Aku dan Rey sudah putus empat bulan lamanya. Awal-awal perpisahan kami, banyak yang tidak menyangka dan mempertanyakan alasan kami untuk berpisah padahal mereka sudah akan menobatkan kami sebagai pasangan terbaik pada acara ulang tahun sekolah nanti.
Baik aku dan Rey, kami memilih untuk diam dan tidak mengumbar cerita kenapa kami berpisah. Dan sampai saat ini aku dan Rey sudah tidak pernah berkomunikasi, walaupun banyak bertebaran berbagai macam tag di sosial media untuk kami. Ada yang bilang sangat menyayangkan kami putuslah dan sebagainya. Kami tidak menanggapinya. Maaf.
Keluarga Rey juga selalu mencariku bahkan tidak jarang aku mendapati Tante Almira ke rumahku untuk bertemu denganku. Kadang-kadang keluarga Rey memintaku untuk ke rumahnya tapi kutolak secara halus dengan berbagai macam alasan.
Jujur saja, aku masih sering menangis di kamarku mengingat semua hal manis yang Rey lakukan padaku. Tapi tetap saja, kenyataan dia mengejar Tamara itu membuatku mau tak mau menelan kenyataan itu dengan lapang dada.
Kadang-kadang aku sampai membuka sosial media Rey, dan semuanya masih ada disana. Semua kenanganku dengan Rey, mulai dari foto di pagi hari ketika dia menjemputku paksa dari rumah Ferdi, sampai terakhir kali kami mengukir kenangan manis yang kami punya.
Rey sudah berganti pacar sebanyak dua kali, dan keduanya itu pernah menemuiku dan bertanya padaku apa aku masih memiliki perasaan pada Rey atau tidak. Karena kata mereka, Rey sama sekali tidak pernah menghapus semua tentang diriku. Bahkan mereka dengan terang-terangan meminta Rey untuk menghapus semua pos di sosial medianya dengan diriku tapi Rey tidak melakukannya.
Aku tidak mau ambil pusing. Yang aku ingat, aku sudah menghapus Rey dari semua kontakku. Aku benar-benar tidak ingin mengingat semuanya. Aku masih harus menyembuhkan diriku yang masih saja suka histeris tengah malam karena bermimpi Rey menyentuhku. Apa ada yang tahu keadaanku seperti ini? Jawabannya tidak. Aku selalu berusaha bungkam. Aku tidak mau orang-orang mengetahui keadaanku yang disebabkan oleh Rey.
Sampai pada satu waktu, aku lelah. Aku ingin menghadapi Rey, akhirnya aku menerima permintaan pertemanan Rey di salah satu sosial mediaku. Tidak lama setelah itu, muncul notifikasi Rey mengunjungi profilku. Aku hanya menghela nafas kemudian...
Geofan Trey: Kirana...
Geofan Trey: Apa kabar?
Kirana Pramoedija: Baik
Geofan Trey: Bisa ketemu?
Aku menimbang cukup lama waktu itu. Tapi akhirnya aku menerima ajakan bertemu Rey dan Rey menjemputku. Awalnya kami terdiam lama sekali di mobil, sampai akhirnya Rey membuka percakapan lebih dulu
"Kamu, apa kabar?"
Aku mengangguk dan tersenyum canggung. "Baik, kamu gimana?"
"Baik. Mama banyak cerita soal kamu"
Aku tertawa pelan, "Cerita apa? Semoga baik-baik aja ya"
"Iya, Mama bilang sekarang kamu sibuk. Kangen katanya"
"Hm..." kemudian aku menoleh padanya dan mendapatinya menyetir sambil tersenyum, aku suka senyum kamu Rey, aku selalu suka
"Kita makan aja ya? Mau kan?"
"Boleh..."
"Kamu mau makan apa Kirana?"
Dan akhirnya kami makan sate pinggir jalan yang aku suka sekali. Kami banyak bicara waktu itu, dan Rey juga banyak tertawa. Yang kuingat akhirnya kami mulai dekat lagi. Aku ingat, kalau sebelum-sebelumnya kami bertemu di sekolah hanya saling bertukar senyum dan berakhir aku menghindarinya, kali ini kalau kami bertemu maka aku akan menegurnya lebih dulu. Dan berakhir Rey akan mengajakku mengobrol.
![](https://img.wattpad.com/cover/93056609-288-k622942.jpg)