[C] - Zimega

272 15 3
                                    

7 Days Before New Year

By ZlMEGA


***

Day 1

7 hari lagi adalah tahun baru dan di pojok ruangan ini aku menghabiskan waktu dengan sepiring steak yang sangat menggugah selera makanku tanpa harus terganggu atas ocehan Mama tentang pendaftaran kuliah di Oxford yang sebentar lagi akan di buka.

"Dadamu kini sudah penuh lemak!"Oh Bloody hell, akan aku anggap itu pujian mesum yang terlontor dari bibir seksinya. Aku hanya kembali menguyah banyak lalu menelan dengan pasti daging yang enak ini.

"Kau benar-benar setan mesum, jika aku di berada di sebelahmu sudah ku pastikan bokong itu

mencium lantai!"hanya smirk meremehkan yang ia tunjukkan.

"Lagipula kenapa kau menatap dadaku?"semburku lalu menjilat dengan seduktif sisa saus steak yang ada di sekitar bibirku, tanpa akan takut bahwa ia akan merasa ilfeel.

Lelaki itu kini menopongkan wajah rupawanya di tangan kanan lalu menatap tubuhku teliti"Lingkar dada itu kini sekitar 90 cm dan dari keseluruhan kira-kira 60 persennya adalah lemak dan yang aku ketahui selama ini kau tak pernah olahraga dan makan sayur jadi dapat dipastikan alasan kau tak punya pacar adalah berat badan."kami tak pernah malu atau canggung jika membicarakan sesuatu yang sangat sensitive seperti ini, ia dengan sikap cuek dan ditambah pula ucapan ceplas-ceplosku yang sudah mendarah daging sejak dulu.

"Sayur rasanya sangat hambar dan menjijikan!"belaku dengan menampilkan mimik jijik, ia berdecih lalu mentengahkan sayuran yang sudah ku pinggirkan sejak pertama kali hidangan ini berada di meja makan.

"Makan semua sayuran itu Davika, bagaimana aku bisa tenang meninggalkanmu kalau kau selalu bersikap kanak-kanakan seperti ini."aku terdiam lalu mengigit buncis dengan menahan mati-matian mual yang aku rasakan.

Bersikap kanak-kanak katanya.

Ciihh...aku benci hari-hari terakhir tahun baru.


Day 2

Semua waktu berjalan dengan cepat tanpa aku sadari, aku kembali semakin takut.

Takut yang aku sembunyikan sejak 1 tahun yang lalu atau lebih tepatnya semenjak aku terbangun dari koma, takut akan kepergiannya dan semua hal-hal yang tak bisa aku rasakan atau lihat hingga ketakutan itu membuatku mengubah diri ini perlahan menjadi introvert menyedihkan yang setiap jam istirahat berdiam diri menghabiskan wakktunyan di atas atap sekolah yang sepi.

Sombong

Sok cantik

Merasa perfect kali si Davinka

Cemoohan disertai nada jijik adalah makananku semenjak hal-hal sederhana mengubah hidup yang kujalani, teman yang menyenangkan dan semua kepopuleran yang menjadi nama belangkangku dulu telah hilang. Menjadi populer memang keren tapi sinar itu akhirnya benar-benar redup perlahan. Berbeda dengan Jio ia selalu tak pernah berada jauh denganku sebab ia tahu semua sisi melankolis, kesepian, dan aneh yang tak pernah kutampilkan pada siapapun termasuk Papa dan Mama.

"Tak seperti biasanya?"Jio menempatkan segelas teh hijau organik di nakas yang berada tepat di mejaku.

Ia duduk dengan santai di pinggiran ranjang"Kenapa akhir-akhir ini aku selalu lelah jika menembus tembok?"desahnya.

Aku membalikan tubuh menghadap wajahnya"Jioki Ardetha bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk kemari."menatap garang pada wajah tampan lelaki yang menyebalkan ini.

Graphicnesia ContestWhere stories live. Discover now