Aku Natalie. Seorang gadis berusia lima belas tahun dan penyuka bintang. Aku sudah suka bintang sejak aku berumur lima tahun. Aku tahu soal bintang dari Ayahku. Dan aku menyukai seorang lelaki bernama Najam. Ajaibnya lagi, nama Najam itu berarti bintang.
Najam adalah seorang lelaki yang sangat baik dan murah senyum. Dia sekelas denganku. Aku menyukainya sejak aku masuk ke kelas ini, kelas X-1.
Najam seorang lelaki yang sangat pintar. Terutama di bahasa Inggris dan fisika. Aku suka caranya tertawa. Caranya saat ia menjelaskan pelajaran yang tidak dimengerti oleh temannya. Caranya bercanda dengan teman-temannya. Caranya ia bermain futsal dan bulutangkis. Aku suka semua yang ada pada dirinya.
Dan aku lumayan dekat dengannya. Sering mengobrol berdua dan bertukar informasi. Dan ia terkejut saat aku mengatakan bahwa aku menyukai bintang. Saat itu juga aku tahu bahwa arti namanya adalah bintang.
"Natalie," panggil seseorang yang suaranya sudah sangat aku kenal. Najam.
Aku tersenyum padanya dan ia memberikan kode untuk berjalan mengikutinya keluar kelas.
"Nat," Najam menghela napas, "gue mau ngomong sesuatu." Ia menatapku. Tepat di bola mataku.
"Gue nggak bisa ngerangkai kata. Intinya, gue mau jadi bintang lo. Jadi satu-satunya bintang yang lo liat. Jadi satu-satunya bintang yang menerangi hidup lo. Mau nggak kalo gue jadi bintang buat lo?" Aku menganga kaget. Najam menembakku? Menyatakan perasaannya?
"Nat?" panggil Najam. Bodoh. Aku sedaritadi diam. Aku bingung harus bagaimana. Aku gugup.
Aku menatapnya dan tersenyum. "Ya. Aku mau kamu jadi bintangku."
KAMU SEDANG MEMBACA
31 Days Writing Challenge
CasualeKumpulan cerita pendek yang akan di update setiap hari pada bulan Desember 2016 dengan keywords yang berbeda setiap hari nya. #31DaysWritingChallenge