Author POV
"Siena benar-benar mempunyai daya pikat yang sangat besar. Kalau lama-lama dia di sini akan banyak pria-pria Amerika yang mengejarnya. Aku harus membuatnya kembali ke Inggris."
Aaron bergumam dan mengerang sambil duduk di kursi kebesarannya. Ia menghempaskan tubuhnya kebelakang sandaran kursi dan menghela napas kasar. Meraih kunci mobil yang tadi ia lemparkan keatas meja. Pria tampan itu berpikir, Siena sempat meminta Lamborgini karena semalam mereka menghabiskan malam yang menggairahkan. Tapi setelah dirinya sudah membelikannya sebelum Siena memintanya, justru gadis cantik itu langsung menolaknya. Ia merasa kalau Siena ingin mempermainkannya.
"Sialan! Siena benar-benar bukan lagi kucing betina yang polos, tapi seekor rubah yang licik dan binal." Aaron menggeram dalam.
Tring!
Aaron menaikan sebelah alisnya saat mendengar bunyi pesan di ponselnya. Ia merogoh kantung celananya dan mengeluarkan ponselnya. Aaron adalah tipe pria yang selalu mengantongi ponselnya tanpa menggeletakkannya dimanapun. Semenjak hubungannya dengan Siena dimulai, gadis itu selalu mengirimi nya pesan-pesan yang menggoda. Dia selalu menghapus pesan Siena setelah membacanya, karena kemungkinan Kiara bisa membacanya.
Hari ini aku belanja dan masak banyak. Kau harus ke apartemen nanti malam sebelum kembali ke Inggris. Ajak Kiara juga untuk makan malam, supaya kau tidak mengerayangiku saat makan malam.
Rubah sialan!!
Aaron mengerang kembali, membaca rentetan pesan Siena kemudian menghapusnya dan membanting ponselnya ke meja. Siena benar-benar senang membuatnya selalu mengerang antara menahan gairah dan kesal.
Aaron bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada didalam ruangannya. Tanpa membawa ponselnya yang ia letakan di meja kerjanya. Para pekerjanya tidak akan mungkin berani menggeledah ponselnya, kecuali jika mereka sudah tak sayang nyawa.
Tak lama kemudian pintu ruangannya terbuka menampilan sosok wanita yang cantik dan anggun dengan balutan blouse berwarna krem dan celana jeans hitam. Sepatu hak tingginya menggema dipenjuru ruangan. Wanita cantik itu masuk dan menghampiri meja Aaron. Sesaat ia mengernyitkan alisnya melihat ruangan suaminya yang kosong. Lalu mengedikkan bahunya dan berjalan menuju sofa.
Dia adalah Kiara, wanita cantik dengan tubuh tinggi dan langsing, mata bulatnya berwarna biru terang. Rambutnya pendek sebahu dan berwarna pirang. Kiara mengambil majalah fashion yang ada diatas meja depan sofa dan membolak-balikannya menunggu Aaron datang.
Siena dan Kiara dua gadis yang benar-benar berbeda. Jika Kiara sedikit tinggi maka Siena lebih pendek. Juga iris mata mereka yang berbeda. Jika Kiara biru yang diwarisi dari ibunya, maka Siena coklat keemasan.
Tring!
Kiara mendongak mendengar bunyi pesan masuk dari ponsel Aaron. Ia menaruh majalahnya untuk kemudian berjalan kembali kemeja Aaron. Kiara mengernyitkan dahinya melihat ponsel Aaron tergeletak begitu saja. Yang dia tahu selama ini ponsel Aaron tidak pernah tergeletak dimana saja. Selalu ada dikantong celanan suaminya, saat dirumah, dikantor maupun saat dikamar mereka. Kiara selalu merasa aneh karena Aaron tidak pernah memegang ponsel kalau sudah masuk kamar mereka. Entah dimana suaminya itu menyimpan ponsel nya.
Setiap Kiara memeriksa kamar mereka untuk melihat ponsel Aaron, tetap saja ponsel itu tidak ada. Wanita itu sempat merasa curiga pada Aaron, merasa bahwa perilaku suaminya sedikit aneh dan mencurigakan. Tapi selama ini Aaron selalu bersikap baik dan sangat menyayanginya, hanya saja setiap Kiara mendengar Aaron berbicara ditelpon, pria itu akan pergi dan mengunci diri di ruang kerjanya.
Karena merasa Aaron tidak ada, Kiara mengambil ponsel Aaron dan membuka pesannya. Lagi-lagi dahi Kiara mengerut mendapati nama Siena tertera di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION / [END] (Tersedia di KUBACA & GOOGLE PLAY)
Romance(Aaron & Siena) MODE REVISI dan REPOST (Mature romance) Sudah dibukukan selfpublish. Ada sebagian part yang di privat, follow dulu baru bisa baca. bab ending dihapus karena capek dikomentarin jahat terus yang bikin sakit hati. thanks Siena Lovey dan...