Noda di antara Hamparan Salju
Karya : Jihan Listiana
※※※
Jika semua orang merasa dirinya yang paling benar, maka aku akan merasa yang salah.
Jika semua orang merendah diri, maka aku akan merasa salah.
Kenapa aku akan merasa selalu salah? Karena aku memang orang yang salah,
Aku dilahirkan ke dunia ini untuk menjadi individu yang benar bukan yang salah, tapi aku justru memilih yang salah. Aku tahu aku memang bodoh memilih itu, tapi percayalah aku nyaman ketika memilih itu.
Orang-orang disekelilingku selalu merasa bahwa aku yang paling salah, padahal aku sendiri selalu merasa bahwa apa yang aku pilih itu benar. Hingga suatu saat di SMA, aku harus jadi korban bully. Semua itu membuat duniaku jadi kacau, tapi aku lebih suka menyebutnya 'Hancur'.
Aku memang berprestasi di sekolah dalam bidang seni musik tentunya, tapi ada saja orang yang tidak suka padaku ketika aku meraih prestasi dari bidang favoritku. Dan biasanya orang itu akan menyebar gosip palsu ke seluruh penjuru sekolah, bahkan sampai aku mendapat tatapan tidak menyenangkan.
Ada alasan mereka melakukan itu, dan kalian berhak tahu alasannya apa. Mereka tahu bahwa aku adalah seorang pemberontak, sangat suka pergi tengah malam ikut berpesta sambil meminum alkohol. DJ sepanjang malam dan sering bolos sekolah, aku memang sangat suka melakukan itu karena ini hidupku. Biasanya setiap malam tahun baru, aku pergi ke tempat biasa aku datang berpesta semalaman sambil menunggu kembang api tahun baru menghiasi langit malam.
Tapi tahun ini, sejak mereka mengucilkanku dan membully-ku aku pikir aku tidak diperkenankan untuk layak berada si masyarakat. Dan aku sadar mereka sudah mencap diriku sebagai "Orang terbuang", dan aku sekarang lebih menghabiskan waktu sendirian dan melamun seperti orang stress.
Hari ini, mereka mengadakan pesta penyambutan tahun baru di sebuah tempat yang strategis untuk melihat kembang api. Hanya aku yang tidak diundang, mereka bilang bahwa aku salah. Sebenarnya mengapa mereka seperti mengendalikanku?
Jika kalian tanya apakah aku memberontak akan hal ini, tentu saja aku memberontak karena aku bukan budak mereka dan aku bisa urus hidupku sendiri.
Ketika semua orang berkumpul ditempat yang strategis untuk melihat kembang api, berbeda denganku yang pergi untuk memperbaiki jam. Terdengar aneh sih, tapi aku rasa inilah satu-satunya cara untuk pergi dimalam tahun baru ini, dengan memperbaiki jam.
Tengah malam atau nyaris tengah malam, karena saat itu ponselku sudah menunjukan pukul 23.50 dan aku masih berjalan keliling kota mencari toko jam yang masih buka. Tapi tak ada satupun toko yang masih buka, bodohnya aku mana ada toko yang masih buka di jam-jam segini. Jadi aku hanya berjalan sambil berharap bisa melihat kembang api pada waktunya, dan aku memilih untuk ke taman.
Banyak orang tengah menunggu kembang api itu muncul, sedangkan aku mencari tempat duduk yang nyaman untuk menenangkan diri. Seseorang memanggilku dan aku menoleh, dia mengajakku duduk disebelahnya. Awalnya aku ragu tapi orang itu terlihat baik dan sedang sendirian, dia hanya wanita tua dengan memakai mantel ketinggalan jaman dan syal putih melilit lehernya.
"Aku dulu terbiasa menyambut tahun baru bersama keluargaku" kata wanita tua itu sambil mengelus punggung tanganku, "tapi sekarang mereka tidak disini"
Sejujurnya aku agak canggung kalau bicara dengan orang baru, tapi demi mengeluarkan semua pertanyaan yang ada dibenakku aku memaksakannya. "Maaf sebelumnya nek, kalau aku boleh bertanya. Dimana mereka sekarang?"
Wanita tua itu terlihat sedih, ia menundukan kepalanya sambil melepaskan tanganku. "Mereka sudah meninggalkanku"
"Meninggalkan? Maksudmu pergi?" Aku mencoba mendekatkan diri ke wanita tua itu.
YOU ARE READING
Graphicnesia Contest
Rastgele[CLOSED] Kamu merasa punya bakat menulis? Atau punya bakat graphic? Daripada bakatmu terbuang sia-sia dan cuma disimpan di galeri atau work kamu, mendingan ikutan kontes ini aja! Memang sih hadiahnya gak bisa ngobatin kegalauan kamu tapi se...