XV

951 57 0
                                    


Oke , semoga kalian ngerti gimana baca nya..

...... 

Berita mengejutkan itu membuat Zeeva terdiam membisu, dia tidak percaya, ya dia yakin bahwa Rafa baik-baik saja. Rafa tidak mengalami kecelakaan, dia pulang dengan selamat, dia pasti hanya mampir ke Rumah Sakit. Bahkan beberapa jam yang lalu mereka tertawa bersama, hati Zeeva selalu meyakinkan bahwa Rafa tidak kenapa-kenapa. Mungkin itu hanya lelucuon Kak Alvin, bahkan tadi Zeeva sempat berlari ke meja pojok untuk melihat kalender, kali saja dia sedang berulang tahun jadi mereka berniat mengerjai nya. Saat melihat kalender bahwa sekarang bukan tanggal ulang tahunnya bahkan sekarang juga bukan bulan ulang tahun Zeeva, Sakit... berulang kali Zeeva merasakan sakit akibat cubitan di tangan dan tamparan di pipi akibat ulahnya. Dan ternyata ini bukan mimpi, ini nyata.

Kenyataan yang membuatnya terduduk dilantai, air mata yang tak berhenti mengalir keluar dari matanya. Semua menatap Zeeva iba, mereka juga bersedih namun mereka berusaha tegar. Apalagi kini, dihadapan Zeeva sendiri dia melihat tubuh Rafa yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai macam alat penunjang kehidupan Rafa diseluruh tubuhnya. 

Rafa dinyatakan koma, dan entah kapan ia akan terbangun, menurut Dokter hanya mukjizat yang kuasa lah Rafa bisa berhasil melewati koma nya. Dan itu membuat Zeeva kembali menangis dengan kencang, dia bahkan menguncang-guncangkan tubuh Rafa untuk memintanya bangun. Tapi apa daya, Rafa tetap betah dengan tidur panjang nya.

Mereka memberi waktu Zeeva sendiri di dalam ruangan Rafa, walau tangisnya sudah reda tapi tetap saja air mata itu masih menyembul keluar dari matanya. Hening tak ada suara hanya terdengar bunyi dari mesin elektrokardiogram yang menandakan bahwa Rafa masih hidup.

"Raf, lo kalo mau jailin gue jangan kaya gini dong! gak lucu tau" ujar Zeeva 

"bangun gak lo!! please Raf bangun!!!"

"Lo boleh kok jailin gue kaya gimana pun , gue terima asal lo bangun sekarang" lanjut Zeeva.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan Bang Vano dengan Kak Yuna yang menatap Zeeva sedih.

"Dek, kita pulang dulu yah. Biarin Rafa istirahat" bujuk Bang Vano.

Zeeva pun hanya menggeleng,

"Kamu harus istirahat, besok kesini lagi, Rafa bakal di jagain sama Kak Alvin. Kalo kamu disini ntar kamu ikut sakit terus gak bisa jenguk Rafa" bujuk Kakak ipar Zeeva.

Akhirnya Zeeva menurut, sebelum pergi dia mengecup kening Rafa dan berbisik " Gue pulang dulu, besok lo harus udah bangun OK!!"

..........

Setiap pulang sekolah Zeeva selalu ke Rumah Sakit menemani Rafa yang masih dengan nyamannya tertidur di ranjang rumah sakit, Zeeva selalu menceritakan kesehariannya selama di sekolah tanpa adanya Rafa. Mengenang masa kecil mereka sampai-sampai Zeeva terlelap dengan wajah di samping lengan Rafa.

Merasa tidurnya tidak nyaman , Zeeva pun bangun dan melihat jam yang ada di dinding dan menunjukan pukul 5 sore. Lalu ia kembali melihat Rafa yang masih sama berbaring seperti seminggu yang lalu. Zeeva menemani Rafa setiap pulang sekolah dan ia akan pulang pukul 7 atau 8 malam dijemput oleh bang Vano.

Terkadang Zeeva mengerjakan tugas sekolah nya disini , karena sesampainya dirumah pasti Zeeva langsung terlelap.

"Raf, udah seminggu loh!! Kapan sih lo bangunnya?" tanya Zeeva yang sudah mengatakan ini lebih dari puluhan kali.

Dan selalu aja tidak ada balasan dari Rafa. Zeeva pun berlalu masuk ke kamar mandi dan mencuci mukanya agar terlihat lebih fresh. Lalu mengeluarkan buku pelajaran nya dari dalam tas.

"Pak Budi emang ngeselin ya Raf, masa dia ngasih pr suruh ngerjain 50 soal"kesal Zeeva.

"Eh Raf, tau gak kalo si Jono itu udah jadian sama Sandra"

"Lo tau Sandra kan! Ketua Cheers itu, gak mudah loh si Jono dapetin Sandra. Bayangin yah si Jono nembak Sandra aja udah romantis banget. Eh terus di tolak sama Sandra, terus Jono gak nyerah dia terus ngejar Sandra dan akhir nya mereka jadian, dan itu jadi booming banget di sekolah"

"Tapi Kayanya Sandra nerima Jono karena kasihan deh! Semoga ajalah Sandra bener-bener suka sama Jono" sahut Zeeva.

"Kalo lo Raf, nembak cewek yang spesial dihati lo mau kaya gimana? Kalo gue sih pengennya ditempat yang indah terus gue gak mau dikasih bunga tapi guru pengen kalung hehehe" seru Zeeva sambil menatap Rafa.

"Gue sayang sama lo Raf, dan gue berharap gue adalah orang yang spesial buat lo" ujar Zeeva sedih sambil menggegam tangan Rafa yang terbebas dari infus.

Tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat nyaring.

..….

Ditempat yang entah dimana, Rafa tertidur diatas sebuah batu dan tiba-tiba ia tersentak dan bangun. Rasanya ia seperti di paksa untuk bangun dan ia mengerjapkan matanya lunglung.

"Dimana gue?"tanya nya sendiri.

Seketika Rafa ingat dengan apa yang terjadi dan apa yang harus ia lakukan, langsung saja ia bangkit dan menepuk jidat nya.

"Bego!! Kenapa gue bisa tidur yah??"


.....

TBC

Tinggalkan vote dan komen nya ya!!!

Thanks

Behind Hate (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang