Day 12 (December, 12th 2016) : Indolen

7 3 0
                                    

Anastasya menatap papan tulis sambil menguap. Waktu bel istirahat masih satu setengah jam lagi. Walaupun sekarang sedang pelajaran bahasa Inggris—pelajaran yang Anastaya sukai, tapi hari ini Anastasya sedang indolen. Tak bersemangat.

"Anastasya! Kalau kamu tidak mau mengikuti pelajaran saya, keluar dari kelas saya!" Suara tegas dari Mr. Anton membuat Tasya—panggilan akrab Anastasya itu terkaget.

"Anastasya Gania Luis! Dengar tidak?!" Tasya tersadar dari keterkejutannya. Sedetik kemudian, Tasya beranjak dari kursinya dan berjalan keluar kelas dengan santai. Tujuannya sekarang satu. Kantin.

***

Di kantin, Tasya melihat segerombolan cowok kelas 11 IPS-3. Sepertinya merek bolos. Mata Tasya menangkap sesosok manusia yang sedang makan mi di pojok kantin. Dia Gabriel. Gabriel Zoelam Grey, kekasihnya.

Gabriel yang melihat kekasihnya berdiri di pintu kantin langsung melambaikan tangan dan menepuk tempat duduk di sebelahnya, menandakan bahwa Tasya harus duduk di sana.

Tasya berjalan mendekati tempat Gabriel dan duduk di samping cowok itu. "Tumben kamu bolos, babe?"

"Enggak. Aku diusir dari kelas sama Mr. Anton," jawab Tasya cuek.

"Loh? Kok bisa? Bukannya kamu suka bahasa Inggris?" tanya Gabriel heran. Kekasihnya ini sangat suka bahasa Inggris. Novel-novem berbahasa Inggris memenuhi rak buku di kamar cewek ini. Tidak mungkin ia mau melewatkan pelajaran bahasa Inggris begitu saja.

"Aku lagi indolen." Tasya menyambar segelas es jeruk milik Gabriel. Membuat Gabriel mendelik tak suka.

"Indolen apaan?"

"Nggak semangat."

Gabriel tertawa. Ceweknya ini memang suka banget nyemilin KBBI. Tidak heran kalau banyak bahasa Indonesia yang asing dikeluarkan oleh cewek itu.

Tasya tertawa, lalu menatap mata Gabriel. Hanya Gabriel. Hanya Gabriel yang paling bisa membuat moodnya cepat berubah.

31 Days Writing ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang