01 ● Pandangan

4.3K 156 5
                                    

But, i hope i never see them again...
The Chainsmokers ft Halsey-Closer

***

Retasya Julia Aretamalia, si cewe cantik dengan senyum manisnya ini adalah sosok idaman para lelaki. Ia adalah salah satu anggota OSIS di SMA Garuda Pelita yang sudah menginjak kelas 11, tepatnya 11-MIPA2. Di sekolah, ia cukup famous dan prestasinya cukup menonjol. Belum lagi ia pernah di kabari berpacaran dengan Ketua Osis baru yang bernama Jeff. Tapi, nyatanya berita itu hanya angin belaka saja atau gossip yang tidak benar adanya.

Tasya merupakan typical cewe yang tidak mudah terpikat dengan gombalan dari para lelaki. Apalagi, kalau gombalan itu sendiri dari Sang Junior tengil yang bernama Geral. Yap, Geral si cowo tampan yang masih kelas 10 ini adalah salah satu most wanted di SMA Garuda Pelita yang banyak di perbincangkan oleh kaum hawa. Selain tampan, ia juga memiliki senyum yang amat manis dan siapa saja yang melihatnya akan terpaku dan diam seribu bahasa.

Tapi, Tasya sama sekali tidak tertarik sedikit pun dengannya. Kenapa? Sebab, ia merasa Junior yang modelnya seperti Geral ini adalah 'Yaleah cuma modal tampang aja buat popularitas, palingan juga otaknya cetek. Gaya selangit, belagu dan tengil pula gak minat deh.' Entah apa yang membuatnya sangat tidak menyukai Geral, padahal Tasya sendiri belum tau seluk beluk cowok itu

Pagi ini sudah memasuki awal semester genap. Bagi Tasya, di semester genap tahun ini ia akan lebih serius dalam belajar di kelas 11. Dan ia sudah mempersiapkan semuanya sebelum Ujian Nasional di kelas 12 nanti.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.15, Tasya turun dari kamarnya menuju ruang makan. Ia melihat sudah ada Ayah, Ibu dan abangnya.

"Pagi, pa, ma, bang." Sapanya pada semua keluarganya dengan senyum yang merekah.

Mereka pun menjawabnya dengan bersamaan. Tasya terduduk di kursi yang biasa ia tempati, tepat bersebelahan dengan Revan--abangnya.

"Nih bekal kamu." Ucap Revalina sang ibu sambil memberikan kotak bekal untuk Tasya.

"Makasih, ma." Jawab Tasya sambil mengambil kotak bekal itu dari Ibunya, ia memasukkan kotak bekalnya di tas dan setelah itu Tasya mulai mengambil sehelai roti untuk ia oleskan dengan selai coklat kesukaannya.

"Sya, nanti kamu mau lanjut kemana?" Ucapan sang ayah membuat Tasya tersedak, ia terbatuk-batuk beberapa kali, dengan sigap ia mengambil susu yang ada di hadapannya.

Tasya berdeham untuk menetralkan suaranya. Ia mengerenyit heran menatap Reno--sang Ayah. Yang di tatap menatap anaknya sambil menghembuskan napas.

"Kamu mau kuliah dimana?" Tanya Reno lagi dengan nada yang cukup serius.

Tasya berpikir sebentar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu gadis itu berucap, "Um.., gak tau Pah, Tasya masih bingung." Cecarnya, "Lagipula aku masih kelas 11, satu tahun lagi lah untuk pikirin soal itu." Sambungnya.

"Tapi sya, itu harus di pikirin dari sekarang juga." Sahut Revan yang ada benarnya juga.

Tasya hanya diam sambil melahap rotinya itu, di dalam benaknya ia memikirkan hal itu pula. Kalau soal pendidikan Tasya selalu menempatkan itu sebagai nomor satu. Tapi, untuk kali ini ia benar-benar bingung. Impian Tasya saat ini adalah mengejar prestasinya di SMA, agar di masa yang akan datang dia dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan cita-citanya.

Setelah beberapa menit sarapan, Revan dan Tasya pun berangkat untuk ke sekolah.

"Ayo berangkat!" Ajak Revan pada Tasya.

"Ayo." Jawabnya, Lalu ia dan Abangnya menyalami kedua orang tuanya dan beranjak pergi tak lupa berpamitan "Pa, ma Tasya sama bang Revan berangkat ya, Assalamu'alaikum."

My Junior BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang