Sore itu hujan
Sambil menunggu kedatanganmu, ku menatap keluar
Bersekat jendela berembun sebuah restoran
Waktu menunjukkan pukul 5
Deras, kau tidak akan datang
Pikirku..Secangkir minuman hangat yang awalnya ku pesan
Mulai menjadi dingin seiring embun yang menebal
Suasana pun mulai sepi
Baru saja ku beranjak dari tempat duduk
Suara khas itu,Ya
Kau akhirnya datang
"Maaf terlambat, tadi sedikit ada masalah" katamu
2 cangkir teh hangat dipesan olehnya
Ingin menolak
Tapi, yasudahlahBerbincang tertutup derasnya hujan
Cerita tanpa arah tanpa ujung
Bercanda sambil sesekali menyeduhTiba-tiba kita terdiam
Mengikuti suasana restoran yang makin sepi
Ada apa? Celetuk dari bibir manismu
"Ku sedang bernostalgia, merindukan hal-hal yang telah lalu"
Dengan sedikit tertawa sinis terlontar"Ah sudahlah, jangan pikirkan hal tersebut"
Lalu kau menatap ku dengan manja
Berkata, "aku juga"
Cukup membuatku tenang
Dengan sedikit bingung ku menatap langit-langitHujan pun mulai mereda
Kau pamit pulang, namun aku tak beranjak
Salam perpisahan yang begitu rumit, namun tak apa
Aku menyukainyaLalu ibu menampar pipiku dengan pelan
"Nak, sudah sore, ayo bangun bersembahyang"
Dan sore pun terhias hujan,
Cukup deras kali ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak Sajak
PoetryBerbahagialah, aksara akan selalu menemani walau perasaan sudah tidak tertata lagi.