XIV

976 62 0
                                    


Rafa POV


kepala ku sedikit sakit, 'Akhh' aku berada dimana? Tempat ini sangat asing bagiku. Aku tidak pernah melihat tempat ini sebelumnya.

"Ini dimana?" pertanyaan itu lah yang aku lontarkan entah kepada siapa karena aku yakin , kini aku tengah sendiri.

"Haii"

Siapa dia? Oh dia Zeeva, eh tapi bukan dia memakai kostum peri seperti film kartun yang di tonton Zeeva sampai sekarang Tink-tinkerbell.

Dia pun tersenyum kepadaku dan menampakkan wajah kesal saat aku menatapnya bingung.

"Kau lupa padaku?" tanya nya marah.

Aku pun mengangguk.

"Astaga !! Bagaimana bisa kau lupa, aku PERI DIZY" ucapnya.

"Peri Dizy??"

Akhh, aku baru ingat dengan peri ini. "Jadi apa yang terjadi dengan ku?" tanyaku.

Peri Dizy pun berdehem sebelum melanjutkan ucapannya.

" Ini sudah 7 hari, waktu yang aku berikan padamu sudah selesai. Dan kau sekarang sedang berada di dunia ku , setelah kau mengalami kejadian kecelakaan lagi" ucapnya.

"Jadi kapan aku bisa keluar dari sini?"tanya ku sambil melihat sekelilingku dan aku baru menyadari bahwa aku berada di sebuah bukit berwarna putih yang ku kira dibaluti salju padahal memang berwarna putih.

Peri Dizy pun tersenyum ke arahku.

"Apa kau yakin bahwa kau berhasil mengubah dirimu??"tanyanya.

Aku pun mengangguk.

"Dan inilah perjuangan terakhir mu yang harus kau lalui, kau harus menuju pohon besar itu" ucapnya sambil menunjuk sebuah pohon yang sangat besar dan aneh karena batang nya berwarna putih sedangkan daun nya warna warni.

"Tapi dengan apa aku kesana? Pohon itu jaraknya jauh dengan bukit ini"

"Kau harus berjalan kaki menyusuri hutan Dorbell , itu lah cara satu-satunya agar kau bisa kembali kedunia mu dan waktumu tidak banyak. Kau harus sampai di pohon itu sebelum matahari terbit, kalau sampai matahari terbit kau belum sampai ke pohon itu , maka kau tidak bisa kembali kesana" jelasnya.

"Apa!!! Tapi gimana kalau di hutan itu banyak binatang buas?" tanyaku.

"Tenang saja disini tidak ada rintangan yang harus kau hadapi, kami tidak akan menghambat perjalanan mu untuk sampai kesana. Karena yang akan menghambat perjalananmu kesana adalah kamu sendiri. Ikuti cahaya rembulan itu" ucapnya lalu tiba-tiba menghilang dari pandanganku.

Aku pun bangkit dan bergegas untuk turun dari bukit ini, tapi tiba-tiba ada seekor kelinci yang menarikku untuk mengikutinya.

'Kelinci yang aneh' batinku melihat bulu yang membalut kelinci tersebut berwarna biru.

Kelinci tersebut masuk kedalam lubang yang cukup besar. Aku pun menengok kekanan dan ke kiri.

Behind Hate (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang