Didalam kelas Shamy pun sudah didalam kelas , dan dia memutuskan untuk membaca sekilas agar nanti mudah mengerjakan tugasnya.
" Heh Cupu " ujar salah satu murid pada Shamy membuat Shamy mendongakkan kepalanya. Lalu murid itu menarik baju Shamy dan menatap tajam.
" Lo punya kaca nggak? " tanya murid sekelasnya yang bernama Nabil
" lo pikir lo itu siapa? Huh? " geramnya lagi yang dibelakangi oleh teman - temannya.
" bisa - bisanya lo ngelangkahin kita buat dapetin gre , dan lo juga tau dia punya pacar " ancamnya lagi dan Shamy hanya menatap santai.
" Sorry , gue lagi belajar , dan gue nggak ada waktu debat buat lo , kalo soal Gre deketin gue itu hak dia " ujar Shamy memanas
BUGH
Shamy pun terjatuh saat Nabil memukulnya dibagian perutnya , dan kembali menarik baju Shamy.
" Nabil " teriak Melody dari belakang membuat Nabil menoleh kebelakang dengan kaget lalu dia melepas tarikan baju Shamy.
" Pulang sekolah kamu jangan pulang dulu " ujar Melody tegas membuat Nabil menunduk takut dan Melody menggeleng - gelengkan kepalanya.
Dan Shamy pun berusaha kembali duduk dengan menunduk takut.
" Shamy " ujar Melody membuat Shamy sedikit kaget
" i..i..ya bu " ujar Shamy lagi
" nanti pulang sekolah kamu ikut saya " ujar Melody lagi dan Shamy mengangguk.
" oke hari ini kalian ulangan lagi dan hasil kemarin saya jujur tidak memuaskan " ujar Melody dan semua murid pun mengeluh.
" hanya beberapa saja yang nilainya kemarin memuaskan dan kurang lebih ada 3 orang yaitu Dhito , Shamy , dan Aurel " ujarnya lagi membuat Shamy tersenyum dan lagi - lagi mereka mengeluh saat Shamy disebut anak yang memuaskan.
Dan tidak lama Melody membagikan kertas ulangannya kepada murid - muridnya , setelah itu semua murid pun mulai mengerjakan soal ulangannya.
******
Shamy POV
Kalo dibilang Takut ya pasti takut , dan aku takutnya kalo aku tersangka juga sama Nabil karena bikin kasus disekolah.
Sekarang aku udah diruang kepala sekolah dan aku sedikit dengar kalo Nabil disuruh bersihin lapangan basket , dan aku takut kalo aku dikasih hukuman sama Bu Melody.
" silahkan duduk " ujar Bu Melody dan aku duduk dibangku dan kakiku mulai gemeteran sekarang.
" jangan gugup , kamu nggak bikin masalah disekolah ini " ujarnya membuatku menghela nafasku.
" jadi saya nggak bakal dihukumkan bu? " tanyaku senang dan Bu Melody mengangguk.
" jadi gini , saya denger kamu itu paling suka main musik? " tanyanya dan aku mengangguk.
" jadi begini Shamy , kemarin ada komposer yang datang kesekolah kita dan dia mau kamu rekaman lagu katanya dia pernah liat kamu terkhir di cafe , apa benar? " tanyanya lagi dan membuatku membeku seketika lalu aku menoleh lagi pada Bu Melody
" iya bu , dan kemarin kebetulan saya cuma iseng aja " ujarku lagi dan Bu Melody hanya mengangguk.
" oh gitu , iya jadi dia mau kamu rekaman lagu sama kamu , jadi kamu mau? " tanyanya lagi membuatku membeku , apa aku harus menerimannya , penawaran Bu Melody keliatannya bagus tapi apa boleh buat.
" hmm keinginan saya untuk jadi musisi itu udah pasti bu , tapi untuk saat ini mohon maaf saya masih belum bisa menerima , kalo boleh jujur orang tua saya nggak setuju kalo saya jadi musisi dan kebetulan saya kelas 3 SMA dan saya juga ingin fokus belajar aja " ujarku lagi - lagi medokku ini keluar dan aku yakin Bu Melody pasti kecewa kalo aku nolak penawarannya.
" yaudah , saya nggak memaksa kamu kok dan saya menghargai keputusan kamu , mungkin kamu belum siap aja " ujar Bu Melody
" baik kalo begitu selamat belajar ya sayang , dan ibu yakin kamu bisa memberikan yang terbaik " ujar Bu Melody memujiku
" makasih ya bu , kalo begitu saya pulang sekolah dulu " ujarku lagi meninggalkan ruang Bu Melody.
Aku pun keluar dari ruang Bu Melody , dan mengingat kata - katanya tadi , itu emang impianku dapet rekaman dari label lain tapi entah kenapa aku nolak tadi , karena aku mungkin nggak mau kalah saing dengan penyanyi lainnya.
Kini aku udah dikoridor yang biasanya aku mencari inspirasi , dan aku melihat ada cewek yang duduk dikursi itu.
Gracia?
" Gre? " ujarku dan dia menoleh
" Koko " ujarnya seperti biasa dia panggil itu sama aku.
" tumben kamu disini? " tanyaku sama anak bidadari Putra Bangsa 48
" mau nunggu Koko " serunya membuatku tercekat dan selalu aja senyumnya bikin aku kalah.
" iya aku mau denger Koko nyanyi sekarang , kan tadi Koko udah nyuruh aku nyanyi " ujarnya lagi dan aku cuma menggeleng - gelengkan kepalaku.
" ok " ujarku singkat
Aku pun duduk disamping Gracia dengan aku memangku gitar kesayanganku dan aku memetik gitarku agar nadanya pas.
" Koko " serunya aku menoleh samping sambil memetik gitarku.
" Koko mau nyanyi apa? " tanyanya dan aku cuma tersenyum
" nanti kamu dengerin aja ya " ujarku dan dia mengangguk dan aku pun memulai iringkan gitarku.
di saat kau berjalan
di muka rumahku penuh gaya
tersita pandanganku hingga ku terpesona
siapakah dirimu hatiku ingin tahu segeradi manakah rumahmu
siapakah namamu, sebutkanlah
kuingin berkenalan terimalah salamku
gayamu dan wajahmu terbawa dalam mimpi
diriku dimabuk asmarahati yang berbunga
pada pandangan pertama
oh Tuhan tolonglah
aku cinta aku cinta diadi saat kau berjalan
di muka rumahku penuh gaya
tersita pandanganku hingga ku terpesona
gayamu dan wajahmu terbawa dalam mimpi
diriku dimabuk asmarahati yang berbunga
pada pandangan pertama
oh Tuhan tolonglah
aku cinta ku cinta diahati yang berbunga
pada pandangan pertama
oh Tuhan tolonglah
aku cinta aku cinta diagayamu dan wajahmu terbawa dalam mimpi
diriku uh.. diriku dimabuk asmarahati yang berbunga
pada pandangan pertama
oh Tuhan tolonglah
aku cinta aku cinta diaoh Tuhan tolonglah
aku cinta aku cinta diahati yang berbunga
pada pandangan pertama
oh Tuhan tolonglah
aku cinta aku cinta diaSelesai aku bernyanyi begitu aku menyudahi bermain gitarnya dan aku liat dia bertepuk tangan membuatku kembali salah tingkah.
" yeaayy bagus kok " pujinya membuatku sedikit malu
" kamu bisa aja deh gre " ujarku sama Gracia denganku mencubit pipinya
" ish Koko " serunya menepis tanganku dan membuatku tertawa kalo dia ngambek kayak begini.
" kok tumben kamu belum pulang? " tanyaku basa - basi dan dia tiba - tiba cemberut
" iya nih aku nunggu dijemput sama mami " ujarnya datar membuatku tersenyum
" harusnya kamu bersyukur dong , masih ada mami kamu yang jemput " ujarku sama Gracia sambil mengacak - acak rambutnya , dan dia cuma tersenyum.
" iya , abisnya mereka genit sama mami kan aku kesel , iya sih mana mami cantik banget kayak bidadari " ketusnya membuatku tertawa mendengarnya
" genit itu wajar , yang artinya ibunya nggak ada yang secantik mami kamu mungkin , dan kamu anak bidadari " jawabku asal berhasil buat dia salah tingkah membuatku gemes ingin cubit pipinya.
" ini dia kalian ada disini "
To Be Continued
Vote & Commentnya
Trims
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story
RomanceApa ini yang disebut cinta? Jatuh Cinta di masa Sekolah yang bagiku sangat labil. Soundtrack Fanfiction : * Blink - Bahagia Setengah Mati