Shamy POV
Akhirnya aku istirahat juga , lumayan tadi ulangan Fisika yang bikin otak rasanya pengen pecah. Sekarang aku udah dikantin dengan diri sendiri , Dhito hari ini nggak masuk , katanya sakit. Tapi katanya Gracia mau makan bareng disini sama aku.
Dan soal Gracia tadi jujur aku seneng kalo Gracia bilang kalo dia udah mati rasa sama Frans dan mereka jadian juga Gracia terpaksa tapi disisi lain aku juga nggak mau merusak hubungan orang lain.
Awalnya aku mau menjaga jarakku sama Gracia tapi Gracia udah mohon duluan dan itu selalu membuatku luluh kalo dia udah memohon apalagi dia inikan anak prima dona disekolah ini.
" Koko " ujar seseorang yang suaranya nggak asing membuatku mendongakkan kepalaku.
" Gre " ujarku singkat.
" boleh aku makan bareng? " tanyanya dan membuatku diam seketika , dan sedikit melirik kanan kiri , agar pacarnya nggak ada dan bener - bener nggak ada.
" Boleh kok " ujarku sedikit gugup dan dia duduk disampingku sekarang dan jujur rasanya ingin teriak sekarang. Dan disisi lain aku juga takut kalo Frans liat ini semua.
" Ko " serunya membuatku sadar atas lamunanku.
" iya gre " jawabku lagi - lagi medokku ini keluar.
" jangan gitu dong , nggak ada yang bakal bully koko lagi kok " ujarnya lagi membuatku salah tingkah.
" perasaan tadi koko asik loh tadi dikoridor kenapa sekarang gugup gitu? " tanyanya lagi membuatku kini malu.
" gapapa Kok , kalo tadikan sepi tapi disinikan rame " ujarku santai sambil menyantap makananku.
" Koko ini hobby main musik ya? " tanyanya to the poin membuatku menghentikan makanku lalu aku menoleh padanya.
" hmm iya bisa dibilang begitu " ujarku lagi dan dia mengangguk.
" kalo istirahat gini biasanya aku nyempetin buat nyanyi , terus nulis lagu ya pokoknya gitu deh " jelasku lagi dan dia tersenyum lagi. Paling bisa emang Shania Gracia ini selalu bikin aku meleleh.
" jarang banget loh ada orang yang bisa main musik kayak koko gitu " ujarnya tapi aku hanya membalasnya dengan senyum.
" kalo kamu? " tanyaku padanya dan terdiam
" hmm kalo aku biasanya sih keliling - keliling sekolah aja " ujarnya lagi membuatku terkekeh.
" keliling - keliling biar tebar pesona sama murid - murid cowok disini " ledekku
" aww " ringisku saat dia menjitak kepalaku.
" kalo ngomong jangan sembarangan , aku nggak pernah tebar pesona tau , emang cowok - cowoknya aja genit " jelasnya sambil cemberut dan membuatku tertawa.
" yakin? Hmm? Kalo mami kamu yang kesini , genitnya pindah lagi " ledekku lagi.
" ihh Koko nyebelin banget deh " ujarnya lagi memukul bahuku
" iya gre ampun " ujarku berusaham menahan tangannya. Dan dia terus memukul.
Deg
Mataku dan mata dia saling bertemu , apalagi matanya ini yang selalu meneduhkan. Dia cantik banget , Nggak bohong.
" ehem " deheman seseorang membuatku menoleh kesamping
" buset nih murid baru udah nyosor aja sama bidadari sekolah kita "
" gue aja deketin dia susah bener "
" lagian ini sekolah kali "
" tau jangan ngarep deh , gre kalo cari cowok yang kerenan dikit jangan cowok medok kayak dia "
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story
RomanceApa ini yang disebut cinta? Jatuh Cinta di masa Sekolah yang bagiku sangat labil. Soundtrack Fanfiction : * Blink - Bahagia Setengah Mati