IX

1K 71 3
                                    


Hari sabtu adalah hari libur bagi beberapa anak sekolah, dan mereka pasti mempunyai kegiatan yang berbeda di hari sabtu.
Mungkin oleh banyak orang akan dia manfaat kan untuk bangun siang atau tidur seharian, tapi berbeda dengan Zeeva , dia lebih memilih bangun pagi dan berolahraga. Hanya olahraga biasa yaitu bersepada mengelilingi kompleks perumahan nya beberapa kali sampai di rasa matahari sudah menyengat kulit nya.

Seperti biasa , Zeeva memulai itu semua pukul 5.30 pagi, udara nya sangat segar, matahari pun masih belum nampak. Dengan mengenakan sweater pink dengan gambar mickey mouse di tengah nya , tak lupa sepeda warna merah nya , ia pun mengayuh pedal sepeda dan memulai  berkeliling kompleks ,mulai dari melewati lapangan yang cukup luas yang berada dekat rumah nya, biasa nya sore hari lapangan itu cukup ramai oleh anak-anak yang bermain di sana.

Tapi pagi hari seperti ini juga lapangan cukup banyak orang yang berlolahraga, seperti para lansia yang sedang berjalan santai mengelilingi lapangan setelah itu mereka akan berjemur. Fokus Zeeva teralihkan oleh seorang pria yang sedang beristirahat sambil meminum minumannya, terlihat jelas keringat yang membasahi kaos pria tersebut.

Sambil mengayuh sepeda Zeeva terus memperhatikan pria tersebut tanpa melihat ke depan "kaya nya pernah liat deh tuh cowok" gumam Zeeva.

Pria tersebut merasa di perhatikan lalu menengok ke arah kanan dan "Rafaaaa" gumam Zeeva pelan.

Kaget memang, seorang Rafa yang selalu begadang, walau suka olahraga tapi dia sulit untuk bangun pagi. Bangun pukul 7 saja sudah mustahil Rafa untuk bangun, dan ini pukul 5.30 Rafa sudah berada di lapangan, yakin Rafa pasti sudah agak lama berada di lapangan. Dan tolong siapa pun , cubit Zeeva apakah ia sedang bermimpi?

karena tidak fokus mengendarai sepedanya, Zeeva pun oleng dan.......

Brukk..

"Aw.." rintih Zeeva , lutut nya sedikit tergores

tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan tangan nya, Zeeva pun melihat wajah si pemilik tangan tersebut. Seharusnya ini adalah adegan romantis , dimana Zeeva yang di tolong oleh seorang cowok tampan , lalu cowok tersebut membantu Zeeva yang berjalan tertatih dan mendudukinya di bawah pohon yang cukup rindang, lalu cowok tersebut mengobati luka di lutut Zeeva sambil sesekali meniupnya pelan, mereka pun saling melempar senyum. Tapi pasti hal itu tidak akan terjadi karena si penolong adalah Rafa.

"Ngapain lo??" tanya Zeeva sedikit jutek

"Nolongin lo lah, cepet pegang tangan gue" titah Rafa

"Ogah" 

"Buruan !!! udah baik gue tolongin"ucap Rafa

"Gak ikhlas gitu nolongin nya " 

Rafa pun mengacak rambut nya frustasi, dan itu membuat Rafa semakin tampan, Zeeva pun mengiyakan dalam hati, tapi sedetik kemudian Zeeva menggeleng.

"Ayo, gue ikhlas nolongin lo" ucap Rafa dan itu terlihat sangat tulus di mata Zeeva, baru kali ini Zeeva melihat tatapan mata itu pada Rafa.

Zeeva pun menerima uluran tangan Rafa , sebelah tangan Zeeva di kalungkan ke leher Rafa, for your information tinggi Rafa sama Zeeva cuma beda 8 cm lah, lanjut, dan sebelah tangan Rafa di lingkar kan ke pinggang Zeeva.

Rafa membawa Zeeva duduk di bawah pohon yang rindang, " Sepeda gue!!" lirih Zeeva melihat sepeda nya tergeletak di pinggir jalan. " Ntar gue ambilin, bawa lo doang aja udah berat" ucap Rafa sambil berlalu mengambil sepeda Zeeva.

"Enak aja"sahut Zeeva tidak terima ia di katai berat.

Rafa kembali membawa sepeda lalu disimpan di depan Zeeva. Rafa kembali duduk sambil membawa betadin dan kapas untuk mengobati luka lutut Zeeva.

"Aw"

"sakit bego!!"

"Pelan-pelan dong!!!"

Plakk

"Aw"

"Kalo mau niupin , liur lo jangan sampe ikut keluar"

"Rafaaaa jijik!!!!"

Pukul, cubit , tampar dan jambakan lah yang Rafa terima dari Zeeva saat ia mengobati lutut Zeeva.

"Udah" ucap Rafa, lega rasanya sudah terbebas dari KDRT yang di lakukan oleh Zeeva.

Zeeva pun memperhatikan lututnya yang sudah di beri betadin, " Gak mau ucapin makasih ke gue?" tanya Rafa

pertanyaan Rafa seketika membuat Zeeva menoleh ke arah Rafa

"Makasih" ucap Zeeva di sertai senyum tulus nya

Rafa terpesona akan senyuman Zeeva , tanpa sadar Rafa pun membalas senyuman Zeeva. dan sekarang mereka saling bertatapan seolah mengabaikan tempat mereka saat ini.

"Awas!!!!"

teriakan bocah laki-laki , sama sekali tidak di gubris oleh mereka, dan BRUGHH...

sebuah bola mendarat di kening Rafa, Zeeva pun kaget 

"Aww"

bocah sekitar 10 tahunan menghampiri mereka lalu mengambil bolanya yang tadi sempat mampir ke kepala Rafa

"Dekk! kalo main bola hati-hati dong" ujar Zeeva

"Kakak sendiri aja yang gak denger aku udah bilang awas juga" sahut bocah tersebut lalu berlalu dari hadapan Zeeva dan Rafa.

Rafa masih mengusap kepala nya yang terkena bola tersebut,dan  tersenyum melihat Zeeva yang tadi memarahi bocah tadi 

"Ngapain lo senyum-senyum liatin gue??" tanya Zeeva galak

"GR lo"

"Benjol gak?" tanya Zeeva sambil memperhatikan Rafa yang mengusap kepalanya

"Dikit sih kayanya" jawab Rafa


*****************************


"Lo berdua ngapain di sini?" tanya kak Alvin saat melihat Rafa dan Zeeva sedang duduk berdua di bawah pohon.

"NG----" ucapan Zeeva terpotong oleh kak Alvin

"Pasti lagi pacaran kan!, Raf lo gak elit banget ngajak pacaran di bawah pohon" sahut kak Alvin

"KAK ALVIN KITA TUH GAK PACARAN, LIAT DONG KITA KENAPA??" ucap Zeeva kesal

kak Alvin pun memperhatikan mereka berdua dan dia melihat lutut Zeeva yang terluka dan kepala Rafa yang terlihat benjol.

"Oh kalian jatoh"sahut kak Alvin

"Ralat, Zeeva yang jatoh" jawab Rafa

"Lah lo kenapa melihara telor puyuh di kepala??"tanya kak Alvin

Rafa pun mendengus kesal mendengar ejekan kakak nya " Kena bola tadi" jawab Rafa datar

"HAHAHAHA......"

tawa kak Alvin pun seketika pecah


..................


TBC




Hai baru update lagi, setelah beberapa minggu gak update!!

abis nya lagi gak mood bgt , di tambah banyak tugas , jadi deh males lanjutin

Makasih kalo ada yang masih nunggu cerita aneh ini, bakal di usahain cepet update lagi..


VOTE AND COMMENT !!!!!







Behind Hate (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang