Waktu sudah menunjukan pukul 10 siang ketika Siena sedang siap-siap untuk menemani Kiara berbelanja di kota New York.
Siena mengenakan midi dress sleevless berwarna biru dengan lace dibagian pundaknya, dengan perpotongan tinggi sampai menutupi seluruh dadanya hingga leher. Ia juga mengenakan coat berwarna baby pink panjang. Dengan rambut panjangnya yang hanya diikat kuda. Wajahnya pun hanya diriasi dengan make up tipis dengan lipstik berwarna peach.
Siena duduk diatas ranjang sambil menggunakan high heels pump nya dengan open toe dari brand Christian Louboutin, berwarna pink manis. Setelah selesai, Siena mengambil sling bag nya yang cantik.
Semenjak berhubungan dengan Aaron, apapun yang Siena pakai adalah hal yang indah dan semakin indah dengan pemiliknya yang cantik. Karena Aaron tak akan membiarkan Siena terlihat seperti gadis kampung.Siena mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Beberapa saat ia menunggu sampai orang itu mengangkatnya.
"Hhmm.." Aaron hanya menggumam dengan nada dingin dari sebrang sana. Siena berdecih sebal dengan Aaron yang tak mau bicara juga sangat dingin sejak pagi padanya.
Mungkin Aaron masih marah padanya karena menyinggung tentang kekasihnya. Begitulah pikir Siena.
"Aku ingin berbelanja." ujar Siena langsung.
"Lalu?" Lagi-lagi Aaron hanya menyahut singkat. Siena mencibir sambil memaki pria itu dalam hati.
"Aku hanya ingin kau mengirimkan uang pada rekeningku. Aku kan simpananmu, kau masih mau aku menjadi wanita simpananmu kan?" ujar Siena dengan nada tenang, sambil menumpukan kaki kirinya diatas kaki kanan.
Siena mengambil cermin dengan tangan kirinya, memeriksa make up nya agar tidak terlalu tebal sambil menunggu jawaban Aaron. Namun pria itu masih diam di sebrang line, membuatnya kesal.
"Aaron!" Siena berteriak kesal.
"Wanita simpanan, wanita simpanan kapan kau akan berhenti mengatakan itu? Apa yang ada dipikiranmu bahwa kau wanita simpananku terus?" terdengar suara Aaron mendesis dengan dingin dari sebrang telpon.
"Kau bilang apa?" tanya Siena tersinggung. "Bukankah aku memang kekasih gelapmu? Wanita simpananmu? Lalu kau mau menganggapku apa? Memangnya kau berani mengatakan aku kekasih resmimu?" lanjutnya dengan wajah yang merah karena marah sambil melemparkan cermin ditangannya ke lantai hingga pecah.
"Jadi untuk menganggapku sebagai wanita simpananmu saja kau muak? Lalu kau anggap aku apa? Pelacurmu? Baiklah, jika kau menganggap seperti itu. Berhenti tidur denganku dan kembalilah pada istrimu, peluk dia dengan hangat saat tidur. Aku bisa mencari pria lain yang mau mengganggapku kekasihnya, Aaron." lanjut Siena dengan dada bergemuruh. Antara menahan marah dan sakit hati dengan ucapan Aaron.
Terdengar Aaron menghela napas kasar dari sebrang telpon. "Jangan mengajakku bertengkar, Siena. Kau tahu, aku sedang pusing."
"Aku tidak peduli." balas Siena sarkatis.
"Okeh. Berhenti membicarakan omong kosong, dan jangan bahas lagi soal hubungan gelap kita apalagi kau mengancam untuk meninggalkanku. Kau tahu apa yang akan terjadi pada keluarga mu kalau kau meninggalkanku lagi. Apalagi jika ada pria yang mendekatimu atau mendapatkanmu, kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada pria itu. Dengan tanganku sendiri, aku akan menanamkan peluru di kepalanya." Aaron menyahut dengan nada semakin dingin dan terdengar berbahaya. Berdesis seperti ular.
Siena membulatkan mulutnya tak percaya dengan ucapan Aaron. Bagaimana bisa Aaron mengancamnya seperti itu.
"Berhenti mengancamku, brengsek." Siena berteriak dengan wajah yang memanas. Napasnya sedikit menderu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION / [END] (Tersedia di KUBACA & GOOGLE PLAY)
Romance(Aaron & Siena) MODE REVISI dan REPOST (Mature romance) Sudah dibukukan selfpublish. Ada sebagian part yang di privat, follow dulu baru bisa baca. bab ending dihapus karena capek dikomentarin jahat terus yang bikin sakit hati. thanks Siena Lovey dan...