17. Orang Tua Aaron

43.1K 3.9K 164
                                    

"Makanlah."

"Huumm.."

Keadaan kembali hening, tak ada yang kembali memulai pembicaraan. Dua orang pelayan sedang memindahkan makanan dari troli ke atas meja. Sebuah ruang vip restoran mewah, membuat Siena sedikit tak nyaman dalam pembicaraan yang serius namun kebanyakan hening.
Siena sedang duduk sambil meremas kedua tangannya diatas meja, sesekali mata bulatnya melirik seorang wanita paruh baya dan cantik didepannya. Wanita itu masih diam, dengan pandangan setengah kosongnya.

"Sejak kapan?" tanyanya dengan suara tenang.

Siena mendongak untuk menatap wanita didepannya, kemudian ia kembali menurunkan pandangannya untuk memandang tangannya diatas meja. Dua orang pelayan selesai memindahkan makanan dan undur diri meninggalkan mereka berdua.

"Sebelum mereka menikah," jawabnya dengan cicitan kecil, seakan suaranya takut membawa amarah.

Helaan napas berat tersengar dari wanita didepannya uang merupakan ibu Aaron. Wanita itu meriah tangan Siena dan menggenggamnya dengan erat, sedangkan sebelah tanganya lagi terulur mendongakkan dagu Siena.

"Dia yang merayumu, kan?" Tanyanya lagi.

Siena mengangguk, ia ingun mengatakan yang sebenarnya tapi ketakutan tiba-tiba merayap di dadanya. "Kami melakukannya."

"Dia memperkosamu." Suara Mrs. Ackerley menekan.

Siena buru-buru membalas tatapannya dengan wajah terkejut dan mata membulat, ia mengerat tangannya yang sedang digenggam Mrs. Ackerley. Kedua bola matanya pun bergerak gelisah.

"Da-dari mana Anda tahu?" tanya Siena dengan penasaran.

Wanita itu kembali menghela napasnya, ia dapat merasakan kecemasan Siena dari genggaman tangannya.

"Karena aku tahu, kau tak akan menggoda calon kakak iparmu sendiri. Kecuali Aaron yang menjebakmu."

Kini Siena yang menghela napasnya seraya mengangguk, ia juga meredupkan pandangannya. Apa yang dikatakan ibu Aaron sangat tepat dan benar, dan Siena berpikir inilah waktu yang tepat untuk mengetahui apa yang Aaron sembunyikan.

"Sebenarnya, apa yang Aaron sembunyikan?" Siena mendongak kembali, menatap Mrs. Ackerley dengan penuh arti.

Wanita itu balas menatap Siena dengan dalam, ia mengenggam tangan Siena semakin erat membuat Siena merasakan sebuah keanehan.

"Jauhi Aaron," katanya.

Siena menautkan kedua alisnya, ia sungguh tak mengerti dengan ucapan Mrs. Ackerley. Namun yang Siena tangkap bahwa wanita didepannya ingin dia tak mengganggu lagi rumah tangga Aaron dan Kiara.

"Aku ingin kau jauhi Aaron, pergilah ke tempat yang tak akan diketahui Aaron. Aku akan menjamin hidupmu, tapi kalian tak akan pernah bisa bersama."

"Tapi-"

"Aku mohon, Siena." Mrs. Ackerley semakin meremas tangan Siena dan memberikannya tatapan memohon.

Siena menghela napasnya, ia melepaskan genggaman tangan mereka dan menjatuhkannya diatas pahanya. Wajah Siena menoleh ke samping, menghindari tatapan memohon Mrs. Ackerley.

"Tapi saya sedang mengandung," ungkap Siena.

Mrs. Ackerley terpaku, dengan kedua tangan di atas meja dan tatapan terkejut. Matanya menelusuri wajah Siena dengan tak percaya, kemudian ia menjatuhkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Ya Tuhan," bisiknya dengan nada cemas. "Tapi dia tak mengetahui kehamilanmu kan?"

Siena mengangguk, "Saya tidak mungkin mengatakannya pada Aaron, tapi Aaron berjanji akan menikahi saya."

TEMPTATION / [END] (Tersedia di KUBACA & GOOGLE PLAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang