Chapter 8 - you must die

584 25 0
                                    

Cinta Dalam Diam-New Version

Chapter 8 - you must die

SENJA POV

"Kiss me..."

"Whattt???."

Aku membulatkan mataku, apa ia sudah gila?? Kenapa ia sering sekali ingin menciumku...?? Apa dia.. Pria mesum atau pria pedofilia?

Neldo semakin mendekatkan wajahku dengannya ketika aku sudah merasakan hembusan nafasnya aku merasa pergerakan wajahnya terhenti. Aku menatapnya yang sedang menatap bibirku datar, apa lagi ini? Ingin terhenti? Itu lebih baik...

Neldo menjauhkan wajahnya lalu membuang wajahnya kasar, "gue lupa... Besok gue, Lo dan shin harus pulang ke Indonesia."

Aku setuju, aku tak ingin Ellen hadir, "ya gue setuju sama Lo."

"Istirahatlah dan kuatkan diri Lo supaya Ellen gak hadir."

Neldo berjalan keluar kamar namun sebelum ia memegang knop pintu aku memanggilnya, "Neldo."

Neldo menoleh dan menatapku, "Ada apa?."

"Bagaimana cara menghilangkan kepribadian ganda?." Tanyaku ragu.

Neldo menatapku dan lebih tepatnya dia menatapku sendu tidak seperti biasanya... Namun di detik berikutnya Neldo menatapku datar lagi, "gue gak tau pasti, nanti setelah pulang dari sini coba lo cari psikolog untuk ngebantu Lo."

Aku mengangguk mungkin itu cara yang tepat untuk menghilangkan kepribadian gandaku. Ellen maafkan aku... Tapi aku berhak sepenuhnya atas tubuh ini.

::::

Aku keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri lalu aku melihat shin yang sedang duduk di sisi ranjangku membuatku terkejut setengah mati (*lebay..)

"Shin!! Apa kamu mau noona cantikmu ini jantungan?."

Shin menatapku serius, ada apa dengannya??

"Eomma Appa, ingin berbicara Padamu."

Aku menatapnya, "ada apa?."

Shin menggeleng, "mungkin mereka akan membicarakan tentang pernikahanmu?."

"Berarti mereka juga akan berbicara dengan Neldo?."

"Tidak, Neldo Hyung harus beristirahat."

Aku mengangguk.. ya aku tidak bisa membantah perkataan orang tuaku. Apapun yang mereka lakukan dulu dan sekarang baik yang menyakitkan atau tidak mereka tetap orang tuaku yang harus aku hormati.

Aku menggulung rambutku yang basah dengan handuk lalu keluar dari kamar menuju ke ruang keluarga dan melihat kedua orang tuaku sudah duduk. Saat ini posisi mereka seperti seorang raja dan ratu.

"Ada apa?." Tanyaku to The point.

Ayahku menatapku, "kau tidak sopan!! Aku ini ayahmu, bisa tidak kau berbicara panjang lebar dengan kami?."

Jika seperti ini Ellen akan hadir...

Sebentar lagi...

Tapi.. Aku tidak akan biarkan Ellen menguasai tubuhku, ini tubuhku tak bisa ada orang lain yang menguasainya.

Aku menghela nafas, "maafkan aku."

"Duduklah." Ucap ibuku lembut.

Jika aku boleh mengatakan aku hanya ingin tinggal dengan ibu dan adikku saja tanpa adanya ayah, orang lain mengatakan seorang anak butuh sosok ayah tapi aku tidak lebih baik aku tidak punya ayah dibandingkan mempunyai ayah yang tak menyayangiku.

Cinta Dalam Diam [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang