3. My Perfect Family

6.5K 197 1
                                    

Gracia POV

Aku baru saja sampai rumah dan aku langsung masuk kedalam kamarku dengan wajah keselku.

Hari ini bener - bener hari yang ngebetein , karena pertama Frans nggak bisa mulu katanya sibuklah apalah , kedua aku ketemu kakak kelas yang buat aku aneh bahkan sangat aneh , dan yang ketiga gara - gara mami dateng kesekolah , semua cowok pada genit sama mami , bukannya aku cemburu sih tapi nggak suka aja cukup papi aja yang genit sama mami.

Kalo dipikir - pikir , hampir semua murid aku kenal disekolahku dan banyak yang ngenalin dirinya sama aku tapi aku penasaran ya sama kakak kelas aneh itu menurut aku dia lumayan juga nggak jelek kok bersih bening gitu dan jago main musik lagi, tunggu gre kenapa kamu jadi mikirin dia , buang jauh - jauh Frans lebih keren dari dia. Tapi aku geregetan sama dia. Sudahlah Gre buang jauh - jauh.

" Gre " aku menoleh kebelakang dan ternyata mami , kalo udah liat mami pasti aja wajah beteku ini hilang seketika.

" kamu kenapa sayang? " tanya mami , duh aku harus ngomong apa ya , kalo aku bete sebenarnya.

" mami yakin kamu pasti bete gara - gara mami ke sekolah kamu? " tanya mami lagi dan aku cuma menghela nafasku aja sampai aku harus ngangguk sama mami. Tapi mami cuma senyum aja.

" mami " manjaku kumat lagi sampai aku peluk mami.

" kenapa anak mami yang paling manja " ucap mami lagi.

" gapapa mi , tadi gre ketemu sama murid baru " ucapku dan mami kaget

" terus kamu kenapa sayang? " tanya mami lagi cemas , aku cuma ketawa liat mami kayak gitu.

" iya mi , gara - gara murid baru itu gre jadi penasaran " ucapku sama mami

" penasaran? " tanya mami

" tadi aku lagi jalan - jalan terus ada suara gitarkan , pas aku puji dia malah menjauh , apa mami sebut dia cowok aneh? " tanyaku pada mami

" hmm kalo menurut mami sih , bukannya dia aneh , dia cuma butuh penyusuaian diri aja , dan butuh sedikit adaptasi " jawab mami bijak , Mungkin mami benar , dia hanya butuh penyusuaian. Tapi aku tetep aja penasaran sama dia.

" kok kamu jadi ngomongin dia? Bukannya kamu masih pacaran sama Frans? " tanya mami dan aku kembali mendengus kesal saat mami nyebut dia.

" iya sih mi , tapi Frans sibuk mulu " ucapku bete

" yaudah , mungkin dia ada urusan kali , makanya dia nggak bisa bareng kamu untuk sementara waktu " ucap mami.

" yaudah mendingan kita kebawah aja , kak Cindy udah nungguin tuh " ujar mami.

" iya deh mi " ucapku

Jadi aku sama mami keluar dari kamar dan sebenarnya lebih tepatnya nunggu papi pulang. Hendak aku turun dari tangga pas banget papi pulang.

" papi " teriakku langsung kupeluk

" gre anak kesayangan papi " ujar papi

" yah , namanya juga anak bungsu pasti manja banget " ujar kak Cindy sedikit menyindirku.

" Tapi gapapalah , asalkan dia nggak nyebelin aja " ujarnya lagi dan mami langsung usap kepala kak Cindy.

" Key " ucap mami cium pipi papi

" capek? " tanya mami sama papi dan papi ngangguk.

" yaudah biar gre aja yang bantuin " ujarku pada papi dan membawa tas kerjanya.

******

Setelah aku bawa tas papi , aku langsung makan malam sama mami papi dan kak Cindy dan semuanya terasa lengkap.

" tadi gimana kuliah kamu? " tanya papi ke Kak Cindy.

" lumayan pi , bentar lagi juga udah masuk semester 2 " ujarnya dan papi hanya tersenyum.

" kalo kamu gre? " tanya papi sama aku.

" aku biasa aja pi , nggak gimana gimana " ucapku asal sama papi.

" cuma temen - temen aku aja gatel sama mami " ucapku to the point dan papi sedikit tersedak saat aku bilang gitu.

" kamu ah bikin papi keselek tuh " ucap mami setia sama papi ngasih minum.

" oh ya btw , mi " ujar Kak Cindy sama mami dan mami menoleh sama kak Cindy.

" ada titip salam sama fans mami " ucap Kak Cindy sama mami.

" oh ya , padahal mami udah lama loh vakumnya " ucap mami dan Kak Cindy mengangguk. Lalu kita pun kembali menghidang makan malam.

****
Setelah makan malam , semuanya memutuskan tidur terkecuali aku yang sampai sekarang belum tidur. Entah apa yang buat aku tidak bisa tidur.

" Gre " aku menoleh kebelakang dan ternyata kak Cindy

" kamu belum tidur? " tanya kak Cindy dan aku mengeleng kepalaku. Dan kak Cindy menelitiku.

" kakak yakin kamu lagi mikirin sesuatu " jawab Kak Cindy menebak - nebak.

" iya kak , aku jadi kepikiran sama Frans " ucapku asal dan raut muka kak Cindy sedikit berubah.

" kamu masih pacaran sama dia? " tanyanya sama aku.

" i..iya masih kak " ucapku pelan dan Kak Cindy hanya menghela nafasnya.

" kakak sih nggak ngelarang kamu sama siapa aja , tapi kakak sebenarnya nggak suka aja sama dia , jadi kakak harap kamu bisa lebih sabar lagi sama dia " ucap Kak Cindy sama aku.

" kakak begini karena kakak sayang sama kamu Gre , ya meskipun kamu itu paling manja sama mami papi dan sering diturutin tapi kakak tetep sayang kok " ujar Kak Cindy dan manjaku ini aku memeluknya.

" hmm kumat lagi deh " ujarnya lagi sama aku.

" kakak hari ini tidur bareng aku ya " ujarku pada kak Cindy

" iya gre , kakak tidur bareng kamu " ucapnya membuatku seneng.

" yeaaayyy " teriakku kembali memeluk kakak.

Meskipun aku manja dan papi sering turutin kemauanku ya meskipun permintaan kak Cindy juga selalu diturutin tapi aku selalu sharing sama kak Cindy. Karena yang aku tau kalo anak bungsu pasti manjanya kelewatan sampai kakak - kakaknya benci sama dia. Saat mendengar cerita itu , membuatku tidak akan terjadi dikeluargaku ini jadi aku berusaha sebisa mungkin sayang sama Kak Cindy.

" yaudah tidur gih , besok telat lagi loh " omel kak Cindy dan aku hanya mengangguk dan aku memutuskan untuk tidur.

******

Sementara Veranda dan Keynal sudah berada dikamar mereka. Seperti biasa mereka selalu berbicara tentang anaknya. Apalagi Keynal yang terus membicarakan Gracia yang masih ia anggap putri kecilnya itu.

" nggak kerasa ya , anak kita udah dewasa semua " ujar Keynal pada Veranda.

" apalagi , gre baru aja aku timang - timang Ve sekarang udah gadis " ucap Keynal lagi.

" iya Key , apalagi aku baru kemarin aku melahirkan dia " ujar Veranda tidak mau kalah dan Keynal mengangguk ngerti.

" apa perlu kita tambah satu lagi? " ujar Keynal menggoda dengan cepat Veranda memukul dadanya.

" cukup dua aja Key , kamu nggak malu apa " dumel Keynal pada Veranda membuat Keynal terkekeh.

" yaudah kita tidur yuk " ujar Keynal pada Veranda dengan cepat menariknya dalam pelukan lalu mereka pun tertidur.

To Be Continued
Vote & comment

High School Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang