya lelaki itu pergi meninggalkanku dan Ferdi
Aku meraba bibirku dengan gemetar
"Lo gak diapa-apain kan sama dia?"
Aku menggeleng lemah
"Lo gak apa-apa?"
Aku tidak tahu. Aku terlalu shock. Aku tidak kenal siapa dia dan dia seenaknya menciumku begitu saja. Rasanya ingin menangis detik itu juga
Itara meraihku ke dalam pelukannya dan mengelus punggungku pelan, "Lo gak apa-apa Kirana"
Tiba-tiba aku menangis dan memeluk Itara erat sampai-sampai aku tidak bisa bernafas karena sesenggukan
"Ta, lo jagain Kirana. Gue mau nyari tau siapa bocah tadi"
Ita mengangguk dan terus mengusap punggungku, "Kir, st udah. Udah..."
"Gue takut..." Lirihku
Dan kemudian aku tidak tahu berapa lama aku menangis berdiri seperti itu. Yang kutahu setelah itu Ferdi datang membawa satu botol evian dan menyebutkan satu nama
"Geofan Trey... Ck! Gue kecolongan"
Akhirnya. Aku ingat dimana bertemu Rey. Dia, laki-laki yang waktu itu di rumah Ferdi. Yang akhirnya membuat Ferdi memberlakukan aturan baru untuk member di pestanya. Karena kejadianku, Ferdi membuat gelang anggota dengan barcode scan sehingga yang bisa masuk ke gerbang rumah Ferdi hanya orang-orang yang memiliki gelang itu.
Tapi malam ini, Rey berhasil masuk dan menarikku pulang. Rey juga anggota Ferdi?