03 ● Aneh

2.5K 122 2
                                    


Baby, i just wanna see you dance in slow motion...

Slow Motion - Trey Songz

***

Geral mulai bangkit dari tempat tidurnya, cowok itu mengucek beberapa kali matanya. Lalu dengan santai ia berjalan menuju kamar mandi, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Setelah selesai, ia melihat jam yang terpampang di dinding kamarnya. Jam menunjukkan pukul 06.45, artinya 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup. Dan Geral tidak peduli soal itu, dan hal itu juga sudah menjadi kebiasaannya.

Dengan santainya pula cowok itu berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan, sudah banyak waktu yang ia ulur untuk bersantai-santai. Geral menduduki tubuhnya di kursi, ia mulai mengambil roti bakar yang sudah di siapkan Bi Imas--pembantu rumah tangganya.

"Mama mana?" Tanya Geral pada Bi Imas, itu pertanyaan yang jarang sekali ia ucapkan pada siapapun.

Bi Imas terbelalak, "U,.. udah berangkat, den." Jawab Bi Imas gagap saking kagetnya.

Geral membuang napas sambil memutar bola matanya, ia hafal betul kegiatan Ibundanya itu, mana mungkin jam segini sang Ibu berada di rumah. Ibunda Geral memang sibuk, karena impian sang ibu adalah menjadi wanita karir, ya Geral tau itu.

Tak mau mendengar apapun lagi tentang ibunya, ia pun meminum susu yang sudah disiapkan Bi Imas untuk menjernihkan segala pikiran yang bersarang di otaknya. Selang beberapa menit, ia pun berangkat tanpa pamit pada siapapun. Dan catat Geral memang selalu seperti itu, ia membenci kehidupannya.

Bi Imas menatap sendu punggung Geral yang kian menjauh, "Kasian si aden." Gumam Bi Imas, ia langsung kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjannya.

Geral berjalan menuju garasi yang dimana motor besar miliknya ia letakkan di sana. Geral mulai menyalakan mesin motornya dan memakai helm full facenya, tanpa berpikir panjang ia keluar dari pekarangan rumahnya menuju sekolah. Ia melirik ke arloji yang berada di tangan kirinya, dan jam menunjukkan bahwa gerbang sekolah sudah di tutup.

"Untung di sekolah ada dia, kalau bukan karena doi, gue juga ogah ke sekolah." Gumam Geral di balik helmnya.

✨👑✨

Deruan suara motor Geral membuat semua orang mengalihkan pandangan ke arahnya, tapi ia merasa tidak terganggu dengan hal itu. Ia berdecak, ketika pagar yang menjulang di hadapannya sudah tertutup rapat untuknya.

"Sialan!" Umpatnya.

Geral pun menjalankan motornya ke warung sebrang dekat sekolah, disana ada warung Pak Rudi yang juga menjadi tempat tongkrongannya.

"Pak saya titip motor ya." Ujar Geral.

"Oh iya siap, Ral." Jawab Pak Rudi yang sepertinya terlihat sudah akrab dengan Geral.

Geral pun menyebrang untuk menuju sekolah. Ribet juga jadi badboy, kata Geral.

Geral melirik lagi ke arah arlojinya, jam menunjukkan pukul 07.15. Dengan nekad dan tanpa ba-bi-bu, ia pun memanjat pagar sekolahnya itu agar ia dapat masuk ke area sekolahnya dan dapat mengikuti pelajaran, ralat bukan itu tujuannya, Geral hanya ingin bertemu dengan seseorang di sekolahnya. Tapi amat sangat di sayangkan, aksinya itu di lihat oleh salah satu anggota OSIS dan apesnya lagi yang melihat itu, Tasya.

Geral melongo dan mengusap wajahnya malu.

"Lo ngapain?" Tanya Tasya yang masih menatap Geral dengan tatapan tak percaya.

Geral ketakutan dan wajahnya berubah memelas, "Jangan aduin gue plis." Pinta Geral memohon.

Tasya menaikkan satu alisnya, "Terlambat?" Sindir Tasya.

My Junior BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang