Cinta Dalam Diam
Chapter 21 - I think i will...
SENJA POV
"Kau harus menceraikanku." Ucapku tegas.
Neldo tersenyum tipis, entahlah aku tak tau itu senyum jenis apa. Tapi hatiku rasanya sakit melihat dia tersenyum seperti itu, "tidakkah kamu memikirkan Davino?."
Tentu aku memikirkannya, sangat memikirkannya. Aku yang menjaganya selama ini, aku ibunya tapi aku tau aku tak bisa mendekapnya.
"Menurutmu bagaimana?." Tanyaku sarkastik.
Neldo tertawa kecil, "kau tidak memikirkannya, bukan?."
"Kalau Iya bagaimana? Bukankah ini kesepakatan 1 tahun yang lalu? Kau lupa? Kau yang memulainya Neldo?!?!." Aku tak bisa menahan emosiku yang sudah meluap-luap.
"Tidak bisakah kamu melupakan kesepakatan sialan itu?? Tidak bisakah kamu menatap ke depan?."
"Aku sedang menatap ke depan, ke arah masa depan kita semua!! Jangan egois Neldo!! Kau punya Any yang ingin kau nikahi dulu, kau sudah bisa memberikan ibumu cucu dan bertemu ayahmu. Sedangkan aku? Aku berstatus janda, aku sudah bukan gadis. Apa ada laki-laki yang mau denganku? Jika kau terus menahanku, aku akan semakin tua Neldo. Mengertilah, aku mohon." Aku benar-benar sudah tidak kuat hingga air mataku menetes.
"Seharusnya kamu yang mengerti aku." Ucap Neldo lirih.
"aku sudah mengerti kamu?!?! Aku menuruti semua keinginanmu, Arneldo!! Kenapa sih kamu tidak lepaskan aku? Untuk apa kamu menahanku HAH?." Air mataku sudah keluar terus menerus, aku terus menahan rasa sakitnya.
"Kau tau Neldo, aku mencintaimu!! Aku mencintaimu bodoh! Aku punya perasaan gila itu Padamu jauh sebelum aku meninggalkan kamu!! Aku tidak bisa Neldo, aku tidak bisa... Menahan rasa yang menyakitkan itu. Kumohon, lepaskan aku ini demi kebaikan semua. Kamu tak ingin aku menyukaimu kan? Jadi kumohon lepaskan aku." Pada akhirnya aku mengucapkannya juga, mengucapkan kata bahwa aku mencintainya. Kata yang menyesakkan diriku sendiri.
Aku tak mendengar Arneldo menjawab, aku menoleh ke arahnya yang menatapku dalam. Ia bangkit dan menarikku membuatku terkejut, "apa yang kau lakukan?."
Arneldo menarikku dan mendorongku ke ranjang rumah sakit hingga kini aku berada di bawahnya, "kau gila? Kau baru saja bangun bodoh!! Lukamu bisa terbuka lagi!!!."
"Aku tak peduli! Biarkan saja!."
Aku sedikit memberontak, "lepaskan aku!!."
"Tidak! Biarkan seperti ini." Arneldo mendekatkan wajahnya ke arahku dan menarik tengkuk ku.
Aku terkejut ia mencium bibirku lembut benar-benar lembut. Ia melumatnya pelan dan semakin memperdalamnya. Seketika pikiranku blank dan aku terbuai oleh ciumannya yang selalu manis, aku terlalu menyukai apapun yang ada di dalam dirinya. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya pelan, aku mendengar Arneldo mendesah pelan. Aku bahkan lupa bahwa ini di rumah sakit.
"Aku menginginkanmu, disini." Belum sempat aku menjawab perkataannya dan Arneldo langsung mencium leherku. Sensasinya berbeda, ini lebih memabukan.
"Arneldo, ssshhhh... Ini di rumah sakit." Ucapku ketika Arneldo terus menciumi leherku.
"Aku tidak peduli, ruangan ini VIP. Tak ada yang bisa melihat kita. Nikmatilah." Ucapnya.
Arneldo mulai melakukan lagi aktivitasnya dan mulai membuka bajuku dan juga bajunya tapi aku menahannya, "kamu masih sakit Arneldo."
"Persetan dengan itu, kumohon jangan tahan aku." Arneldo menatapku, aku dapat melihat dari matanya. Ia bergairah? Astaga!!
"Neldo... Kamu.. Kamu.. Bergairah?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam [NEW VERSION]
RomansaSetiap manusia memiliki kekurangan. Baik kekurangan yang bisa diubah ataupun tidak. Satu kata namun penuh makna adalah cinta. Cinta yang dapat merubah hidup seseorang dari gelap ke terang ataupun sebaliknya. Cinta yang dapat membuat kebahagiaan atau...