Cinta Dalam Diam - New Version
Chapter 17 - Hurt me
SENJA POV
Aku menatap layar komputer yang berada di hadapanku kini aku bisa menulis cerita lagi sesuai dengan janji Neldo. Ya, Neldo memberikan aku komputer untuk menulis yang berada di ruang tengah dan ini juga mengurangi kebosananku ketika tidak ada pekerjaan.
Aku menoleh ketika mendengar bunyi pintu tertutup ternyata Neldo baru saja keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi.
"Ini bagus sekali! Terima kasih." Ucapku senang.
Neldo menatapku sekilas, "hmmm... Ada sarapan?."
Aku menoleh ke arahnya, ini pertama kalinya neldo meminta sarapan selama ini saat aku membuatkan sarapan ia tak pernah mau makan dan akhirnya makanan itu aku makan sendiri atau aku buang sisanya jika aku sudah kenyang, "ahhh... Aku sudah siapkan di atas meja."
Neldo menghampiri meja makan lalu aku memperhatikannya yang sedang memakan sarapannya, "kemarilah!." Titah Neldo.
Aku mendekat lalu duduk di hadapannya, "hmm... Sebenarnya aku ragu untuk mengatakan ini tapi ya sudahlah."
"Ada yang ingin kau tanyakan?."
Aku mengangguk, "tapi lupakan saja."
"Tidak katakanlah sekarang."
"Tapi-"
"Katakan senja."
Aku menghela nafas, "hmm... Aku malu tapi ini pertama kalinya kejadian ini terjadi.... Bagaimana rasa pancake itu? Enak tidak?."
Neldo berdecak sebal, "Hmm... Lumayan mendekati buruk."
"Kalau begitu aku harus rajin lagi untuk berlatih memasak."
Neldo menatap ke arahku, "ini pancake buatan kamu?."
"Ya iyalah buatan aku."
"Wahh!! Aku kira kamu tidak bisa masak."
"Heyy...heyy! Jangan meremehkan aku."
Neldo tersadar sebentar apa yang terjadi lalu bangkit dari kursinya, "aku pergi ke kantor."
Neldo hendak berdiri namun aku menghalanginya membuatnya bingung lalu aku menarik dasinya yang belum terpasang dengan benar hingga menghilangkan jarak di antara kami. Neldo sempat membulatkan matanya namun aku bersikap biasa saja ketika matanya membulat dan terus melanjutkan aktivitas membenarkan dasinya.
"Nah ini terlihat lebih baik." Ucapku.
Tanpa sepatah kata pun Neldo pergi begitu saja dan aku hanya tersenyum nanar menatapnya, "jadilah istri yang baik..."
::::
Aku menatap Cafe yang kini aku masuki, Cafe ini cukup ramai dan juga suasananya yang nyaman. Aku duduk di salah satu bangku dan memesan Americano Coffee yang menjadi kesukaanku.
"Terima kasih." Ucapku pada pelayan Cafe.
Aku menatap sekeliling menunggu seseorang hingga datang dan tepat 5 menit setelahnya seorang pria berbalut jas duduk di hadapanku lalu tersenyum, "ahhh... Kau telat rupanya." Ucapku pelan.
"Ya jalanan cukup macet sekarang..." Ucap Theo yang kini duduk dengan santai di hadapanku.
Theo memesan minuman juga lalu ia menatapku yang juga menatapnya, "ada apa kau mengajak bertemu?."
"Hmm... Ada yang ingin aku katakan." Ucapku.
Theo mengernyitkan dahinya, "wah... Wahh sepertinya sangat serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam [NEW VERSION]
RomanceSetiap manusia memiliki kekurangan. Baik kekurangan yang bisa diubah ataupun tidak. Satu kata namun penuh makna adalah cinta. Cinta yang dapat merubah hidup seseorang dari gelap ke terang ataupun sebaliknya. Cinta yang dapat membuat kebahagiaan atau...