Setelah kelulusan di senior high school, aku melanjutkan studiku ke universitas. Aku mengambil jurusan fashion karena aku benar-benar ingin menjadi seorang designer. Jungkook mengambil jurusan management, dan ia ingin memfokuskan dirinya untuk menjadi seorang CEO. Sooyoung melanjutkan hobinya menjadi seorang komikus, Yerim melanjutkan studinya di jurusan kedokteran bersama dengan Tae. Jimin melanjutkan studinya ke jurusan hukum, J-Hope memilih jurusan seni, dan Suga memilih jurusan fotografi karena ia ingin menjadi seorang fotografer yang handal.
Setelah kelulusan kami di universitas, kami pun menjadi sibuk dengan urusan masing-masing. Sooyoung mulai disibukkan dengan debutnya sebagai seorang komikus, komiknya sudah mulai beredar dimana-mana dan banyak yang minat pada cerita komiknya tersebut. Walaupun baru lulus dari universitasnya, ternyata panggilan untuk menjadikan Suga sebagai fotografer untuk majalah mulai membuat managernya pusing manakah majalah yang akan di potret Suga terlebih dahulu. J-Hope menjadi seorang dancer di suatu agency, ia men-training anak-anak yang akan mulai debutnya sebagai seorang boyband atau girldband nantinya. Jimin, ia sedang sibuk dengan kuliah selanjutnya, ia tidak langsung bekerja melainkan memilih untuk melanjutkan kuliahnya agar ia bisa mengambil profesi. Yerim dan Tae semakin sibuk setelah kelulusan mereka dari jurusan kedokteran, mereka menjadi dokter sukarelawan dan tidak ada waktu untuk bersantai.
Berbeda dengan ku yang santai menjalani pekerjaan sebagai seorang designer, dan Jungkook yang sudah menjadi seorang CEO muda. Ia terlihat sangat tampan dengan stelan jas hitam.
"ingin ke suatu tempat?" tanya Jungkook.
"em," jawabku saat ia menjemputku di kantor.
Jungkook membawaku ke tempat pertunjukkan yang berada di belakang sekolah. Aku tidak tahu mengapa ia membawaku kesini.. Namun, duduk di bangku tempat pertunjukkan ini membuat kenangan-kenangan indah yang tersimpan kembali datang dan membuatku menjadi merindukan segala hal yang telah terjadi disini.
"Im Yoon Ah," mendengar panggilan Jungkook, aku langsung menoleh padanya dan terkejut saat ia sudah berdiri dengan satu kakinya, berlutut di hadapanku.
"Jung-Jungkook.. a-apa yang ka-kau lakukan?" tanyaku.
"Im Yoon Ah, saat pertama kali aku mengajakmu untuk menjadi pacarku? aku tidak memiliki sedikit pun keraguan. aku sudah siap di tolak dan aku akan sangat siap jika kau menerima ku. setelah menjalani hubungan dengan mu selama beberapa tahun ke belakang, membuatku semakin yakin jika permintaan ku di awal tidaklah salah.. aku semakin yakin dengan mu, bahkan sampai hari ini," Jungkook mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya, dan menunjukkannya padaku, "Im Yoon Ah, mau kah mau menikah dengan ku dan menerima segala kekurangan ku?" pintanya dengan bersungguh-sungguh.
"Jungkook.. a-aku," air mataku mengalir begitu saja karena aku merasa sangat bahagia, "tentu saja aku mau," jawabku seraya memberikan jariku tanganku pada Jungkook.
"aku menolak!" tiba-tiba suara seseorang terdengar.
Aku menoleh dan mendapati Tae sedang berdiri di kursi paling atas, ia masih mengenakan jas putih dokternya. "aku juga menolak!" ujar Sooyoung yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan J-Hope. Setelah itu, disusul dengan munculnya Yerim bersama Suga yang sedang memegang kamera, dan juga Jimin.
"kalian?" ujarku tidak percaya karena mereka semua berada disini.
Jungkook hanya tertawa melihat kedatangan mereka yang tiba-tiba, "aku tidak menyangka mereka akan datang," ujar Jungkook.
"kami tidak setuju jika kau tidak memintanya sekali lagi Jungkook," teriak Yerim yang di sambut acungan jempol dari yang lainnya.
Jungkook pun mengulangi segala hal yang baru saja terjadi, semua tertawa dengan puas dan menepukkan tangan mereka untukku dan juga Jungkook.
Perjalanan cintaku berhenti sudah padanya. Pada seseorang yang mengajakku untuk menjadi pacarnya tanpa mengetahui siapa nama panjangku.
The End.