12 Memo For 1st January
(By : Agnihlmh)
***
KALA itu senja seolah menjemput raga 'tuk berpulang pada naungan dunia. Gerimis hujan disertai angin yang tak begitu kencang seakan meminta kaki untuk mempercepat langkahnya agar segera tiba di rumah.
Sore itu tanggal 1 januari 2016, saat matahari mulai tergelincir lebih dalam ke arah barat, beralaskan hujan beratapkan kelabu awan, aku berlari kecil dari tengah lapang menuju parkiran.
Aku mendapati sebuah memo kecil tertempel pada helm yang ku taruh tak jauh dari sepeda motor milikku. Di sana terpampang rapi sebuah tulisan 'satu januari' lengkap dengan emoticon smile di akhir tulisan tersebut.
"Aku juga tahu sekarang tanggal 1 januari, memangnya aku orang miskin yang tidak mampu membeli kalender apa? Huft, kurang kerjaan banget orang yang menulis memo ini!"
Aku menggerutu ditemani angin. Dengan kata lain aku sedang berbicara seorang diri. Astaga, bisa-bisanya aku bertingkah konyol seperti ini hanya gara-gara secarik memo berwarna kuning dengan ukuran kurang lebih 3x3 cm. Sudahlah, lebih baik aku segera pulang sebelum hujan semakin deras.
***
KERINGAT bercucuran dari dahiku. Entah sudah berapa lama aku berada di lapang ini aku sendiri tidak menghitungnya. Lagi-lagi aku terus mendribble bola menuju ring lawan dan hap semua bersorak karena aku berhasil mencetak three point.
PRIT
Peluit tanda pertandingan berakhir pun berbunyi. Aku dan teman satu teamku langsung sujud syukur atas kemenangan kami pada turnamen basket seprovinsi yang dilaksanakan awal Februari ini dimana sekolahku didaulat sebagai tuan rumah. Rasanya perjuangan kami latihan setiap hari terbayar dengan kemenangan ini.
Setelah menegak habis minuman ion yang disediakan pihak sekolah, aku bergegas menuju toilet untuk mengganti pakaianku. Rasanya keringkat sudah menggunung sampai terasa lengket di tubuhku.
Saat aku akan membuka loker, lagi-lagi secarik kertas memo berwarna kuning tertempel pada pintu lokerku. Kali ini tulisannya 'Say happy birthday and happy new year'.
Astaga, siapa sebenarnya orang yang melakukan hal tidak berguna seperti ini? Tahun baru kan sudah lewat, sekarang sudah bulan Februari. Huft, ada-ada saja. Lagi pula, untuk apa aku bilang happy birthday? Memangnya siapa yang ulang tahun?
Aku meremas kertas memo tersebut dan ku lempar pada tong sampah yang berjarak kurang lebih satu meter dari tempat aku berdiri. Aku meraih ponsel yang sengaja ku taruh di dalam tas. Ribuan notifikasi dari berbagai media sosial menghiasi layar ponselku.
Sebuah pesan yang sudah tak asing lagi bagiku bertengger manis dibarisan paling awal dari sekian rentetan pemberitahuan tersebut. Raizel, gadis itu memang tak bosan-bosannya mengirimiku pesan setiap harinya. Padahal aku sama sekali tidak menggubris pesan darinya, tapi dia tetap gencar mendekatiku bahkan mendeklarasikan dengan terang-terangan bahwa dia menyukaiku.
YOU ARE READING
Graphicnesia Contest
Diversos[CLOSED] Kamu merasa punya bakat menulis? Atau punya bakat graphic? Daripada bakatmu terbuang sia-sia dan cuma disimpan di galeri atau work kamu, mendingan ikutan kontes ini aja! Memang sih hadiahnya gak bisa ngobatin kegalauan kamu tapi se...