Normal's POV
Hari ini hari senin. Jari dimana, seluruh pelajar SD, SMP, SMA/SMK/SMU, akan menghadapi Ujian Nasional.
Semalam, Ari mendatangi rumha Ainayya hanya untuk meminta maaf. Dan setelah obrolan panjang antara Ari dan Ainayya, akhirnya Ainayya memaafkan Ari dengan syarat Ari tidak boleh lagi mengusir Ainayya. Dan Ari menyetujui itu semua.
Hari ini pun, Ainayya dan Azzam sudah siap dengan semuanya. Setelah mereka belajar, les, an segala macam, akhirnya saat ujian pun tiba.
Hari ini, Ainayya meminta supirnya untuk mengantarkan Azzam, Ainayya, dan Ari ke sekolah. Tak lagi memakai sepeda. Entah apa alasannya.
"Ri, Zam, hari ini kita bakalan dianterin sama supir gue. Gak papa kan? Jadi kita gak perlu naik sepeda," ucap Ainayya pada Ari dan Azzam.
"Oke deh, pamitan dulu yuk sama umi, abi, lo!" ajak Ari.
Ainayya dan Azzqm mengangguk. Lalu mereka bertiga berjalan menuruni tangga dari kamar Ainayya menuju ruang makan untuk berpamitan sambil sarapan.
"Selamat pagi, anak-anak umi! Ayo sarapan dulu, sekarang kan mau Ujian," sapa Umi ramah dan lembut.
"Baik, umi," ucap serempak mereka bertiga, Ari, Ainayya, dan Azzam.
Abi pun yang sedang membaca koran sambil meminum kopipun sempat tersenyum ke arah mereka bertiga.
"Abi, Ainayya, Ari, sama Azzam minta doanya ya buat dilancarin ujiannya. Semoga aja soalnya pada gampang," ucap Ainayya setelah selesai sarapan.
"Pasti, pasti abi doakan putra-putri abi. Doa abi dan umi selalu bersama kalian, dan Insya Allah soal ujian semuanya gampang," ucap abi sambil tersenyum.
"Nah, kan udah selesai nih sarapannya, mendingan kita berangkat sekarang yuk, takut kesiangan," ucap Ainayya sambil membersihkan mulutnya.
Ari mengangguk, "Abi, Umi, Ari, Ainayya, sama Azzam berangkat dulu ya! Minta doa restu nya, makasih juga untuk sarapannya umi, abi," ucao ari sambil menyalami Umi dan abi.
"Iya, Ari. Tenang, Umi dan Bai selalu mendoakan kalian dan merestui kalian. Ih kamu tuh kaya sama siapa aja, kan udah umi bilang kamu boleh sarapan disini kapan aja!" ucap Umi. Ari hanya terkekeh.
"Umi, Abi, Azzam pun sama, mau minta doa restu, doakan kami Umi, Abi," ucap Azzam sambil menyalami umi dan abi juga.
Begitupun Ainayya. Dan akhirnya mereka berangkat ke sekolah dengan riang.
◀📍▶
"Sumpah, tadi soal Bahasa Indonesia lumayan susah anjir, semua yang gue apapun gaada. Ampun dah, untungnya gue bisa," ucap Ainayya sambil menggelengkan kepalanya.
"Iya anjir, susah amat yak!" ucao Ari heboh yang membuat semua anak-anak di koridor berteriak hhisteria.
Ainayya memukul pelan lengan Ari, "bisa gak gausah heboh? Gue sakit dengerin teriakan fans lo!" ucap Ainayya kesal.
Azzam hanya terkekeh geli melihat dia dua insan yang persahabatan ini. Tapi seketika, kekehan dan senyumannnya pun perlahan menghilang ketika ia tahu ingin dijodohkan dengan Ainayya.
Ri, maafin gue. Gue pantes dibenci lo, gue tau lo suka sama Ainayya dan gue pun suka sama Ainayya, Ri. Maafin gue kalo semisalnya nanti setelah ujian gue bakalan nikah sama dia. Guru minta maaf yang sebesar-besarnya.
Lamunan Azzam pun buyar ketika mendengar panggilan dari Ainayya.
"Azzam, lo ngapa ngelamun? Mikirin soal yang tadi bukan?" Azzam menggeleng mendengar pertanyaan Ainayya.
"Nggak, bukan itu kok."
Gue tau apa yang lo dikirim, Zam! Gue tau, gue tau lo mikirin gimana perasaan gue kan ketika tau kalo lo sama sahabat yang gue cintai, Ainayya bakalan dijodohin sama lo? Tenang, Zam. Guru bakalan pura-pura gak tau kok, sampe saatnya tiba. Batin Ari.
Ari memandang Azzam dengan tatapn bencinya. Ya, Ari sudah tau semuanya. Tentang Azzam yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan Azzam yang dijodohkan dengan Ainayya.
"Ah, yaudah! Daripada kita ngobrol disini, mending pulang kita, kita belajar bareng lagi buat besok," ajak Aianyya.
Ari dan Azzam hanya mengangguk. Sebenarnya, Ainayya tak tahu jika Ari sufah mengetahui semuanya. Dan Ainayya pun belum menjelaskan semuanya pada Ari.
Eladalah, gue lupa gue kan harus ngejelsain ke si Ari kalo gue sama Azzam mau dijodohin. Batin Ainayya.
"Ri, nanti sore lo ada waktu?" tanya Ainayya pada Ari.
"Kan bukannya kita mau belajar bareng lagi?" ucap Ari bingung.
"Gimana kalo belajarnya nanti malem aja? Soalnya ada hal penting yang bakal gue omongin," pinta Ainayya.
Ari hanya mengangguk. "Oke deh," jawabnya.
Azzqm yang mendengarnya pun hanya bisa tersenyum maklum karena Azzam tahu jika Ainayya ingin membicarakan apa dengan Ari. Dan dia pun harus memberi mereka waktu.
*
Holaaaa, welkambek, arham disini.
Jangan lupa Vomment lagi oyy. Arham nyempetin nih up sebelum ngerjain peer. Dan untungnya nanti malem ngaji libur /gak nyambung/ /plak/.
Vommentnya jangan dilupain jatuh. Masa sama DoI aja gak bisa lupa ari sama Vomment lupa 😜
Arham
18 - Januari - 2017 // 4:46 p.m.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] When Mr Badboy Love Miss Muslimah • Ariirhamm
Fanfiction[COMPLETE] Tentang Ari dan Ainayya Tentang mereka, sepasang sahabat sejak kecil yang akhirnya saling mencintai. Banyak halangan dan rintangan dalam kisah mereka. Tapi, akhirnya mereka harus berpisah juga. Sebuah perpisahan yang amat menyakitkan bagi...