12 ● Geral senang

1.5K 72 0
                                    

***

Pulang sekolah, Geral berjalan menuju parkiran bersama ketiga sahabatnya. Lalu tak sengaja, ia melihat Tasya sedang berdiri di depan pintu gerbang. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang.

Satria menatap Geral yang sedang diam-diam memperhatikan Tasya, "Samperin ral." Timpal Satria sedikit mendorong Geral.

Geral ragu, ia sangat ingin menghampiri Tasya untuk mengajaknya pulang bersama. Tapi, ia juga tidak yakin.

"Ajak pulang bareng bego." Timpal Ditto kepada Geral, "Ambil kesempatan mumpung dia masih sendirian noh, keburu doi di jemput sama yang lain."

Geral berpikir sejenak, ia terlalu lama mengambil keputusan.

"Lama lu tolol!" Timpal Kefan lalu mendorong Geral sampai akhirnya Geral bertekad untuk menghampiri Tasya.

Geral menghembuskan napasnya pelan, "Bismillah aja deh." Ucap Geral panas dingin.

Geral berjalan menuju gerbang sekolah, ia melihat Tasya masih berdiri disana, "Hai." Sapa Geral kikuk.

Tasya menoleh ke arah Geral dan ia melemparkan senyum ke arahnya, "Oh, Hai." Jawabnya sangat manis.

'Anjir, lo cantik banget asli.' Batin Geral.

Geral tersenyum pula ke arahnya, "Lo nungguin siapa?" Tanya Geral basa-basi.

"Abang gue, kenapa emangnya?"

"Um,.. abang lo masih lama atau gak?" Tanya Geral lagi, "So-.. soalnya gue mau ajak lo pulang bareng, eh tapi kalau lo gak mau juga gak pa-pa sih," Cecar Geral panjang lebar dan sedikit salah tingkah.

Tasya tertawa kecil melihat penuturan Geral padanya, "Gue belum kasih jawaban aja lo udah mikir kalau gue bakalan nolak."

Geral tertunduk malu, cowok itu menggaruk tengkuknya yang tida gatal, "Um,.. soalnya gue pikir lo gak bakalan mau pulang bareng cowok yang abstrak kaya gue, nanti reputasi lo turun lagi." Jawab Geral sambil cengengesan.

Tasya tertawa di hadapan Geral, "Haha ya enggak lah ral, gue gak kaya gitu orangnya kok." Ujar Tasya tersenyum sambil menepuk bahu Geral pelan, "Bentar ya, gue hubungin abang gue dulu." Lanjutnya lagi.

Geral sangat senang lalu memaju mundurkan tangannya ke udara sambil berkata 'yes' dan ia menoleh ke arah sahabatnya yang berada di parkiran, "Ada peluang kayanya deh cuy." Ujar Geral pelan pada ketiga sahabatnya, yang di dengar samar-samar oleh ketiga sahabatnya itu tapi sepertinya mereka tau apa yang Geral katakan sebab wajah Geral sangat sumringah.

Tasya mengambil ponselnya dan mulai mengetik disana lalu ia langsung mengirim pesan singkat itu pada abangnya.

To: Bang Revan

Bang, bisa jemput gak?

Tak lama, ponselnya berdering menandakan pesan masuk yang diketahui balasan dari abangnya itu.

From: Bang Revan

Sya, maaf abang gak bisa jemput, banyak tugas di kampus, pulang sama irene atau gak sama temen kamu yg lain aja deh yaa...

To: Bang Revan

Iyaa bang

Tasya lalu menoleh ke arah Geral kembali, "Yaudah gue mau pulang sama lo." Ujar Tasya.

Geral membulatkan matanya dan tersirat di dalam matanya 'gue speechless anjir', "Seriusan?" Tanya Geral meyakinkan.

Tasya mengangguk, "Iyaa, serius. Ayolah, udah sore banget nih." Jawab Tasya.

My Junior BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang