[C] - teasetroll

147 24 19
                                    

Peony

***

"Cepet, Ma, lewat sini aja!"

"Kita mau ngapain, sih, cepet-cepet? Mama pake heels, nih. Sabar, dong, Sayang."

"Mama, tuh, yang ngapain liat kembang api aja pake heels? Aku aja tadi di rumah ganti sendal jepit dulu."

"Kamunya nggak bilang kalo mau nonton kembang api doang! Mama kira kamu mau ajak Mama ke club gitu malem-malem gini."

"Ya kali, Ma! Sadar umur, dong, Mama sayang...."

"Heh! Mama masih muda! Sembarangan kamu."

"Lagian, Ma, ngapain orang lagi tahun baruan ke club? Club sepi keles pada ngeliat kembang api."

Astaga.

Aku yang sedari tadi memerhatikan mereka hanya mampu tercengang. Jarak anak dan ibu itu puluhan meter di bawahku. Tetapi kenapa perdebatan mereka bisa tertangkap pendengaranku?! Suara mereka bahkan mengalahkan kesibukan orang-orang di hadapanku.

Sungguh. Semua yang ada di sekitarku beneran sibuk.

Ada yang sibuk mengangkat kursi. Ada yang sedang berbicara di telepon. Ada yang hanya mondar-mandir. Ada juga yang sibuk memeriksa segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran acara penyambutan tahun baru.

Dan aku? Sedang menunggu giliran untuk diperiksa. Maklum, aku ini pertunjukkan utama sekaligus penutup. Mereka memutuskan untuk mengecekku paling terakhir karena pasti memerlukan waktu yang lama.

Baiklah. Perkenalkan, namaku Peony. Di antara semua teman-temanku, bisa dibilang aku yang paling cantik.

Eits. Aku tidak narsis, lho. Aku hanya mengutip kata orang-orang yang pernah menyaksikan pertunjukkan kembaranku.

Kalau kembaranku cantik. Berarti aku juga cantik, ehe.

Oiya, tadi aku sedang apa, ya?

"Ma! Di sini aja lebih keliatan!"

Ah, benar. Aku sedang memerhatikan mereka.

Di sekitar dua orang itu, ada puluhanㅡatau bahkan ratusan?ㅡorang yang memadati jalanan. Mereka membuat semacam barikade yang menghalangi kendaraan apa pun untuk melintasi jalan tersebut. Hal ini sepertinya memang terjadi setiap tahun, jadi memanggil polisi untuk membubarkan mereka pun tidak akan diacuhkan.

Setiap orang sudah menempati posisi yang menurut mereka paling wuenak. Ada yang duduk di trotoar, ada juga yang memilih untuk tetap di kendaraan mereka. Jendela gedung-gedung di hadapanku juga mulai terbuka satu persatu, menampakkan orang-orang dengan muka penasaran bercampur semangat.

Belasan penjual trompet terlihat tak kalah memenuhi ruas jalan tersebut. Masing-masing membunyikan trompet demi menarik perhatian pembeli. Seruan trompet, klakson, bahkan "om telolet om!" memenuhi perempatan besar ini.

Padahal tidak ada telolet yang lewat.

Tidak bisa lewat lebih tepatnya. Buat apa juga lewat?

Oke, kembali ke topik utama.

Bisa tebak apa yang sedang mereka lakukan?

Yap. Menunggu pergantikan tahun.

Apa yang paling menyenangkan untuk dilihat saat itu?

Tentu saja pertunjukkan kembang api! Setiap penonton selalu menantikan pertunjukkan yang baru, spektakuler, dan cocok diunggah ke berbagai media sosial.

Graphicnesia ContestWhere stories live. Discover now