Rasa

7.5K 455 72
                                    

Setelah kejadian kemarin, Ghazi diminta untuk pulang. Jujur saja, Rizky sangat kesal. Bukan hanya pada Ghazi, tapi juga dirinya. Apa ia telah berbuat salah hingga Ghazi tidak jujur padanya?

Cowok itu mengeratkan pegangan pada pen tab ditangannya. Seberapa inginnya Rizky saat ini, menggambar belum juga mampu menenangkan emosinya. Terlebih saat ini Nita juga sedang mode menyebalkan. Cewek itu memang bukan orang yang menyenangkan untuk diajak curhat sebenarnya, saat Rizky menceritakan perihal Ghazi. Cewek itu malah mengacuhkan Rizky dan mengatakan kalau dirinya kelewat lebay.

Jelas saja Rizky tambah kesal mendengar itu, seakan ia harusnya maklum dan tidak merasa sakit. Tentu saja Rizky tidak bisa. Jadi sekarang, ia beralih ke menggambar. Namun perasaanya masih belum juga tenang.

Di tengah pergumulan dengan emosinya sendiri. Halaman chat terbuka memampang pesan masuk dari temannya.

Anra
Ki, lagi sebel yaaaa? Kenapa? 20.43

Itu dari salah satu teman dunia maya nya, yang bisa dikatakan, punya tempat hanya sedikit di bawah Nita untuk Rizky.

Rizky [Iki]
Kok tahu an? 20.44

Anra
Kelihatan kok dari WIP yang kamu post, biasanya kalau kesel kamu update WIP nya lama terus garisnya berantakan. 20.45

Rizky mengangkat alisnya. Jujur, ia pikir mata Anra cukup tajam. Seingatnya artist satu itu memang sudah kuliah. Padahal muka nya kelihatan muda, Rizky yang belok saja mengakui Anra cantik. Tapi agak sarap. Ia masih ingat saat mereka bertemu di AniCult dan An terus memuji dirinya cantik dengan kaca di tangan.

Rizky menceritakan soal kekasihnya. Tentu saja, tanpa menyebutkan kalau Ghazi itu cowok.

Anra
Dengerin dulu aja penjelasannya. Mau gimana pun juga, bohong itu sifat alamiah manusia. Lagipula kalau kamu sama pacarmu enggak ada masalah sama sekali, malah aneh. Apalagi kalian pasangan baru kan? 20.50

Rizky mengangguk-angguk. Ini jauh lebih membantu daripada Nita si iblis menyebalkan satu itu.

Anra
Yah, hubunganku sama mantan cowokku juga enggak gitu mulus. Padahal mereka udah dapet yang enggak tertandingi gini. Cuman, kasih pengertian aja kalau kamu juga bisa terbuka. 20.55

Dia enggak jujur, bukan berarti enggak percaya sama Iki. Dia cuma takut aja. 20.58

Rizky makin salut dengan Anra. Selain artist yang dikagumi, ternyata cowok itu juga berbakat dalam memberikan saran. Mungkin Rizky perlu lebih sering ketemuan sama Anra, sayang sekali mereka beda daerah. Jadi hanya sempat bertemu di event besar.

"Ah, mestinya langsung aja konsultasi sama yang lebih dewasa daripada sama sahabat yang kayak tai! Anra, muaaaah!" Cowok itu menciumi layar komputernya sendiri. Berterimakasih berkali-kali pada Anra.

Setidaknya, hati nya sudah cukup tenang kali ini.

.

.

.

Rizky masih sebal, dengan mulut cemberut dan wajah menekuk. Ia tidak mau bicara pada Ghazi, setidaknya itu yang ia katakan kemarin. Tapi Rizky dan diam bukan dua hal yang bisa di satukan.

Cowok yang sering dikatai monyet itu terus mengetik pada smartphone-nya. Mengabaikan Ghazi yang ada di depannya.

Rizky [Iki]
Nit, kesini dong. Gw masih mood ngambek sama Ghazi. Baikannya mau tunggu bentaran lagi :(

"Jadi, lo masih marah?" tanya Ghazi dengan pertanyaan yang sama. Ini sudah ke enam kalinya sejak kemarin.

"Masih!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTONIM [bxb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang