"Yerim.." panggilku saat melihatnya sedang duduk di bangku tempat pertunjukkan.
"ah, Yoona,"
"kenapa kau meminta bertemu denganku disini?" tanyaku.
"bagaimana liburan mu dengan keluarga mu?" tanya nya berbalik dan mengalihkan pertanyaan ku.
"em, sangat menyenangkan.. terlebih karena kakak ku sedang pulang," jawabku dengan memberikan senyuman padanya, "ada apa Yerim?" melihat wajah Yerim yang murung membuat perasaan ku tidak enak.
"Sooyoung pergi meninggalkan rumahnya, bahkan aku tidak bisa menghubunginya,"
Apa? Sooyoung pergi meninggalkan rumah?
"kenapa kau tidak bercerita padaku? kenapa diam saja Yerim?!" tanyaku dengan berteriak.
"aku tidak mau mengganggumu dengan keluargamu, terlebih saat kau bilang kakak mu sedang pulang, aku tidak mau mengganggu!" jawab Yerim dengan berteriak juga.
"lalu apa yang dikatakan ibunya?"
"ibu nya bilang Sooyoung pergi setelah ia bertengkar dengan kakak perempuan nya Park Soora, Sooyoung di tampar dan lalu kemudian ia pergi entah kemana.." penjelasan Yerim membuatku merasa bersalah karena tidak mengetahui apapun tentang masalah Sooyoung.
"apa yang harus kita lakukan?"
"aku tidak tahu Yoona, bahkan aku datang ke sekolah hanya untuk bertemu dengan mu dan menceritakan hal ini.. aku benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.."
Piip~ Piip~
Telfon ku tiba-tiba saja berbunyi. Dan saat menatap layar, aku sangat terkejut mengetahui nama Sooyoung muncul disana."loudspeakers," bisik Yerim.
"hallo?" jawabku saat sambungan telfon sudah tersambung.
"Yoona.. hiks, hiks, apa kau sudah pulang? hiks, maaf jika aku mengganggumu, tapi apakah kau sudah pulang ke rumah? hiks.."
"Sooyoung, apa terjadi sesuatu? ya, aku sudah pulang ada apa? kau sedang dimana?"
"aku ingin ke rumah mu, hiks.. apakah boleh jika aku menginap beberapa hari saja Yoona? hiks, aku ingin menelfon Yerim, tapi aku pikir Yerim sedang sibuk dengan Suga dan aku tidak ingin mengganggunya untuk sekarang.. hiks, bisakah aku ke rumah mu saja?"
"tentu, datanglah ke rumah ku sekarang.. aku akan menunggumu disana,"
Pip. Sambungan telfon pun terputus..
Aku langsung menatap Yerim yang sedang diam dan membeku, ia menatap kosong ke depan tanpa melakukan apapun.
"Yerim.." panggilku.
"ke-kenapa ia ber-berpikir seperti itu?" tanya nya.
"hey, jangan seperti ini.. Sooyoung sedang membutuhkan kita, kita harus segera ke rumah ku sekarang, ayo.." aku menarik lengan Yerim namun ia tetap enggan untuk beranjak dari duduk. "Yerim!"
Plak!
"Yo-Yoona.. ma-maafkan aku.." ujarnya yang aku yakini kali ini ia sudah sadar.
"cepat!"
Aku dan Yerim pun segera berlari untuk pergi ke rumahku dan bertemu dengan Sooyoung disana.