[12] : Apaan sih!

1.4K 93 0
                                    

Ainayya's POV

"Jauhin Ari Abrissam Harir."

Lah? Untuk alasan apa gue jauhin si Ari? Gue sama dia aja kagak punya hubungan yang lebih dari sahabat dan adek-kaka. Mabok nih cewek.

"Heh! Mabok ya lo? Untuk alasan apa gue jauhin si Ari?" tanya Ainayya sambil berkacak pinggang.

Aisyah tersenyum sinis, "Karena lo, jadi penghalang buat gue dapetin Ari!" desis Aisyah tajam.

Gue hanya terkekeh sinis, "Kalo gue gamau gimana?" tanya gue nantang.

"Ya lo harus mau! Kalo lo gamau gue bakal--" ucapannya terpotong karena ada suara laki-laki dengan nada dingin. Siapa lagi kalo bukan Ari my bestfriend?

"Bakal apa?" tanya Ari dingin.

Aisyah langsung menatap Ari tak percaya. Aisyah dan kedua degemnya langsung ciut.

Dasar cewek sok-sokan! Ada Ari kan langsung ciut! Batin Ainayya bersorak.

"E--eh Ar-i. Aku kira siapa? Hmm aku gabakal apa-apain Ainayya kok! Suer deh, ya kan cip, yor?" tanya Aisyah gagap.

Halah dasar sok-sokan jadi badgirl! Ketemu badboy legendaris aja ciut! Huhh dasar!

Aku hanya bisa tertawa kemenangan. Rasain! Emang enak digituin Ari! Main-main sih sama Ainayya!

Ari menarik tanganku menuju kelas kami, selama perjalanan Ari dan aku hanya diam tanpa separah kata apapun.

"Nah, itu si Ari, Nay! Bener kan kata gue dia dari gudang," cerocoa Ajil ketika kita baru aja sampai.

"Iyein aja dah," ucapku datar.

Aku dan Ari langsungendudukkan di bangku kami karena bel sudah berbunyi pertanda pelajaran akan segera dimulai.

Jam pelajaran pertama diisi dengan pelajaran IPS. Bu Anin adalah salah satu guru baik nun sangat disiplin. Pembawannya yang sangat tegas dan rapi, mampu membuat semua siswa (termasuk aku) menyukainya.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Anin ketika ia memasuki kelas.

"Pagi, bu!" ucap kami serempak.

"Sudah baca doa?" tanya bu Anin. Kamu semua menggeleng.

"Alfha, silahkan disiapkan!" ucap bu Anin pada Alfha, sang ketua kelas.

Alfha hanya mengangguk. Lalu ia segera menyiapkan kami untuk berdoa.

Berdoa pun selesai. Bu Anin memanggil Azzam yang sedari tadi ada di luar. Yeayy ternyata Azzam sekelas denganku.

"Azzam, ayo masuk! Silahkan perkenalkan dirimu, nak!" ucap bu Anin sambil tersenyum.

Azzam mengangguk sambil tersenyum, "Hai! Kenalin nama gue Azzam Khalif Putra Ahmad. Gue pindahan dari Amsterdam, dan gue dititilin di keluarga Ainayya. Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman baik, atau mungkin sahabat?" ucap Azzam sambil tersenyum.

Ya Allah, senyumnya badai pizunn, jadi cinta deh, eh? Batinku.

Banyak teriakan histeris dari para kaum hawa sedangkan dari kaum adam hanya terdengar ocehan-ocehan gak jelas.

'Ya lord! Senyumnya badai, pokoknya dia harus jadi cowok gue!'

[2]  When Mr Badboy Love Miss Muslimah • AriirhammTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang