7. Bertemu secara tidak sengaja

4.2K 159 0
                                    

Sekarang aku pun tiba dicafe bersama keluargaku minus kak Shania dan mami juga ikut akhirnya katanya mami nggak mau ditinggal sendiri. Tapi gapapalah masa mamiku yang cantiknya kayak bidadari ini ditinggal.

Sekarang aku dan keluargaku duduk dikursi yang tepat hadapannya dengan panggung.

" selamat malam Pak Keynal " ucap pelayan itu sama papi.

" kalian mau pesen apapun kita siap " ujar pelayan itu sama papi.

" kalian mau pesen apa? " tanya papi dengan kita semua.

" aku yang biasa aja Key "

" aku mau ini aja pi "

" gre mau es krim waffle aja " ujarku pada pelayan itu.

" baik kali gitu , ditunggu ya Pak Keynal , Bu Veranda " ucap pelayan itu.

Jelas mereka kenal mami sama papi , soalnya cafe inikan cafe yang diresmiin papi 1 tahun yang lalu jadi kalo mau pesen makanan disini kita gratis.

" harusnya sih hari ini Father Daugthers day , tapi Papi nggak tega sama mami kalian ditinggal gitu aja jadi Family Day aja ya " ujar Papi serba bisa sepik sama anak - anaknya.

" dari pada bosen mendingan kita cerita - cerita aja deh , mulai dari papi ya " ujar papi membuatku sedikit ngeluh begitu juga kak Cindy , pastinya papi bakal cerita tentang mami lagi.

Aku dan Kak Cindy pasrah saja dan mendengarkan cerita papi yang sudah sering diceritakan.

******

Dhito dan Shamy pun tiba disebuah cafe yang keliatannya mewah dengan menggunakan motor mereka masing - masing.

Mereka berdua pun turun dari motor mereka masing - masing hanya bedanya Shamy membawa gitarnya lalu mereka masuk kedalam cafe itu.

" pada akhirnya den Shamy kamu datang juga " ujar manager itu dengan bahasa jawanya.

" bapak asal jawa toh? " tanya Shamy antusias dan manager itu terkekeh geli.

" iya den , cuma saya asal dari Solo " ucap manager itu.

" yaudah saya langsung naik panggung aja pak " ucap Shamy antusias dan manager itu mengangguk.

Shamy dan Dhito pun masuk kedalam cafe itu. Didalam cafe itu Shamy langsung menaiki panggung itu. Lalu menatap keluarga yang sedang makan tepat didepan panggung.

" Gracia " gumam Shamy saat melihat Gracia dan keluarganya sedang makan didekat panggung

" tamatlah aku " batin Shamy namun dia bisa berusaha menguasai dirinya.

" cek , selamat malam semuanya " ucap Shamy dengan logat medoknya dalam mic.

Dan membuat Gracia menoleh cepat saat mendengar suara Shamy dan hal itu membuat Keynal dan Veranda sedikit heran dengan putri bungsunya yang tiba - tiba menoleh kearah panggung.

" Koko? " batin Gracia dalam hati sambil menyungginggkan senyumnya.

" selamat malam semuanya , maaf kalo ini mengganggu kenyamanan anda , tapi disini saya hanya ingin melengkapi suasana aja , jadi disini saya akan menyanyi " ucap Shamy dengan logat medoknya. Lalu Shamy pun memulai memetik gitarnya.

Dari jauh Gracia pun kembali menatap Shamy dengan senyumnya yang terlihat manis , begitu juga Keynal dan Veranda yang terlihat heran tetapi mereka senang melihat anaknya senyum selebar itu lalu mereka pun menatap Shamy yang ingin nyanyi.

Merah pipi ini saat ku lihat dirinya
Mungkinkah ini yang dinamakan cinta
Malu hati ini saat ku tatap wajahnya
Mungkinkah ini yang dinamakan cinta
Tapi ku malu tuk mengatakan pada dirinya

High School Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang