Pagi ini adalah jadwal pelajaran olahraga untuk kelas ku, guru In Ha meminta agar semua murid berlari mengelilingi lapangan terlebih dulu sebelum memulai pelajaran.
"Aaah aku capek sekali," Keluh Sooyoung sambil duduk di lapangan lalu meluruskan kakinya, "Aku benar-benar tidak suka berlari."
"Pantas saja kamu pendek," Ledek Yerim yang membuatku juga teman-teman lainnya ikut tertawa.
"Hei! Kenapa kamu mengataiku?! Dasar dada rata!" Balas Sooyoung yang membuat Yerim menyemburkan minuman yang berada di dalam mulutnya, "YERIM!!!" Kali ini Sooyoung berteriak lalu menarik rambut panjang Yerim dan mereka mulai bertengkar.
Sudah menjadi pemandangan yang biasa untukku melihat Sooyoung juga Yerim bertengkar hanya karena masalah kecil yang seharusnya tidak perlu diributkan.
"Hey sudahlah!" Melerai mereka berdua dengan duduk di antara mereka adalah cara terbaik yang dapat aku lakukan.
"Aku membencimu Yerim!" Teriak Sooyoung.
"Memang kamu pikir aku menyukaimu? Hah! Jangan harap!" Balas Yerim.
Saat perkelahian kembali ingin di mulai, tiba-tiba saja guru In Ha meniupkan peluitnya dan menyuruh semua anak perempuan berkumpul.
Kami di bagi menjadi 2 tim untuk bermain volli, Sooyoung dan Yerim berbeda tim, sedangkan aku masuk ke dalam tim Yerim. Pada awalnya Sooyoung tidak menerima hal tersebut, tetapi setelah guruku meniupkan peluit pada telinganya, Sooyoung pun mengangguk dan siap memulai permainan.
Beberapa menit berlalu, dan tim ku bersama Yerim memenangkan pertandingan. "Permainan yang bagus Yerim," Kataku sambil memberika high-five pada Yerim.
"Kamu hanya beruntung!" Teriak Sooyoung sambil menunjuk Yerim.
Pertengkaran mereka tidak akan berhenti begitu saja.
"Oh ya? Aku memang hebat dalam bermain volli, sebab itulah tim ku menang," Yerim tidak mau kalah.
"Kamu hanya beruntung karena kamu tinggi!" Teriak Sooyoung lebih keras.
"Begitukah? Siapa suruh kamu pendek?" Yerim yang tidak mau kalah pun lalu menyeringai pada Sooyoung.
Mereka kembali berkelahi dan teman-teman ku tidak ada yang melerainya karena menurut mereka perkelahian Sooyoung dan Yerim adalah momen menyenangkan.
Kali ini aku tidak akan memisahkan mereka, aku terlalu lelah karena habis bermain volli.
"Ah!" Teriakku karena terkejut saat tiba-tiba sesuatu yang dingin menempel pada pipiku.
"Kamu pasti haus."
"Kenapa kamu ada di sini Jungkook?" Tanyaku saat dia datang ke lapangan olahraga dan bukan duduk di dalam kelas untuk belajar.
"Untuk memberikan mu minuman." Jawabnya dengan mengulas senyum dan sesekali meminum susu kaleng berwarna pink.
"Bagaiman dengan pelajaran mu di kelas?" Tanyaku lagi.
"Kamu banyak bertanya ya Yoona," sahut seseorang yang tiba-tiba saja duduk di bangku teratas. "Kami baru saja menyelesaikan ulangan harian dan dipersilahkan untuk keluar," Tambahnya.
Menatap Jungkook dengan penuh pertanyaan, siapa laki-laki yang duduk di atas sana?
"Namanya adalah Park Ji Min, kamu boleh memanggilnya Jimin." Jungkook menjelaskan.
"Ah begitu," Membuka minuman yang diberikan Jungkook lalu kemudian meminumnya. Rasanya sangat segar sekali, minuman ini sangat membantu untuk membasahi tenggorokan yang sangat kering. "Terima kasih untuk minumannya."
"Sama-sama," Jungkook tersenyum lalu kemudian beranjak dari duduknya.
"Kamu mau ke mana?" Tanpa sadar, aku malah meraih tangan Jungkook.
"Kembali ke dalam kelas," Jawabnya sambil melepaskan tangan ku. "Jimin, ayo kita kembali," Teriak Jungkook pada temannya itu.
Saat dia mulai melangkah, lagi-lagi aku meraih tangannya. "Ada apa?" Tanya Jungkook terlihat bingung.
Astaga, apa yang baru saja aku lakukan?
"Ah tidak, tidak apa-apa."
Jungkook mendekat, lalu kemudian mengusap bagian teratas kepalaku. "Saat istirahat nanti, aku akan ke kelas mu." Untuk kesekian kalinya Jungkook tersenyum padaku, dan senyumannya sangat manis.