Chapter 15 - New Paper

632 22 3
                                    

Cinta Dalam Diam - New Version

Chapter 15 - New Paper

SENJA POV

Aku merasakan seseorang mengangkat tubuhku tapi aku tak ingin membuka mataku, rasanya berat hingga aku merasakan aku berada di atas kasur yang nyaman. Aku membuka mataku perlahan dan langsung melihat mata Neldo dan ia langsung menjauh.

"Jangan ngerepotin orang!." Ucapnya.

Aku bangun perlahan dan melihat jam di atas kasur, astaga apa benar ini sudah jam 9 malam? Berapa lama aku tidur di depan pintu tadi?

"Kenapa kamu gak masuk aja sih?." Tanya Neldo.

Neldo mulai menggunakan 'aku-kamu' mungkin ia ingin terlihat lebih sopan.

"Ini kan rumah kamu." Ucapku.

Neldo berdecak, "terserah."

Neldo melepaskan dasi dan... pakaiannya... Astaga! Aku langsung saja membalikan badan sembari tertidur lagi. Tapi tiba-tiba perutku berbunyi... Ya ampun betapa malunya aku? Iya sih aku memang lapar secara aku terakhir makan saat pagi tadi, bagaimana aku meminta makanan?

Tiba-tiba Neldo menarik tanganku dan aku melihat pakaiannya sudah berganti jadi pakaian tidur. Neldo menarikku paksa membuat tanganku sedikit sakit tapi aku menahannya. Neldo mendudukanku di meja makan lalu mengeluarkan makanan dari kantung plastik.

"Nih makan." Ucapnya singkat.

Aku menatapnya ragu, "ini serius?."

"Kamu sekarang istri aku setidaknya aku kasih kamu makan."

Aku mengangguk lalu mengambil makanan itu dan menuangkannya di piring yang tersedia. Ternyata Neldo membawa tenderloin beef dengan kentang. Aku langsung saja memakan semuanya dengan lahap, sungguh kini aku lapar sekali.

"Makan pelan-pelan saja." Ucap Neldo pelan.

Aku menatapnya lalu tersenyum tipis, "maaf."

Setelah aku makan secara perlahan aku mendengar Neldo berdeham.

"Hmm... Aku ada tugas ke Kanada. Aku harus bawa pasangan, aku gak mungkin bawa Any jadi terpaksa aku bawa kamu." Ucap Neldo.

Aku langsung terdiam, kanada? Tempat itu menjadi tempat dimana semua kesakitanku berkumpul, "aku tidak tau."

"Kamu harus ikut. Ini penting. Jangan egois cuman karena mikir Ellen bakal muncul."

Aku menatapnya, ellen? Kemana dia? Sudah lama ia tidak muncul sejak terakhir aku menyakiti Neldo malam itu.

"Aku akan ikut." Ucapku.

"Oke, memang harus seperti itu dan jangan lupa tugas kamu adalah hamil, malam ini kita usaha." Ucap Neldo santai.

Terkadang aku ingin seperti pasangan lain, mereka bercinta karena memang cinta, mereka menginginkan anak karena ingin melengkapi pernikahan mereka bukan seperti ini. Tapi aku sadar aku dan Neldo bukanlah pasangan seperti itu.

~

Aku mengatur nafasku setelah melakukan 'itu' aku terdiam sedangkan Neldo tampak sedang tidur di sampingku. Aku menatap keluar pintu kaca dan langsung melihat langit malam yang begitu gelap.

Aku mengambil handuk tebal untuk menutupi tubuhku dan berjalan keluar ke arah balkon. Aku menoleh ke belakang memastikan Neldo tertidur. Aku duduk di kursi yang tersedia dan menatap langit malam.

Rasanya disini nyaman dan tenang, aku akan sering berada disini. Aku mengingat kejadian tadi ketika aku bercinta dengan Neldo, aku tau rasanya semua hambar tidak ada yang spesial. Semua biasa saja, bahkan ketika sudah selesai Neldo tidak berteriak namaku. Sampai kapan aku harus seperti ini?

Cinta Dalam Diam [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang