"hijrahku,perjalananku menuntunku kearahnya..."
Clara POV
"Ara kamu jangan pergi lagi nak kamu kan baru pulang kemarin, masa sekarang pergi lagi!" kata ibuku kesal dengan tingkahku, iya ara adalah panggilanku dirumah tapi tidak diluar teman temanku biasa memanggilku amnes.
"Enggak ma aku udah janji sama temanku aku akan ikut bersamanya ke Indonesia." jawabku masih kekeh dengan janji yang telahku buat dengan temanku yaitu Dimas.
"Tapi nak tidak bisakah kamu membatalkannya?" tanya ibuku memohon kepadaku.
"Tidak bisa ma aku sudah lama bikin planing untuk ke sana." jawabku masih berkutat dengan barang-barang yang akan kubawa.
Oh ya aku tinggal di Taiwan dan aku sering merantau ke beberapa negara terdekat dengan negaraku dan aku sudah lama ingin pergi menuju Indonesia lebih spesifiknya lagi di Aceh.
Negara yang disebut sebut sebagai negara beribu budaya dan tetap bersatu dengan berbagai budaya alias perbedaan. Dan ditempat yang akan ku datangi nanti aku akan melihat wanita yang semuanya berpakaian muslim, berbanding terbalik dengan disini. Tempat itu juga disebut dengan serambi mekah, bahkan mereka telah menerapkan syariat islam di daerahnya. Betapa aku ingin pergi kesana.
-MHBA-
Sekarang aku berada di indonesia bersama teman terbaikku siapa lagi kalu bukan Dimas dan aku sekarang berada di jalan menuju ke rumah dimas karna keluarga dimas berada di indonesia dan dia adalah seorang muslim.
"Dim rumah lo masih jauh gak sih?" tanyaku kepada dimas yang duduk di kursi depan samping supir taksi dia lelaki muslim yang alim dia memang berteman dengan siap saja tapi tetap berjaga jarak dengan yang bukan mahramnya.
"Sebentar lagi sampek kok!" jawabnya masih melihat ke depan.
"Oh ya Dim, lo punya adek atau kakak perempuan gak?" tanyaku kepada Dimas.
"Ada kok Nes, jadi nanti kamu kalau ingin berkeliling bisa mengajak mereka." jawab Dimas ya masih melihat kedepan dia bilang sih menjaga pandangan.
Sampai segitukah agama islam itu mengatur para pengikutnya?
"Oh makasih ya Dim!" kataku akhirnya, tak sabar lagi rasanya ingin mengelilingi kota ini, tempat islam pertama kali berkembang diAsia, kira-kira bagaimana pergaulan di Aceh?"Iya sama sama, tenang aja aku ikhlas kok bantuin kamu mewujudkan impian kamu ke sini semoga kamu senang." jawab Dimas tapi sekarang melihat ke arahku dan sambil tersenyum tidak seperti tadi yang hanya melihat kearah depan saja.
Sebenarnya senyumnya itu yang membuatku merasa beruntung sekarang, karna tidak sembarangan orang bisa mendapatkan senyuman itu, senyum itu hanya untuk orang terkhusus baginya ucapnya kepadaku.
Dan semoga disini aku bisa menetapkan hatiku di agamanya dan semoga aku mendapat hidayah di negara mayoritas muslim ini. Seperti niatku diawal sebelum berhijrah kemari.
-MHBA-
"Nak kalau kamu ngantuk kamu boleh tidur di kamar tamu ya nak!" kata seorang ibu yang Dimas bilang bahwa dia adalah mamaknya atau ibunya.
"Iya bu terima kasih..." jawabku dengan bahasa indonesia yang belum fasih.
"Yasudah ibu pergi dulu ya!" kata ibunya Dimas lagi dan bergegas pergi meninggalkanku yang sedang berada diruang tengah.
"Iya bu." jawabku dan pergi ke kamar yang ditunjuk tadi dan langsung bergegas tidur karna merasa sangat kelelahan dalam perjalanan menuju kesini.Tapi rencanaku sudah hancur ketika seseorang mengetuk pintu kamarku aku pun langsung terduduk diatas tempat tidurku dan berjalan kearah pintu untuk membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hijrah Because Allah (END)
Cerita PendekAku telah lama bermimpi ingin seperti hujan yang menenangkan dirimu. Aku telah lama menanti ingin seperti matahari kala siangmu dan bulan kala malammu Tapi terkadang cinta Tak bisa lurus seperti jalan tol Atau tak bisa mulus seperti pantat bayi Cint...