Kala pandangan mata Athayya sudah mulai buram karena air mata yang menggenang dipelupuk matanya, Sean kemudian langsung menarik tangannya begitu saja. Membuat Athayya harus berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah Sean.
"Kita mau kemana?" Tanya Athayya. Bahkan suaranya pun terdengar bergetar menahan tangis.
Sean tersenyum, "Mengucapkan ucapan selamat untuk pernikahan Sena dan Grace tentunya."
Grace?
Arah pandang mata Athayya kembali ke Sena dan pengantin wanitanya yang sedang menuruni panggung. Dalam hati Athayya beranggapan, pasti nama istri Sena adalah Grace.
Istri.
Bahkan hati Athayya serasa diremas begitu kencang saat menerima kenyataan bahwa Sena sudah memiliki istri dan sudah mengkhianatinya. Sebuah pengkhianatan yang menyakitkan. Seharusnya Sena tahu, atau para lelaki tahu, tidak ada wanita yang rela dibohongi dan dikhianati.
Saat dengan langkah pelan dan lemas Athayya mengikuti langkah Sean, tiba-tiba genggaman tangan Sean terlepas dari pergelangan tangannya.
Athayya tersentak kala seorang wanita berwajah barat dengan tubuh yang ramping bak model langsung memeluk Sean dengan erat. Membuat Sean sedikit terhuyung kebelakang dan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Athayya.
"Sean! Lama tidak bertemu! Aku kangen!!!" Ucap wanita itu dengan bahasa inggris.
Athayya melihat Sean yang tertawa, lalu memeluk wanita itu lagi dengan erat. Bahkan tak segan mencium puncak kepala wanita itu.
Siapa ini? Batin Athayya heran.
Sean terbahak, "Hai, Eve! Lihat betapa tingginya kamu sekarang."
Athayya kembali menatap heran wanita dengan rambut coklat tua dengan iris mata berwarna hazel yang begitu indah. Dengan night gown berwarna putih yang melekat sesuai dengan tubuh rampingnya. Tak lupa sepatu hak tinggi yang membuat kaki jenjang wanita dipelukan Sean ini makin terlihat sempurna.
Tatapan mata Sean lalu tak sengaja melirik Athayya yang menatap Eve dengan heran. Sean tersenyum. Tahu kalau Athayya pasti mengiranya sebagai lelaki playboy dan banyak wanita langsung memeluknya seperti ini seperti Eve. Walaupun kenyataannya Sean memang playboy, tapi mungkin, Sean akan berusaha setia pada satu wanita. Yaitu pada Athayya.
"Athayya, perkenalan ini Evelyn Grayson. Eve, perkenalkan dia Athayya Abraham." Ucap Sean memperkenalkan.
Evelyn dan Athayya saling berjabat tangan. Athayya sempat terpaku beberapa saat ketika Eve tersenyum sumringah kepadanya.
Cantik sekali..., Puji Athayya dalam hati.
"Kamu siapa? Pacar kakakku, ya?" Tanya Evelyn.
Dahi Athayya berkerut heran. "Kakak?"
Sean lalu tertawa, "Dia Evelyn Grayson, adik tiriku."
Evelyn adalah adik tiri Sean dan Sena karena ibu kandung mereka yang juga melahirkan Evelyn menikah dengan lelaki berkewarganegaraan Amerika Serikat.
"Adik?" Athayya mulai bingung sekarang. Dia memperhatikan Sean dan Evelyn bergantain. Mereka mempunyai cara tersenyum yang sama serta bentuk mata yang sama.
Tetapi Evelyn benar-benar tidak terlihat sepeti orang Indonesia. Sedangkan Sean orang Indonesia asli. Ah, bukannya tadi mereka bilang mereka saudara tiri?
"Lemotmu kambuh lagi, Athayya." Sindir Sean. Membuat Athayya melemperkan tatapan tajam kearah Sean.
Evelyn yang melihat Athayya dan Sean terkekeh kecil. "Kalian benar berpacaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Without Certainty
Romance-My second story on wattpad- ( Cinta Tanpa Kepastian ) Sebuah pertemuan tak sengaja mempertemukan Avi Sena dengan Athaya Abraham yang membawa mereka kedalam cinta yang rumit dan tanpa kepastian. Sedangkan Avi Sean, harus mempertahankan cintany...