[7] : Anak Nakal

1.8K 107 2
                                    

Ainayya's POV

Selesai belanja kebutuhan di apart di Iqbaal, aku langsung kembali menuju apart Iqbaal. Sebenernya sih aku masih sebel banget sama dia negara belain si cewek jalang itu, tapi ya mau bagaimana lagi?

Sesampainya di apart, Alhamdulillah keadaannya sudah membaik, membaik dalam arti udah bersih, tapi, wangi lagi.

Aku memasuki apart Iqbaal dan mataku langsung tertuju pada 2 laki-laki yang tengah duduk di sofa panjang depan tv dengan keringat yang bercucuran.

Mereka tertidur. Yap tertidur. Huh aku tau mereka pasti pada kecapean. Mendingan aku masak aja deh buat mereka.

Aku hanya memasak makanan sederhana. Hanya nasi goreng, telur dadar, sosis dan nungget goreng tak lupa minumannya jus sirsak. Kebetulan aku beli sirsak tadi.

Selesai memasak aku langsung membangunkan kedua laki-laki itu.

"WOY BANGUN WOY MAKANAN UDAH SIAP!" teriakku menggema di seluruh ruangan apartemen.

Ari dan Iqbaal langsung terbangun dengan wajah ngatuk plus kesal.

"Ngapain lo teriak lagi? Lo gak tau kita tuh cape tau gak!" ucal Iqbaal dengan kesal.

Ari memutar bola jengah, "Bisa gak lo gak usah teriak gitu? Kalo kita jantungan gimana?" tanya Ari.

Aku terkekeh, "Gak bisa, ya udah sih lagian gue bangunin kalian juga karena gue udah masakin buat kalian! Tuh sana makan, gue tau kalian lapar," ucapku.

Mereka berdua langsung menyerbu meja makan dan langsung memakan nasi goreng buatanku dengan lahap. Tak lupa juga dengan lauk-pauknya.

"Lahap bener! Lapar apa doyan? Enak ya masakan gue?" tanyaku dengan senyuman jahil.

"Diem lo! Kita lagi makan," ucap Iqbaal. Ari hanya mengangguk tanda setuju.

"Wesss sensi amat, pak! PMS ya?" ucapku jahil.

Mereka hanya memutar bola malas dan kembali memakan makanannya dengan lahap.

Bel apart berbunyi. Aku segera membuka pintu apart untuk menyambut tamu yang entah siapa aku tak tau.

Terbukalah pintu apart dan menampilkan si anak-anak nakal. Siapa lagi kalo bukan Kefan (si tiang), ajil (si dugong), Dimas (si ikan mas), dan Azka (si ketiak tapir).

"Mau ngapain kalian kesini?" tanyaku rada ketus.

"Kita kesini mau ketemu sama abang lo yang ganteng dan kalem itu, Iqbaal," ucap Azka.

"Najis maho!" ucapku ketus.

"Wessss itu bibirnya mau saya jahit?" tanya Azka ngawur.

"Udah, mendingan lo pada pergi deh! Gue tau lo keisni mau berantakan apart si Iqbaal, kan?" tanyaku jengah.

"Nah, itu lo tau! Kenapa tadi nanya? Pucing pala cogan," ucap Dimas.

"Pen muntah anjir, pergi nggak? Kalo nggak gue lapor satpam!" ancamku.

"Bacodh banget sih lo!" ucap Ajil.

"Et et itu bibirnya mau saya gandakan?" ucapku dengan melipat tangan di dada.

"IQBAAL!! KITA UDAH DATENG NIH KE APART LO! TAPI DI DEPAN ADA MARMUT KELAPARAN! GIMANA DONG?" teriak Kefan.

Sialan, dia ngatain gue marmut kelaparan! Awas aja lo tiang, gue rajam lo di gunung salak! Batinku.

[2]  When Mr Badboy Love Miss Muslimah • AriirhammTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang